ANNORA-22

6.7K 291 0
                                    

Setelah acara lamaranku dan Annora kami memutuskan untuk pergi dari pantai ini dan kembali ke penthouse. Annora bergelayut manja di lenganku dan memandang cincin yang kuberikan tadi untuknya. Aku mencium puncak kepalanya dan memeluk pinggangnya.

"Ada apa sayang? Kau tidak menyukai cincinnya?"

Ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum padaku "tidak Dave, aku sangat menyukai cincinmu ini hanya saja kapan kau membeli cincin ini?"

"Itu rahasia sayang kau tidak perlu tahu. Kita harus mengadakan pesta pertunangan kita" aku berbisik ditelinganya.

Ia mengernyitkan keningnya "untuk apa?"

"Tentu saja untuk semua orang tahu bahwa kau adalah tunanganku sayang" aku mencium hidungnya dengan gemas

"Tapi itu tidak perlu Dave, kita tidak perlu ada pesta atau apapun itu"

"Tidak sayangku kita harus mengadakan pesta untuk merayakan hari besar ini" aku mencium pipinya.

Ia menghembuskan nafasnya dan mengangguk bahwa ia setuju dengan rencanaku.

"Kau mengantuk?"

"Sedikit"

"Naiklah kepangkuanku dan kau bisa tidur"

Ia menggelengkan kepalanya "aku tidak ingin kau kelelahan karena kau terlalu lama memangku ku"

"Aku tidak akan kelelahan sayang, kemarilah sayang"

"Tidak Dave, aku hanya ini bersandar di lenganmu saja".

"Baiklah, peluk aku sayang dan jangan kau lepaskan. Aku mencintaimu" aku mencium keningnya

Setelah sekian lama di perjalanan akhirnya aku sampai di penthouse ku dan menggendong Annora yang berada dipelukanku menuju kamar dan merebahkannya. Aku mencium keningnya dan membelai wajahnya aku bangkit untuk membersihkan diriku dan berganti pakaian, aku kembali kekamar dengan membawa handuk dan air hangat untuk menghapus riasan diwajahnya dan menggantikannya pakaian, selama aku menghapus riasannya aku terus memandangi wajahnya dan sesekali menciumnya dengan gemas pada bibirnya yang sering sekali mengumpat padaku dan berdecak kesal denganku. Aku bangkit dan menaruh air dan handuk kekamar mandi dan kembali kesamping wanitaku yang sudah terlelap dan menarik dirinya agar bisa kupeluk dirinya dan membisikan kata-kata bahwa aku sangat mencintainya.

*****
Aku bangun lebih dulu dari pada wanita disebelahku dan mencium bibirnya, aku segera menarik lenganku yang menjadi bantalan untuknya aku menuju kamar mandi dan bersiap untuk kekantor. Setelah aku membersihkan diriku aku melihat Annora masih bergelung manja di bawah selimut tebal aku tersenyum melihatnya dan meninggalkannya untuk menuju dapur dan membuatkannya segelas susu hangat dan sandwich untuknya setelah aku membuat 2 porsi untukku dan untuknya aku kembali ke kamarku dan aku melihat Annora tetap memejamkan wajahnya, apakah ia begitu kelelahan?

"Hei sayang, bangunlah"

Ia menjawab dengan gumaman dan tetap memejamkan wajahnya aku tertawa kecil dan membelai wajahnya dengan lembut "hei putri tidur bangunlah, pangeranmu sudah datang"

"Jangan mengganggu tidurku Dave"

"Sayangku ini sudah pagi, apa kau masih ingin tidur sepanjang hari ini hm?" Aku menciumi wajahnya berkali-kali dan akhirnya ia bangun juga dari tidurnya "apakah kau sangat mengantuk sayang?"

"Sedikit Dave" ia membuka matanya dan terkejut melihatku karena aku sudah sangat rapih dengan setelan kantorku "kau sudah rapih? Memang pukul berapa kau bangun Dave"

"Sejak sejam yang lalu" aku mencoba menciumnya namun ia menolak dan mendorong tubuhku "hei kenapa? Aku hanya ingin menciummu"

"Aku belum menyikat gigi"

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang