Kami sudah kembali dari 2 jam yang lalu, Annora sedang berada di kamar untuk mengganti pakaian yang ia kenakan selama di perjalanan kami. Aku memutuskan untuk pergi keruangan kerjaku. Aku selalu menghabisakan waktuku disini, menurutku ruangan kerja ini adalah tempat ternyaman kedua setelah kamarku.
"Kupikir kau kemana" aku tersenyum padanya dan menyuruhnya untuk duduk di pangkuanku.
"Kau bawa apa, hm?" Tanya ku sesaat dirinya sudah duduk di atas pangkuanku.
"Aku membawakan kopi untukmu" ucapnya seraya menaruh kopi diatas meja. "Apa yang sedang kau lakukan?"
Aku menyesap sedikit kopi yang ia bawakan untukku. "Hanya mengecek email"
Ia hanya mengangguk mengerti dan bersandar pada tubuhku. "Ada apa, hm?"
"Aku lelah" ujarnya.
"Beristirahatlah sayang"
"Tidak" ia menggeleng dan memeluk leherku. "Aku ingin menemanimu"
Aku mengelus lengannya. "Hei, tak perlu menemaniku. Tidurlah disana" tunjukku pada sebuah ranjang yang berada di ruang kerjaku.
"Tidak"
Aku menghembuskan nafasku dan segera ku gendong dirinya untuk kutaruh di atas ranjang.
"Mengapa kau menaruhku diatas ranjang?"
"Karena aku ingin" ucapku seraya mencium keningnya. "Tidurlah sayang" tuturku kembali dan menyelimutinya.
"Kau berjanji kau tak akan kemana pun?"
"Aku berjanji, sekarang tidurlah sayang" ia hanya mengangguk dan mulai memejamkan matanya. Aku mengelus keningnya dan mengecupnya. "Aku mencintaimu"
Aku kembali mengerjakan pekerjaanku. Aku mendengar suara ketukan dari arah luar dan menyeruhnya masuk.
"Tuan"
"Ada apa Rob?" Tanya ku tanpa mengalihkan pandanganku pada laptop.
"Ini tuan" ia menyerahkan sejumlah brosur padaku. "Apa tuan ingin mensurvei nya terlebih dahulu?"
Aku mengambil brosur itu dan melihatnya, aku tersenyum membayangkan dirinya akan tersenyum bahagia.
"Ah, ya tentu Rob" jawabku seraya melihatnya. "Siapkan penerbangan ku untuk lusa"
"Baik tuan, apakah dengan Nona Annora?"
Aku mengalihkan pandanganku kepada Annora dan tersenyum samar padanya. "Tidak" ucapku. "Kau temani aku selama diriku mensurvei tempat itu"
"Baiklah tuan, saya akan menyiapkan keberangkatan anda untuk lusa. Saya permisi" pamitnya padaku.
Aku hanya mengangguk dan kembali melihat brosur yang di berikan oleh Roby padaku. Aku akan membuatmu bahagia itu janjiku padamu.
Sudah tiga jam diriku masih berada di layar laptop dan memeriska pekerjaanku. Mengapa banyak sekali berkasnya.
"Dave" aku menoleh pada ranjangku dan melihat gadisku mulai membuka matanya, aku menghampirinya sembari membawa segelas air untuknya.
"Bagaimana perasaanmu?" Tanyaku seraya memberinya air.
Ia meneguk airnya hingga habis, aku tersenyum geli. "Hei, kau begitu haus rupanya"
"Ya, begitulah" ujarnya seraya menyandarkan kepalnya pada dadaku.
"Hei, mengapa kau manja sekali?"
"Entahlah" ucapnya seraya memeluk leherku dan mengecup leherku.
"Sayang, kau bisa membangkitkan gairahku"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNORA
Romance⚠ PART MASIH LENGKAP DAN DI PRIVATE!!! Selamanya kau akan tetap menjadi milikku.