Hari berganti hari dan hubunganku dengan wanitaku begitu indah, entah mengapa belakangan ini Annora selalu sensitif bila aku pulang sedikit terlambat seperti waktu itu.
"Mengapa kau terlambat?" Aku begitu terkejut saat membuka pintu penthouseku Annora tepat berada di hadapanku.
"Astaga sayang kau mengejutkanku" aku mendekatinya namun ia memundurkan diri "Ada apa sayang?"
Ia melipat lengannya "Mengapa kau tak menjawab pertanyaanku?"
"Pertanyaan? Pertanyaan apa sayang"
"Mengapa kau terlambat?" Ujarnya kembali, aku tersenyum padanya.
"Aku bertemu dengan temanku"
"Siapa? Apakah temanmu itu seorang wanita? Mengapa kau tidak mengabariku?" Tuturnya menahan emosi.
"Hei, tenanglah sayang. Aku tidak bertemu dengan teman wanita aku hanya bertemu dengan teman bisnisku" aku mendekatinya dan menyentuh lengannya "Maafkan aku sayang"
Ia menghembuskan nafasnya dan menatapku "Lain kali jangan seperti itu Dave" ia mengelus wajahku dengan lembut "Kau tahu? Aku begitu khawatir denganmu"
"Aku tahu sayang"
"Lihat kau mengabaikanku kembali" aku tersentak saat mendengar suara Annora "Lebih baik aku pergi"
Aku segera bangkit dan menarik lengannya "Kau mau kemana, hm?"
"Lepaskan aku" aku menggeleng "Dave lepaskan aku"
"Tidak sayang, aku minta maaf karena telah mengabaikanmu. Aku tadi hanya sedang memikirkan dirimu"
"Mengapa kau memikirkan diriku?"
Aku menuntunnya untuk duduk disofa yang berada di ruanganku "Kau tahu? Kau belakangan ini terlihat aneh"
"Aneh? Maksudmu apa?"
Aku mengusap wajahnya "Hei, santailah girl, kau tahu sekarang kau lebih sensitif dan cepat terbawa emosi"
"Tidak aku tidak sensitif ataupun terbawa emosi"
"Kau sensitif sayang, apa kau hamil?" Ia terkejut dan bangkit dari duduknya
"Tidak, aku tidak mungkin hamil" aku menyentuh lengannya dan menarik dirinya untuk duduk di atas pangkuanku.
"Apa yang tidak mungkin, hm? Kita sudah melakukannya dan aku melakukan seperti itu tanpa menggunakan pengaman. Bisa saja kau hamil"
"Tapi Dave tidak mungkin" ucapnya pelan, aku memeluk tubuhnya dari belakang dan mengusap perutnya.
"Jangan takut sayang, bila kau hamil itu membuatku senang dan aku tak akan meninggalkanmu"
"Aku belum siap Dave"
"Kau harus siap sayang" aku mengecup bahunya "Kita harus menemui dokter"
Ia menggeleng "Tidak Dave aku tidak ingin"
"Hei, tidak akan terjadi apapun, percayalah" aku mencium keningnya dengan lembut dan menarik dirinya untuk masuk kedalam dekapanku "Semua akan baik-baik saja sayang, jadi apa kau setuju untuk menemui dokter?" Ia hanya mengangguk.
Aku terus menggenggam tangannya agar ia terlihat lebih santai dan meyakinkan dirinya bahwa tidak akan terjadi apapun, sungguh jika Annora memang benar hamil aku begitu senang tentu saja aku senang karena aku akan mendapatkan pewarisku secepatnya dan aku tidak sabar untuk menunggunya.
"Mengapa kau tersenyum Dave?"
"Tidak sayang aku hanya sedang memikirkan tentang seorang bayi"
"Apa kau benar-benar ingin mempunyai seorang bayi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNORA
Romance⚠ PART MASIH LENGKAP DAN DI PRIVATE!!! Selamanya kau akan tetap menjadi milikku.