ANNORA-36

3.9K 204 0
                                    

Annora memasuki kamar nya dengan gelisah, ia masih mengingat ucapan Mike. Apa yang harus ia lakukan kali ini? Annora ingin memaafkan Dave namun ia masih begitu kecewa dengan Dave. Ia masih mengingat dengan sangat benar pada saat mereka bertengkar dan berujung lah mereka pada keadaan saat ini.

Annora memijat pelipisnya yang sedikit sakit akibat memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Di lain tempat seorang pria sedang memandang luar jendela dengan pandangan yang susah di artikan. Ia berulang kali menghembuskan nafas berat.

"Mengapa kau tak berbaring?"

"Mengapa kau masih berada disini?"

Mike mendengus. "Aku mengkhawatirkanmu, bodoh"

Dave membalikan tubuhnya dan menatap lurus kearah Mike. "Aku tidak perlu kau khawatirkan"

"Sesuka kau sajalah Dave" Mike mulai mendekati Dave dan duduk di kursi yang berada di kamar ini. "Aku sudah menemui nya"

Dave tahu siapa yang Mike maksud. "Percuma kau menemuinya, ia tidak akan menemui ku"

Mike mengangkat bahunya. "Kita lihat saja nanti" balasnya. "Aku sudah menghubungi dokter mungkin beberapa menit lagi ia datang"

"Aku tidak membutuhkan dokter"

"Lalu kau membutuhkan apa? Annora?"

Dave hanya mengangguk. "Dan maafnya"

"Percayalah ia pasti akan memaafkan-"

Ucapan Mike terhenti saat seseorang membuka daun pintu yang membuat dua pria itu terdiam dan melihat sosok wanita yang berdiri di hadapan mereka.

"Maaf aku mengganggu kalian, aku permisi" pamitnya.

"Ah, Annora tunggu" panggil Mike.

"Ada apa Mike?"

"Aku ingin kembali ke apartement ku, jadi aku harus pergi. Urus tunanganmu" pintanya. "Aku sudah menghubungi dokter, dan kau segera perbaiki hubungan kalian" bisik Mike pada Annora.

Setelah kepergian Mike dua insan masih diam dalam keheningan mereka, entah apa yang mereka pikirkan. Rasa canggung? Tentu.

***
DAVID POV

Aku terus memandang sosok wanita cantik di hadapanku, aku terus menatapnya hingga aku bisa merasakan kegugupannya.

"Lebih baik aku kembali ke kamarku" ujarnya.

Aku segera mengerjapkan mataku dan menggeleng cepat. "Tunggu, An"

Aku berada di belakang tubuhnya dan menatap punggung nya. "Mari selesaikan masalah kita" pintaku.

Ia berbalik dan menghadapku, ia terus memandangku dengan pandangan yang sulit kuartikan.

Aku menghampiri nya dengan pelan dan terus menatap lurus tepat di manik matanya.

"An, apa boleh aku menghampirimu?" Tanyaku.

Ia hanya diam tak membalas ucapanku, aku menghembuskan nafasku.

"Aku ingin kita berbaikan, aku ingin selalu berada disisimu, aku ingin kau mengisi sisi ranjang yang kosong itu kembali" ucapku pelan. "Demi Tuhan, aku tidak berselingkuh padamu. Kau hanya salah paham aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan maafmu"

Aku sudah berada dihadapannya dan menatap wajahnya, aku melihat ada lingkaran hitam di bawah matanya. Aku mengusap lingkaran mata itu dengan pelan.

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang