ANNORA-40

5K 187 3
                                    

Pada sore hari kami memutuskan untuk keluar dari kamar dan menemui guide kami yang sudah menunggu di lobby.

"Kau sudah siap?" Ucapnya dari balik pintu kamar mandi.

"Wait" ucapku seraya merapikan pakaianku.

Aku membuka pintu kamar mandi dan mendekati dirinya yang sedang memainkan ponselnya.

"Kau sudah siap?" Tanyanya tanpa menatapku.

"Ya" aku mengambil tasku.

Dave menatapku dengan pandangan terkejut. "Apa yang kau kenakan?"

"Gaun musim manas"

Aku mendengar ia menghela nafas. "Tukarlah gaunmu dengan yang lain"

"Tidak! Aku tetap ingin memakainya" tolakku.

"Tukarlah" ia mulai berjalan menuju lemari dan mencari gaun musim panasku. "Bagaimana dengan ini?"

Aku menggeleng dan menatapnya dengan aneh, "Kau ingin aku kembali ke hotel dengan keadaan basah?"

"Bagaimana dengan ini?"

Aku menarik alisku, "Bukankah itu sama saja dengan yang pertama?"

"Ah, aku mendapatkannya" ujarnya. Ia mendekatiku dan memberiku sebuah gaun putih. "Tukarlah"

"But.." Ia memotong ucapanku dengan menciumku. "Baiklah tuan pemaksa"

"Ingat sayang, turunkan sedikit gaunmu agar aku dapat mencium bahumu" teriaknya dari arah luar.

Aku mengganti pakaianku dengan hati kesal, mengapa harus di ganti? Bukankah ini sama saja?

Aku merapikan make up ku dan menata ulang rambutku dan sedikit menurunkan sedikit lengan gaunku.

Aku merapikan make up ku dan menata ulang rambutku dan sedikit menurunkan sedikit lengan gaunku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku keluar dengan memasang wajah di tekuk dan segera mengambil tasku.

"Hei" ucapnya setelah menahan lenganku. "Kau marah?"

Aku menggeleng dan menatapnya. "Aku tidak memiliki hak untuk marah"

Ia mengapit jemariku dan mendekatkan wajahnya padaku untuk mencium pelipisku. "Maafkan aku, please" ia memandangku dengan mata yang penuh permohonan. Ah suami ku yang sangat menggemaskan.

Aku menjawabnya dengan senyum tulus yang kupunya dan menyandarkan kepalaku pada atas lengannya.

"Kita akan pergi kemana?"

"Melihat indahnya sunset, kudengar kota ini mempunyai sunset yang indah" ia menatapku seraya tersenyum. "Indah sepertimu"

Aku hanya dapat menundukan wajahku untuk menutupi wajah bersemuku.

"Kau malu, hm?" Ujarnya seraya mengangkat daguku untuk menatapnya.

Aku hanya menggeleng dan semakin merapatkan wajahku.

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang