PART 30 (2)FLASHBACK
1 TAHUN YANG LALUJam istirahat peserta MOS, Dinda duduk ditaman sambil menangis, moodnya benar-benar buruk sekarang, kurang tidur karena harus shooting kepompong yang kejar tayang, putus dengan Elscant Wifesa, dan hari ini dari pagi mengikuti MOS dia menjadi bahan target kakak tingkat untuk dikerjai karena popularitasnya yang sedang diatas angin karena membintangi kepompong sebagai Beby si gadis centil, apalagi dengan cerobohnya dia lupa membawa dan menggunakan dasi. Lengkap sudah penderitaannya hari ini.
"Iya kak... saya mau ikut OSIS." Ucap seorang lelaki yang tampak sedang mengobrol dengan kakak senior OSIS. Mau tidak mau Dinda bisa mendengar percakapan mereka, tapi gadis itu tak perduli, percakapan itu tak ada hubungannya dengannya.
"Ya bagus kalau kamu ikutan OSIS. Oya siapin buat Pensi penutupan MOS ya, katanya mau ada pagelaran drama dari anak baru?"
"Iya rencananya gitu, tapi saya masih nyari-nyari pemainnya."
Drama? Kuping Dinda menangkap kata itu, dia sangat menyukai semua yang berhubungan dengan seni peran. Kalau boleh dan kalau ada kesempatan dia juga ingin mengikuti pagelaran drama yang dimaksud.
"Oke kalau gitu, saya tinggal dulu, masih banyak urusan OSIS."
"Iya kak..."
Pandangan lelaki itu beralih ke balik pohon, dia mendengar suara isak tangis seseorang bersumber dari sana. Dia mendekati sumber suara, dan melihat punggung seorang gadis yang rambutnya diikat empat bagian sesuai dengan peraturan MOS, gadis itu tampak sedih. Sebenarnya dia tidak berniat terlibat dengan gadis manapun, tapi kali ini hatinya bilang dia harus terlibat. Dia tidak yakin, tapi sepertinya hatinya yang dikunci baru saja dibuka oleh seseorang, dia tidak percaya cinta pada pandangan percaya tapi dia merasakannya sekarang. Dia Jatuh Hati.
"Kenapa nangis?"
"Abis putus sama pacar, udah gitu dihukum senior gara-gara ga make dasi. Katanya jangan balik ke tempat MOS kalau belum pake dasi."
"Udah jangan nangis, nih pake dasi punya gue." Ucap Lelaki itu, dengan wajah putih pucatnya. Lelaki itu melepas dasi yang tergantung dikerahnya dan memberikannya pada Dinda. Tak ada senyum yang tertoreh diwajahnya, lelaki itu tampak dingin, tapi penawarannya saat ini terdengar sangat tulus.
"Lo gimana?"
"Ga usah khawatir, senior udah kenal gue. Jadi mereka ga bakal ngehukum gue kaya lo. Udah sana balik ke tempat MOS lagi." Ucapnya lagi. Dan kenyataannya meskipun dia mengenal seniornya tapi sebuah hukuman akan berlaku pada setiap peserta MOS tanpa pandang bulu, dia tahu betul itu, tapi dia tetap membantu gadis manis berponi yang tampak sering dilihatnya dilayar TV. Dia sendiri bingung kenapa harus memberikan dasinya pada gadis ini sementara dia tahu konsekuensinya dia akan menggantikan hukuman untuk gadis itu.
Dinda berlarian ke lapangan basket dalam, tempat diselenggarakannya MOS. Dia masuk kedalam barisan tanpa omelan senior karena seragamnya lengkap. Sementara dia melihat lelaki yang membantunya tadi distop oleh Senior, rasanya jantungnya ikut berdegup kencang berharap-harap agar lelaki baik itu tak dihukum oleh Senior tapi sebuah peraturan tetap peraturan.
"Mana dasi kamu?" Tanya salah Ketua OSIS yang sedang berdiri dipinggir lapangan.
"Saya ketoilet tadi lepas dasi, terus saya lupa nyimpen."
"Berdiri dan hormat didepan bendera sampai nanti pulang." Perintah Ketua OSIS yang tampak kesal dengan alasan yang diberikan oleh Maxim, calon penerusnya.
Jantung Dinda berdegup sangat kencang, dia belum pernah dilindungi seperti itu oleh seorang pria, apalagi oleh mantan pacarnya Elscant yang cuek. Gadis manis yang baru gede ini merasa baru saja Jatuh Hati dengan prince charmingnya. Dia harus jadi pacar gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
"JATUH HATI"
FanfictionDunia mereka selalu berkutat antara keduanya. Perlahan berubah ketika sosok baru muncul ditengah cerita. Dinda bertemu dengan sosok baru bernama Rizky. Tak ada pertemuan tanpa sebuah keributan. Mereka lupa bahwa batas benci dan cinta sangat tipis. ...