Hari demi hari terus dilalui dan hari dimana menuju ke sebuah acara sakral semakin terlihat di depan mata. Hari ini aku sedang menemani wanitaku melakukan fitting gaun di sebuah butik terkenal, aku menunggu nya di ruang tunggu seraya melihat majalah wanita dengan bosan. Aku menghembuskan nafasku mengingat berapa lama aku menunggu nya sebenarnya aku ingin menemaninya di dalam ruangan sialan itu namun ia tidak menyetujuinya ia mengatakan disini banyak para pegawai bila aku masuk kedalam ruangan bersamanya itu akan terlihat aneh. Aku menggelengkan kepalaku mengingat ucapannya itu, aneh katanya? Cih, terkadang aku tidak mengerti atas pola pikir wanitaku itu aku calon suaminya dan aku tidak di perbolehkan masuk kedalam fitting room sialan itu? Yang benar saja. Aku terus menatap kosong pada majalah di hadapanku, sampai akhirnya wanitaku keluar dengan mengenakan gaun pengantin yang sudah kami pesan sebelumnya.
"Bagaimana?" Aku menatapnya dari ujung kepala hingga kebawah.
"That's perfect sayang"
Saat aku hendak berdiri untuk menemuinya ada seorang pria yang mendekati dirinya, aku menatap tak suka pada pria itu dan ia dengan lancangnya menyentuh wanitaku di hadapanku?
"Apa yang kau lakukan tuan?!" Ucapku setelah berada tak jauh dari nya.
Pria itu hanya melakukan aktivitasnya tanpa menjawab pertanyaanku, aku mengepalkan tanganku dan menggeram.
"Bisa kah kau menjauh dari tubuh wanitaku?!"
"Dave!" Annora memperingatiku namun aku mengabaikannya.
"Sudah selesai" aku melihat pria itu tersenym lembut pada tunanganku dan menepuk lengannya dan ia segera pergi dari ruangan ini.
Aku menatap Annora dan meminta penjelasan padanya. "Siapa pria itu?"
"Apa?"
"Siapa pria itu?" Ulangku.
"Mengapa kau harus secemburu itu? Ia hanya membenarkan sedikit gaunku"
"Jika kau ingin membenarkan gaunmu aku bisa melakukannya, mengapa kau meminta pria lain untuk berdekatan denganmu?"
Ia memutar bola matanya. "Kau tidak tahu pria itu siapa?"
Aku hanya menggeleng.
"Cih, kau sebenarnya tinggal di kota mana? Ia adalah perancang busana yang sangat terkenal" akunya.
"Aku tidak perduli dengan dirinya, mengapa kau tidak meminta perancang busana wanita bukan pria?"
"Hei! Kau kira aku bisa memesan dengan sesuka hatiku?"
Aku menaikan bahuku dan berjalan mendekat dirinya.
"Kau cantik" ujarku setelah berada di di hadapannya dan memeluk pinggangnya.
"Menyingkirlah kau bisa merusak gaunku" ia mencoba mendorongku untuk menjauh darinya namun apa daya ia tidak memiliki kekuatan yang cukup besar.
"Apakah gaun ini sudah selesai di rancang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNORA
Romance⚠ PART MASIH LENGKAP DAN DI PRIVATE!!! Selamanya kau akan tetap menjadi milikku.