ANNORA-43

4.6K 189 1
                                    

Sudah sepekan kami berada disini, dan Dave semakin menjagaku. Ia akan selalu siaga bila aku merasakan sakit pada perutku ataupun aku mulai mual pada tengah malam, ia dengan senantiasa menjagaku atau menemaniku menonton televisi dan menjadi lawan bicara walaupun kutahu ia sudah teramat sangat mengantuk namun ia tetap ingin menungguku untuk terjaga bersama. Ia mengatakan padaku bahwa selama diriku hamil ia akan selalu berada disisiku dan selalu menemaniku apapun yang terjadi dan ia sudah berjanji akan hal itu padaku.

Aku semakin merapatkan tubuhku pada dirinya dan mengeratkan pelukanku padanya. Aku terjaga kembali akan tidurku dan aku tidak ingin membangunkannya, aku ingin menatap wajah damainya saat ia terlelap. Aku mengarahkan telapak tanganku untuk mengusap perutku dan beralih mengusap wajahnya yang tampan. Ia sedikit melunguh atas usapanku dan ia semakin mendekat diriku, aku hanya tersenyum samar atas perlakuannya ia masih saja posesif walaupun dalam keadaan tertidur.

"Mengapa kau terbangun, hm?" Ia bergumam dalam tidurnya, dan itu sedikit membuatku tersenyum. "Mengapa kau terbangun, baby?" Aku mendongakan wajahku dan menatapnya yang sedikit membuka matanya.

"Kau terbangun?" Ia hanya menganggukan kepalanya.

"Tidurlah kembali, aku tahu ini masih sangat dini"

"Aku masih ingin terjaga" ia mengusap punggungku dengan lembut.

"Apa anak kita mengganggumu?" Tanyanya yang sedikit mengantuk. Aku hanya menggelengkan kepalaku. "Lalu? Kau ingin kupesankan teh hijau?"

Aku menggeleng. "Tidak, aku tidak menginginkannya, kau tidurlah kembali"

"Aku akan ikut terjaga bersamamu" jawabnya dengan berusaha membuka matanya yang sangat berat itu.

"Tidak perlu dipaksakan" aku mengelus dadanya yang terbuka. "Kau beristirahatlah dulu, esok siang kita akan kembali bukan?" Ia hanya bergumam dan semakin mengeratkan pelukannya. Aku mendengar deru nafas yang teratur, ia sudah tertidur kembali. Aku merasa kasihan padanya karena dirikulah ia selalu tidur larut karena menuruti permintaanku untuk terjaga bersama sepanjang malam. Aku mencoba meraih ponselku dan menghidupkan layar ponselku rasanya aku sudah lama sekali tidak menyentuh ponselku semenjak kami menikah di Bali. Banyak sekali ucapan yang diterima olehku dan banyak sekali doa yang mereka sampaikan padaku untuk pernikahanku dan Dave. Aku mengerutkan keningku saat membaca pesan yang dikirim oleh nomor yang tidak kuketahui ia mengucapkan selamat menikah padaku namun aku merasa tak mengenali pemilik nomor itu, aku meletakan kembali ponselku namun ponselku bergetar menandakan ada sebuah panggilan aku mengerutkan keningku melihat nomor yang tertera pada layar dan itu sama persis seperti orang yang memberiku pesan, aku membiarkan ponselku bergetar tanpa bermaksud untuk mengangkat sambungan pada ponselku. Aku mendengar ponselku kembali bergetar namun hanya sesaat dan itu membuktikan hanya ada pesan, aku meraih ponselku dan membuka siapa yang mengirimkanku pesan.

From : +17148680120
Mengapa tak menjawab panggilanku, An? Apa aku mengganggumu dan suami tercintamu itu?Jam berapakah disana? Apa kau kelelahan setelah bercinta dengan suamimu? Aku bahkan bisa membuatmu kelelahan dan bahkan aku bisa membuatmu tak bisa berjalan hingga dua hari. Kau tahu? Aku merindukanmu, aku berharap kau mau menjawab panggilanku.

Aku dibuat terkejut oleh isi pesan yang ia kirimkan padaku, aku begitu takut akan orang yang tengah mencoba menghubungiku kembali. Aku merapatkan tubuhku kembali pada Dave dan menyembunyikan wajahku pada dadanya dan memutuskan untuk beristirahat.

***
DAVE POV

Aku mencoba membuka kedua mataku dan melihat kearah jam yang bertengger di meja kecil yang berada di kamar hotel ini, pada pukul 8 dan itu masih sangat pagi. Aku harus segera kembali ke Los Angeles ada sedikit masalah di perusahaanku dan aku dengan terpaksa harus segera mengatur keberangkatanku. Aku menolohkan wajahku kearah kiriku untuk melihat wanitaku yang masih tertidur pulas, aku menyunggingkan senyumku dan mengusap pipinya dengan sebelah tanganku. Aku sungguh beruntung bisa menjadikannya milikku seutuhnya, akhir dari segala penantianku terjawab sudah dan sekarang kami akan menjadi calon orang tua sebab didalam rahim wanitaku terdapat janin yang akan segera tumbuh. Aku seketika menyentuh perutnya untuk merasakan kehidupan didalam sana, sungguh aku sangat teramat bahagia atas kabar yang sangat mengejutkan. Aku mendekap wanitaku untuk menyalurkan rasa bahagiaku padanya seraya mengecup puncak kepalanya dengan sepenuh hati.

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang