Aku menghampiri Annora menuju kamarnya, aku segera membalikan tubuh Annora untuk menghadapnya. Aku menatap kearahnya dengan tatapan kesal, marah dan cemburu.
"Kita belum selesai, Annora" ucapku kepada Annora dengan mengguncangkan bahunya keras.
"Apa yang ingin kau selesaikan tuan David?"
"Siapa pria itu?!" Desisku.
"Aku tidak mengenalnya"
"Kau berbohong padaku" teriakku seraya mengguncangkan kembali bahunya. "Jika kau tak mengenalnya mana mungkin ia tersenyum ramah padamu"
"Demi Tuhan, dimana letak salahnya? Ia hanya memberikan ponselku yang terjatuh di lantai!" Teriak Annora.
"Aku tidak menyukai pria itu berbicara padamu, kau harus ingat kau milikku"
Aku melihat dirinya tersenyum sinis padaku. "Aku milikmu? Lalu kau milik siapa, huh?"
Aku mengerutkan dahiku. "Tentu saja aku milikmu"
Ia memutar matanya dan melepaskan peganganku. "Kau bukan milikku, tapi kau milik wanita lain"
"Apa maksudmu?!" Tanya ku tajam.
"Well, kau memiliki otak yang cerdas tapi mengapa kau tak mengerti maksud ucapanku?"
"Katakan. Yang. Sejujurnya" tekanku pada kalimat yang ku ucapkan.
"Lihat, itu wanitamu yang lain bukan?" Ia menyerahkan ponselnya kepadaku.
"Dari mana kau mendapatkannya?"
Ia tersenyum sinis. "Mungkin wanitamu"
"Aku tidak ada hubungan dengan wanita sialan ini!"
"Aku tidak perduli" ucapnya seraya membalikan tubuhnya menghadap luar jendela.
Aku mendekatinya dan membalikan tubuhnya untuk menghadapku. "Percaya padaku aku tidak berselingkuh"
"Lepaskan aku"
"Percaya padaku aku tidak berbohong"
"Kau egois!" Tunjuknya padaku. "Kau marah padaku hanya karena seorang pria memberikan ponselku dan sedangkan kau yang berfoto diatas ranjang besar dengan bertelanjang tanpa menggunakan apapun lalu aku harus percaya padamu?"
"Kau memang harus percaya padaku!"
"Bahkan kau mengatakan aku ini pembohong"
"Aku mempunyai bukti, Annora"
"Aku pun mempunyai bukti, apakah itu belum jelas?!" Jeritnya.
"Dengarkan aku" ucapku pelan dengan menyentuh lengannya. "Aku tidak berselingkuh atau menduakanmu. Percaya padaku"
"Andaikan aku percaya" ucapnya parau.
"Kau harus percaya padaku"
Ia menggeleng dan menatapku dengan air mata dipipinya. "Lebih baik kita membatalkan pernikahan kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNORA
Romance⚠ PART MASIH LENGKAP DAN DI PRIVATE!!! Selamanya kau akan tetap menjadi milikku.