ANNORA POV
Aku masih berada di ruang kerja Dave, sedari tadi ia tidak memperbolehkan diriku untuk kembali ke penthouse.
"Hey, tuan tak tahu kah kau aku disini sangat bosan karena melihat dirimu yang masih setia pada lembaran kertas jelekmu itu" aku berjalan menuju meja yang berada di depanku. "Bolehkah aku kembali please?"
"Tidak" aku mengembungkan pipiku dan menghentakkan kakiku kesal padanya. "Diam lah disitu sayang, beberapa menit lagi aku sudah selesai"
"Terus lah kau berbohong padaku Dave" balasku. "Kau tahu? Kau sudah mengucapkan itu lebih dari lima kali dalam kurun waktu kurang sejam"
Ia menatap wajahku dengan pandangan lelahnya "Sayang aku harus menyelesaikan pekerjaan ini terdahulu"
"Aku tidak perduli akan hal itu, yang aku inginkan hanya kembali ke penthouse. Aku bosan David kumohon aku ingin kembali" mohonku padanya.
Aku melihatnya bangkit dari kursinya dan melepas kacamatanya yang sejak tadi bertengger di pangkal hidungnya. "Kau ingin pergi, hm?" Aku hanya menganggukan kepala ku semangat. "Tunggulah beberapa saat lagi aku berjanji ini tak akan lama"
Aku segera memutar mataku malas padanya dan kembali menuju sofa yang berada di ruangannya. "Hei, sayang. Aku berjanji setelah pekerjaanku selesai kita bisa kembali kerumah kita"
"Cepatlah urus pekerjaan jelekmu itu aku mengantuk" ia mencium keningku dan mengusap rambutku lembut.
"Akan aku bawakan selimut untuk mu" ia beranjak pergi entah itu kemana yang ku tahu menit selanjutnya aku merasakan tubuhku hangat seperti di tutupi sebuah bulu. "Selamat tidur angel"
Aku merasakan usapan pada rambutku, dan aku segera membuka mataku dan melihat bahwa Dave lah yang mengusap rambutku. "Apa aku mengganggu tidurmu?"
Aku menggeleng padanya "pukul berapa ini?"
Ia mengangkat lengan kirinya untuk melihat jam. "Pukul tiga, kau ingin kembali?"
Aku tersenyum miring padanya. "Apa kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu?"
"Ya" ia memijat pelipisnya. "Apakah aku boleh memelukmu?"
Aku mengerutkan keningku. "Tentu" ia langsung memelukku sangat erat, aku mengusap punggungnya. "Ada apa? Apa ada masalah?"
Ia makin mengeratkan pelukannya padaku dan mencium bahuku berkali-kali. "Tidak, hanya saja aku membutuhkan pelukanmu"
Aku mengernyitkan keningku bingung, pasti terjadi masalah padanya. "Aku ingin ke penthouse"
Ia menghela nafasnya dan mencium bahu ku sekali lagi. "Baiklah tuan puteriku"
Aku tersipu malu saat ia memanggilku dengan sebutan yang manis, ia sungguh bermulut manis dan ia selalu menggodaku saat melihat rona merah di kedua pipiku.
Saat kami berada di mobilnya aku melihat Dave selalu terdiam dan tatapannya kosong saat menyetir mobilnya hingga berulang kali aku memperingatinya bahwa ada pengguna jalan lain yang hendak menyebrang jalan. Ia berulang kali meminta maaf padaku dan selalu mengecek keadaanku apakah aku baik-bajk saja atau tidak.
Aku segera membuka pintu mobilnya dan langsung menuju kamar untuk membersihkan diriku, rasanya lengket sekali tubuhku oleh peluh ini dan mengisi air di bathtub dan menuangkan sabun aroma mawar.
"Sayang, kau dimana?" Aku mendengar Dave memanggil namaku namun aku tak mempedulikan panggilannya dan aku hanya menenggelamkan dirimu sebatas dagu. "Angel kau dimana? Jangan membuat diriku khawatir sayang"
Aku mendengar pintu diketuk olehnya, namun ku biarkan saja, aku membutuhkan waktuku sendiri untuk membuat diriku terlihat lebih segar. Dave terus saja mengetuk pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNORA
Romance⚠ PART MASIH LENGKAP DAN DI PRIVATE!!! Selamanya kau akan tetap menjadi milikku.