Rahasia

1.3K 105 5
                                    

Putus Cinta itu tidak menyakitkan
Yang menyakitkan adalah kondisi putus tapi masih cinta.

PART 29

Di SMA 36 Jakarta
Pukul 06.45

     Dinda sudah duduk dibangkunya, menunggu kedatangan Maxim yang baru kemarin berpisah dengannya tapi sudah sangat dirindukannya, mata Dinda bengkak, perpaduan apik antara begadang dan menangis. Dia tidak tidur semalaman, bahkan tidak belajar padahal hari ini mereka ada ulangan Kimia, pelajaran yang paling tidak disukai Dinda.

     Maxim datang bersama dengan Rizky, dia langsung duduk disebelah Dinda seperti biasanya, seperti tidak terjadi apapun. Tapi sebenarnya hatinya masih sehancur kemaren. Lelaki itu mengeluarkan buku catatannya dan menggesernya kearah Dinda. “Baca, pasti semalem ga belajar kan?” Tanya Maxim masih begitu perhatian dengan Dinda.

     Dinda melihat Maxim dengan mata kucingnya lalu menggelengkan kepalanya menolak nasehat Maxim untuk membaca buku catatan Kimianya. Dia malah menelungkupkan wajahnya dimeja, tangan Maxim sudah gatal ingin mengelus rambut Dinda, tapi dia tidak bisa dan tidak boleh melakukannya lagi.

     Alatas muncul sambil heboh menenteng handphonenya bersama Pinka, dengan tergesa-gesa berlari kearah meja Dinda dan Maxim.

     “Max ig lo ada yang bajak ?” Tanya Alatas.

     “Engga, kenapa emang ?”

     “Kok semua foto lo sama Dinda ga ada sih ?” Tanya Pinka curiga, ada nada kesal juga disana, mendengar pertanyaan Pinka tadi Dinda langsung berdiri tegak, mengambil handphonenya yang berada ditangan Alatas, sekarang dia melihatnya sendiri, photo-photo kebersamaannya dengan Maxim memang sudah tidak ada lagi di Account Instagram milik lelaki itu, hati Dinda mencelos, belum siap bila Maxim benar-benar ingin melupakan kenangan mereka. Dia melotot kearah Maxim.

     “Iya gue hapus. Gue sama Dinda sekarang sahabatan.”

     Anak satu kelas langsung terdiam begitu mendengar perkataan Maxim tadi. Mereka semua kaget, karena Maxim dan Dinda adalah pasangan paling harmonis, terlebih Maxim selalu menuruti permintaan Dinda tanpa terkecuali, lelaki itu lelaki baik yang sangat bertanggung jawab. Dinda terkesiap, dia tidak mengira akan secepat itu Maxim mengumumkan perpisahan mereka.

      Dinda menelungkupkan kepalanya lagi, menyembunyikan air matanya dari Maxim dan anak-anak yang lain. Maxim tak tega, tapi dia harus melakukannya, semua sudah tak sama lagi.

     Guru Kimia masuk, dengan setumpuk kertas soal yang dibawanya, semua orang kembali ke tempatnya masing-masing bersiap mengerjakan ujian mereka. Begitupun dengan Dinda dan Maxim.

     Begitu kertas dibagikan soal dan jawaban dibagikan Maxim langsung terfokus pada kertas ujiannya, sementara Dinda hanya bolak-balik membaca soalnya tanpa mengerjakan sedikitpun jawabannya.

     Maxim melirik Dinda khawatir, selesai mengerjakan semua jawaban dia mengambil kertas jawaban Dinda yang kosong dan menukarnya dengan miliknya. Maxim memang tidak ada duanya. Dia rela berkorban demi Dinda. Cinta itu bukan hanya tentang memperjuangkan, tapi tentang pengorbanan juga.

     Dinda menghela nafas frustasi, bagaimana dia bisa melupakan lelaki ini kalau dia masih bersikap begitu baik dengannya, karena tak tahan dengan perasaannya sendiri yang terus ditarik ulur seperti itu dia berdiri menyerahkan lembar jawabannya terlebih dahulu dan pergi ke toilet.

***

Pukul 09.00

     Semua anak berada dikantin tak terkecuali Dinda dan Pinka. Kabar tentang Sang Ketua Osis Maxim dan Ratu FTV Dinda Kirana putus sudah menyebar ke seantero sekolah, menjadikan mereka sebagai bahan obrolan nomer satu disekolah saat ini, bahkan ketika Dinda dan Pinka duduk di kantin ada kakak kelas yang dengan sengaja mengobrolkan mereka secara terang-terangan.

"JATUH HATI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang