Annora-17

8.2K 483 1
                                    

Aku terbangun ketika cahaya matahari masuk di celah jendela apartement Annora, aku melihat ke sisi kiri ku dan melihat wanitaku ia masih terelalap di dekapanku. Sesaat aku perhatikan wajahnya mata yang sendu, hidung yang kecil, dan bibir mungil dan sudah menjadi candu bagiku. Aku mengelus pipinya dan mencium bibirnya untuk menikmati rasa bibirnya yang manis, aku mendekapnya lebih erat agar ia lebih hangat dalam dekapanku.

Aku merasa seperti mimpi bahwa akhirnya Annora kembali kedalam pelukanku. Aku semakin mengeratkan pelukanku bahwa aku sangat mencintainya dan tak ingin kehilangannya untuk kedua kalinya, aku mencium keningnya dan aku merasakan Annora menggeliat dalam pelukanku. Ia mendongakkan wajahnya untuk melihatku dan mata kami bertemu aku mencium bibir mungilnya dan ia tersenyum dalam ciuman kami.

"Well, selamat pagi sayang"

"Pagi Dave" aku mencium puncak kepalanya dan mendekapnya lebih erat

"Bagaimana tidurmu sayang?" Aku mengelus rambut panjangnya

"Sangat nyenyak,bagaimana tidurmu Dave?" Ia mencium dadaku yang tanpa mengenakan baju

"Sangat amat nyenyak sayangku" aku mengangkat wajahnya agar ia melihatku "karena kau berada di pelukanku kembali sayang" aku mencium hidungnya dan ia membenamkan wajahnya pada dadaku

"Aku mencintaimu sayang"

"Aku pun Dave"

*****
Aku melihat wanitaku sedang berada di dapur ia terlihat sangat cantik dari arah belakang. Aku memeluk tubuhnya dari belakang dan menaruh tangan ku pada perutnya dan daguku berada di bahunya.

"Sedang membuat apa?hm" aku mencium lehernya

"Ugh Dave, jangan menggodaku" lenguhnya tidak senang "aku sedang memasak kau tau"

"Mengapa sayangku? Aku menyukai harummu" aku semakin menciumi lehernya dan mengeratkan pelukanku"

"Dave hentikan" dia berbalik untuk mengahadapku "dengar tuan Dave kau bisa mengganggu konsentrasiku tahu"

Aku tersenyum melihatnya merengut aku menyatukan dahi kami "dengar sayang aku hanya ingin memelukmu apa itu salah?" Aku berbicara tepat di depan bibirnya

Ia mengigit bibirnya "tapi kau memelukku saat aku sedang masak tahu" ia mengusap lembut pipiku dan aku memejamkan mataku untuk meresapi usapannya

"Baiklah sayang aku hanya merindukanmu saja" aku mengusap bibir bawahnya

"Ck, kau sangat lucu tuan Dave, lebih baik kau kembali ke meja makan biar aku melanjutkan masakanku yang tertunda karena mu"

Aku mencium bibirnya sesaat "baiklah mrs. Wilson"

"Hey nama belakangku bukan Wilson" ia mengerut tidak senang

"Kau aku mendapatkan nama itu sayang" aku menyeringai padanya dan meninggalkannya untuk melanjutkannya memasak

*****
Aku sedang menikmati sore hari berdua dengan wanitaku. Aku mengelus rambutnya yang sedang bersandar di bahuku dan mencium puncak kepalanya

"Kapan kau akan kembali sayang?"

"Aku tidak tahu Dave, aku masih ingin berada di London"

"Jika kau masih ingin berada disini aku akan pun akan menetap juga disini"

Annora mengangkat wajahnya dan menatapku dengan terkejut "apa kau bercanda Dave?"

"Tidak sayangku, aku serius jika kau menetap disini aku pun harus menetap disini" aku mengelus wajahnya

"Tapi Dave bagaimana dengan perkejaanmu"

"Itu perusahaanku sayang" aku mencium pipinya gemas "jangan khawatirkan itu" aku mencium pelipisnya dan rahangnya secara bergantian

*****
Hari ini aku dan Annora sudah berada di New York setelah aku memohon dan membujuknya agar ia mau pulang denganku dah ya aku berhasil.

