7 Maret

1.2K 97 6
                                    

Banyak orang jatuh cinta karena merasa nyaman

tapi tak begitu denganku
Aku jatuh cinta padamu tanpa sebuah syarat
Aku jatuh cinta padamu di segala suasana

PART 26

Di Rumah Rizky
Pukul 05.30

Rizky masih memejamkan matanya, tapi terusik ketika dingin menyergap sampai ke ruam tulangnya, mungkin karena musim hujan. Gaya tidurnya yang tadinya terkurap berubah telentang, tapi ada keanehan lain ketika tubuhnya tak merasakan kasurnya yang empuk bagai bakpau cina digantikan oleh permukaan datar, dingin dan kaku. Meskipun berat dan lengket dia membuka sebelah matanya mencoba mencerna semua keanehan ini.

Dalam keadaan setengah sadar, dia melihat pantulan dari dirinya sendiri di ubin. Lalu memejamkan matanya lagi tak sadar apa yang sedang terjadi.

UBIN? Sekarang matanya terbuka lebar, dia benar-benar tidur diubin, dilantai kamarnya yang dingin tanpa satu alaspun, perbuatan keji siapa ini, dia langsung duduk melihat keatas ranjangnya, diatasnya sedang terbaring seseorang berwajah keturunan prancis, tampak sedang menikmati tidurnya sambil memeluk gulingnya nyaman. Pantas saja semalam Rizky merasa ada yang menendang tubuhnya sampai terjatuh kebawah, ternyata itu bukan mimpi.

"BANGUN!!!" Teriak Rizky sudah seperti jam beker.

"Apaan sih pagi-pagi udah berisik ..." Ucap Maxim dengan wajah tanpa berdosa, dia melirik adiknya yang sedang terduduk dilantai, tangannya menyilang didada, matanya tajam sekali. "Loh ko lo malah duduk di ubin gitu sih?"

Rasanya kesabarannya habis, Rizky berdiri sambil berkacak pinggang, sang pelaku kekejian yang menendangnya dari ranjangnya sendiri malah bertanya padanya dengan ekspresi bingung dan tanpa dosa, salahnya sendiri memang tadi malam tidak mempersilahkan Maxim tidur disalah satu kamar tamu dirumahnya, dia malah sengaja mengunci semua kamar tamunya agar Maxim tidur di sofa ruang tv, bodohnya lagi dia tidak mengunci pintu kamarnya sendiri sehingga orang menyebalkan ini bisa masuk ke dalam kamarnya.

"Elo yang bikin gue jatuh terus tidur di ubin. Bangun lo, pulang sanah."

"Ah masa sih. Elo mimpi kali, terus lo jatuh sendiri."

HUFT! Rizky menghela nafas panjang, lelaki didepannya ini benar-benar menyebalkan, sudah ingin disebut kakak olehnya, menumpang dirumahnya, sekarang kamar dan kasurnya juga direbut begitu saja.

"Ia ia, nanti gue pulang, tapi sekarang gue berangkat sekolahnya dari sini." Ucap Maxim, dia bangun, berjalan kearah kamar mandi yang berada di kamar Rizky, asal saja mengambil handuk yang tersedia disana lalu mengunci pintu kamar mandi dari dalam. Kalau di kartun-kartun muka Rizky sudah diedit sampai merah seperti matang, dan telinganya sudah mengeluarkan asap, belum beres masalah satu muncul masalah lain, Maxim sekarang malah masuk dan menggunakan kamar mandinya, tak cukup sampai disitu lelaki itu juga menggunakan handuknya. Kalau saja membunuh orang tidak dosa, dia sudah melakukannya dari tadi.

***

Pukul 05.50

Rizky berada di dapur rumahnya, sedang menyelupkan teh sariwangi ke dalam gelasnya sendiri ketika Maxim datang dengan hanya handuk melilit ditubuhnya. Dia melirik Rizky lalu mengambil gelas berisi teh itu, dia menegaknya sampai habis. "Enak, makasih ya dek, tau aja kalau abis mandi gini minum yang anget." Ucapnya tanpa dosa lalu kembali lagi ke kamar Rizky, Rizky hanya mengolo tak bisa berkata apa-apa.

"Seragam sekolah ada dilemari yang item apa putih ?" Tanya Maxim setengah berteriak. Karena ditanya tiba-tiba, Rizky spontan menjawabnya. "Yang item." Lalu dia memukul bibirnya sendiri yang begitu bodohnya memberitahu Maxim letak seragam sekolahnya, padahal dia seharusnya tahu kalau lelaki itu pasti akan meminjamnya.

"JATUH HATI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang