Maafkan , iklaskan , tapi jangan lupakan . Supaya kita punya penanda pada siapa kita tidak boleh percaya .
***
Matahari sedikit demi sedikit mulai keluar dari tempat persembunyianya , membuat warna yang semula di dominasi oleh warna hitam pekat menjadi terang benderang di atas langit .
Perlahan aku bangkit dari ranjang dan berjalan menuju jendela . Membuka gorden kamar , membiarkan cahaya matahari yang terang menyesulup masuk ke dalam kamar ku lalu aku kembali ke ranjang . Terduduk di tepi ranjang berukuran king size ini sambil sesekali menatap sesosok perempuan yang sedang berada di samping ku sambil memeluk kaki nya di depan dada dengan sisa sisa air mata di pipinya .
Keadaanya amat mengenaskan . Rambut yang acak acakan , mata bengkak akibat menangis semalam dan terlihat lingkaran hitam di sekitar matanya pertanda dia kurang tidur atau mungkin tidak tidur semalaman .
Itu fani .
Perlahan aku mengangkat tangan ku dan mengusap puncak kepala nya . Mencoba menenangkan . Ku lihat tubuh mungilnya bergetar akibat isakan tangis nya .
"Udah fan jangan nangis terus , everything it's gonna be fine . Ada gue ko disini" ucap ku sambil terus mengelus ngelus puncak kepalanya .
Fani terus saja menangis tersedu sedu sambil sesekali punggung tangan nya pengusap air mata yang jatuh deras di pipi nya .
"Gue ga habis fikir ra . G..gue salah apa ?" ucap nya parau hampir tak terdengar .
"Lo harus nya ga usah sedih , lo harus nya bersyukur tuhan udah nunjukin siapa dimas sebenernya"
"Iyah t..api gue sakit h..ati ra" air mata fani jatuh semakin deras .
aku menarik nafas sejenak lalu memeluknya . Membiarkan ia menangis sepuasnya dalam pelukankan ku . Membiarkan ia menenangkan diri nya terlebih dahulu sama seperti apa yang dia lakukan beberapa tahun silam padaku saat rio mengkhianati ku .
"Fan , lo percaya karma ga?" Ucap ku saat ku dengar tangisan nya mereda .
Pelukan kami pun perlahan terurai . Fani menatap ku dengan tatapan heran .
"Lo tau kan fan kalo tuhan itu adil ? Semua rasa sakit yang lo rasain saat ini suatu saat nanti cepat atau lambat dimas bakal ngerasain hal yang sama . Karma itu nyata ! Believe it !"
"Beneran ?" Ia terlihat ragu .
Aku pun mengangguk . Ku lihat seutas senyum mulai tersungging di bibir pink nya tapi kemudian fani menundukan kan kepala . senyum nya kembali pudar .
"Tapi gue sayang banget sama dimas ra" air mata nya kembali jatuh .
"Hey come on , don't be sad honey. Inget fan lo cuman kehilangan orang yang ga sayang sama lo , tapi dia kehilangan orang yang bener bner sayang sama dia . Harus nya dia yang sedih" fani masih menunduk tapi tangisan nya berhenti .
"Lo harus nya bisa buktiin sama dimas kalo lo itu wanita kuat , yakinin dalam hati lo kalo suatu saat nanti lo bisa jadi lebih baik dan bikin dimas menyesal" fani mengangangkat kepala nya dan tersenyum padaku lalu kembali memeluk ku .
*
sehari sebelum nya ..
"ra , lo yang beli tiket nya ya . biar gue yang beli minuman sama popcorn nya" ucap fani sambil merogoh saku celana nya mengambil selembar uang 50.000 an . aKu hanya mengangguk meng-iyakan sambil berjalan membeli tiket .
sepulang bekerja fani mengajak ku nonton di bioskop karna ini satnight . sebenarnya aku ingin sekali mengajak radit tapi fani melarang . Katanya ini waktu nya friend time lagi pula dimas pacar nya saja tidak ikut karna sibuk aku sebagai teman baik nya tidak tega kalo menjadi kan nya obat nyamuk .
![](https://img.wattpad.com/cover/63176103-288-k655890.jpg)