Aku mengeratkan lenganku pada pinggangnya ketika kami sudah berada di bandara. Aku mendekatkan wajahku pada telinganya "aku mencintaimu" aku mengigit telinganya dan mengecupnya

Aku dan Annora sudah berada di penthouseku. Aku dan Annora akan tinggal bersama walaupun Annora sedikit menolak keinginanku untuk tinggal bersama tapi Annora tetap mengiyakan keinginanku untuk tinggal bersama

"Sayang kumohon tinggal bersamaku di penthouseku"

"Dave, aku memiliki rumah" ia mengelus wajahku lembut

Aku mengambil telapak tangannya dan menciumnya "kumohon sayang, aku tidak bisa jauh darimu"

"Tapi Dave"

"Percaya padaku sayang,kumohon"

Ia menghembuskan nafasnya "baiklah tuan pemaksa aku akan tinggal bersama denganmu" aku mencium keningnya dan memeluknya dengan erat

Aku tersenyum saat memingat perdebatan panjang itu dengan Annora. Aku tersentak sesaat ada yang mencium hidungku

"Melamun?eh" aku tersenyum dan menarik lengannya agar ia duduk di pangkuanku

"Aku hanya memikirkan dirimu sayang" aku mencium lehernya

"Mengapa kau sekali mencium leherku Dave?" Ia meremas rambutku.

"Aku menyukai harummu sayang" aku mengangkat wajahku dan melihatnya mata kami bertemu dan aku menciumnya dengan lembut

"D-Dave aku tidak bisa bernafas" ia melenguh dalam ciuman kami, aku melepaskan ciuman kami dan mengusap bibirnya karena basah terkena saliva kami berdua

"Maafkan aku sayang, aku menyukai rasa bibirmu" ia hanya memeluknya karena aku melihat ia tersenyum malu

*****
Aku sedang berada diruang kerjaku untuk mengerjakan pekerjaanku yang sempat tertunda beberapa bulan terakhir. Annora tiba-tiba datang kedalam ruang kerjaku aku tersenyum menyambutnya dan menyuruhnya untuk mendekat padaku dan mendudukan dirinya pada pangkuanku

"Ada sayang?hm"

Ia memainkan kancing kemejaku dan menyandarkan pipinya pada bahuku "aku bosan"

"Bosan?" Aku melihat wajahnya

Ia mengangguk "iya Dave aku bosan"

"Katakan padaku mengapa kau bosan sayang?" aku merubah posisinya agar menghadap padaku

"Kau tahu? Selama kau pergi kekantor aku mati kebosanan didalam penthouse mu aku tidak tahu harus melakukan apapun disini" aku tersenyum dan mengecup hidungnya

"Lalu kau ingin apa agar menghilangkan bosanmu?"

"Aku ingin bekerja Dave" ia berbicara dengan sangat pelan

"Tidak sayang, aku tidak akan mengijinkanmu untuk bekerja"

"Mengapa?" Ia menatapku dengan sedih

Aku mengelus bibirnya "karena aku" aku mengecup bibirnya "aku tidak ingin kau kelelahan sayang"

"Tidak Dave aku tidak akan kelelahan aku berjanji Dave"

"Aku akan memikirkannya nanti sayang" aku memijat pangkal hidungku

"Benarkah Dave? Kau akan mengijinkannya?" Aku menghela nafas dan menatap kearah lain

"Aku belum memikirkannya sayang, sabarlah. Lebih baik kau kembali kekamar sayang, aku akan menyusulmu nanti setelah pekerjaanku selesai"

"Kau marah padaku Dave" ia mengelus wajahku untuk melihat kearahnya

"Tidak sayang aku tidak marah padamu" aku mengecup keningnya dan mengangkat tubuhnya untuk pergi kekamar kami

Aku menurunkan Annora di ranjangku bersama denganku disampingnya

"Tidurlah sayang ini sudah larut" aku mencium keningnya

"Apa kau masih tetap bekerja Dave?"

"Tidak aku akan menjagamu agar kau tertidur" aku mengecup keningnya "selamag malam my lady"

ANNORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang