Jaga Jarak

1.3K 101 7
                                    

PART 13

Pukul 23.00
Di Lokasi Shooting

     Rizky menunggu Dinda didalam mobil, dia sudah beberapa kali berganti posisi duduk karena bosan, dilihatnya jam tangannya yang menunjukan pukul 11 malam, dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Dia menarik handphonenya dari saku celananya dan membuka aplikasi BBM miliknya.

Dinda Kirana S.
Status Baru 23.00
Baru selese shooting. LAFFAAR!!!

     Rizky hanya tersenyum membaca PM baru Dinda, tadi saja saat berangkat gadis itu bilang kalau dia tak mau makan malam, sekarang dia sendiri yang kena batunya, lapar ditengah malam begini. Tapi dia juga tak bisa sepenuhnya menyalahkan gadis itu, karena dia tahu tidak mudah untuk menjaga penampilan sementara Dinda seorang aktris yang wajah dan tubuhnya muncul dilayar televise.

     KLEK.

     Pintu mobilnya terbuka, seseorang gadis yang matanya sudah nampak sayu karena lelah masuk. Rizky ya rizky, dia akan mengatakan apa yang membuatnya kesal.

     "Gue nunggu lama banget tau."

     "Salah sendiri nyanggupin nganter. Udah buru pulang, katanya lo mau maen game pulang dari sini."

     Tak banyak ba-bi-bu Rizky langsung menancap gasnya, mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, ujung matanya melihat kearah kaca mobil yang memantulkan bayangan Dinda, Gadis itu tengah tertidur dengan tangannya yang bersidekap menahan dingin.

     Rizky menepikan mobilnya sebentar, menarik jok mobilnya kebelakang agar gadis disampingnya itu bisa tidur dengan nyaman, dia membuka jacket yang dikenakannya dan menempatkan jacket itu keatas tubuh Dinda yang tampak kedinginan. dia terkekeh begitu menyadari kalau gadis disampingnya itu benar-benar manis dan imut, dia sudah sangat ingin memencet hidung Dinda yang menjulang mancung tapi dia menahannya agar tak mengganggu tidur gadis manis itu.

***

     "Bangun woy."

     Dinda mengerjap-ngerjapkan matanya saat Rizky menepuk pundaknya lembut, sorot lampu jalanan sedikit membuatnya silau, dia tahu betul ini bukan jalanan kompleks rumahnya. Kemana lelaki itu membawanya ditengah malam begini, dia jadi berpikiran negative.

     "Dimana nih?"

     "Turun aja dulu."

     "Jangan macem-macem deh. Ini dimana?"

     Duh ribet amat, dikiranya gue bawa dia kemana sih. Rizky menggerutu didalam hatinya, dia tak berkata banyak lagi, tak memperdulikan gadis yang masih kebingungan itu sendiri di mobil.

     Dinda yang baru saja kembali ke kesadaran penuhnya akhirnya menyadari posisi jok tempat duduknya yang sudah ditarik kebelakang, dia tahu ulah siapa itu, tersenyum sedikit lebih mengembang ketika melihat tubuhnya yang terbungkus jacket Rizky. Rizky nih kadang omongannya nyebelin tapi kelakuannya nyenengin. Dia menggigit bibir bawahnya.

     Dia mengucek matanya mengusir kantuk yang menderanya, kepalanya menengok ke kiri dank e kanan, melihat keatas dimana sebuah plang besar terpampang, ternyata Rizky membawanya ke restoran Prancis.

     Duh gue kan ga makan malem, kenapa malah bawa gue resto sih. Sableng.

     Mau tidak mau dia turun, memasuki pintu restoran yang megah itu dengan ragu-ragu, dia bisa melihat Rizky dengan jelas, lelaki itu duduk dipojokan yang mejanya langsung mengarah ke pemandangan malam kota Jakarta. Lelaki itu masih tampak dingin seperti pertama kali dia bertemu dengannya, tapi justru itu yang memikat hati.

"JATUH HATI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang