ANNORA-26

4.8K 244 1
                                    

"Dave" aku mendengar seperti ada yang memanggil namaku namun aku tak perdulikan siapa yang memanggilku.

"Astaga waking up baby"

"David Federick Wilson aku memintamu untuk membuka matamu segera!" aku sedikit mengerutkan dahiku mendengar pekikan itu "Hey! Beruang besar aku tahu kau sudah bangun, terserahmu sajalah jika kau terlambat jangan menyalahkanku"

Aku membuka perlahan mataku untuk menyesuaikan cahaya yang berada dikamarku, aku tersentak saat melihat hari sudah terang dan aku terlambat untuk meeting dengan clientku. Aku bergegas untuk menyiapkan semua keperluanku, aku berdecak kesal mengapa Annora tak membangunkanku? Tak tahu kah ia bahwa hari ini aku ada meeting penting.

Aku memakai semua pakaianku dengan terburu-buru dan segera turun kelantai bawah, aku melihatnya sedang meminum teh dan memakan roti bakarnya, aku menghampirinya dan duduk tepat disampingnya.

"Mengapa kau tak membangunkan diriku?" Aku bertanya padanya setelah aku menyesap kopiku.

"Aku sudah membangunkanmu"

"Aku tak mendengar suaramu"

Ia memandangku dengan wajah kesal "karena kau terlalu fokus pada tidurmu itu"

"Kau tak berbohong kan?"

"Astaga David aku tidak berbohong mengapa kau menyalahkanku, aku sudah berusaha membangunkanmu namun kau tetap bergelung manja dengan kasur jelekmu itu" aku hampir saja tersedak bila tak memberhentikan gigitanku pada roti bakarku.

"Hei, tenanglah sayang. Aku tidak menyalahkanmu aku hanya bertanya"

"Kau bertanya dengan intonasi menuduh"

"Hei tentu tidak aku hanya..."

"Ya kau memang mengucapkan seperti itu Dave"

"Hei, maafkan aku sungguh aku ridak bermaksud mengatakan seperti itu"

Ia memejamkan matanya dan menarik nafasnya perlahan "Hei? Kau memaafkanku?"

Ia mengangguk "Ya" aku mencium keningnya dan menarik dirinya agar berdiri menghadap diriku.

"Aku akan pergi ke kantor" aku berbicara padanya dengan jarak sangat dekat.

"Ya Dave, berhati-hati lah"

"Tak ada ciuman selamat pagi atau pemberi semangat padaku?"

"Dave kau sudah terlambat" aku menggelengkan kepalaku.

"Kiss me or no at all?" Aku mulai memejamkan mataku untuk menerima ciuman darinya "Hei, kau masih berada dihadapanku? Sayang sungguh aku sudah sangat terlam-" ucapanku terhenti saat aku merasakan bibir Annora berada di bibirku, aku menarik pinggangnya untuk memperdalam ciumanku, hingga beberapa menit aku mulai melepaskannya.

"Terimakasih sayang sudah memberikanku morning kiss dan ciuman penyemangat untukku" aku mengusap bibir bawahnya dan kukecup sekali lagi bibirnya "Kau banyak menyita waktuku sayang, aku pergi" ia bergumam hati-hati padaku dan aku meninggalkannya di penthouseku.

Selama meeting ini aku tidak pernah mengalihkan mataku pada ponselku, aku sedang menunggunya untuk membalas pesanku, aku tersentak saat seseorang memanggilku "Ada apa?"

"Meeting kita sudah selesai tuan, apakah tuan ada yang ingin disampaikan?"

Aku bangkit dari dudukku dan menatap semua pekerjaku dan clientku "terimakasih atas kerja sama kalian semua, saya harap kalian bisa bekerja dengan baik kepada client kita. Saya permisi" aku segera meninggalkan ruang meeting itu dan segera menghubungi wanitaku.

"Hallo" aku menutup mataku sejenak saat mendengar suaranya.

"Mengapa kau tak membalas pesanku?" Aku bertanya padanya dengan menahan emosiku.

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang