chapter 32

21 3 0
                                    

H-01 a weddings day's

"Bu.. ibu.." suara lirih dan berat membangun kan radit dari mimpi indah nya . Ia mengerjap kaget dilihat nya ternyata clara yang memanggil manggil ibunya . segera ia membangunkan ibu clara dan memanggil dokter .

"Maaf , tapi sebaiknya kalian menunggu diluar" ujar sopan salah satu suster lalu menutup pintu .

Radit duduk dengan gelisah di kursi panjang dekat kamar rawat clara di samping nya juga terduduk ibu clara yang terus saja merapalkan doa untuk kesembuhan clara . Hati nya mulai resah , dia mulai bangkit dan berjalan mondar mandir . Sebuah tangan menghentikan langkah kaki nya .

"Clara pasti baik baik saja dit" ucap ibu clara . Ibu clara mengisyarat kan agar radit tenang dan kembali duduk lewat tatapan matanya .

"Radit takut bu" ucap nya resah

"Ibu juga dit . Lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan clara" setelah itu ibu clara mengeluarkan ponsel nya lalu mengetik sesuatu .

30 menit berlalu terasa lama bagi radit . Bulak balik ia melihat jam di pergelangan tangan nya . Radit menyederkan punggung pada tembok lalu ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah , ia menoleh . Dilihat nya bella dan ayah clara mendekat .

"Bagaimana keaadaan clara bu" tanya ayah clara .

"Dokter sedang memeriksanya yah" lalu kedua nya duduk di sebelah ibu clara . Kemudian hening . suasana ketegangan benar benar terasa di lorong yang lumayan sepi itu .

Lagi . Radit melirik ke arah pintu kamar rawat clara . Entah sudah keberapa kali nya ia melirik pintu yang ia harap terbuka tapi tetap saja pintu itu tidak bergerak sedikit pun . Kemudian ia mengeluar ponsel dari saku celana mencari kontak seseorang lalu menghubunginya .

Suara bunyi nada sambung terdengar beberapa saat sampai sebuah suara di sebrang terdengar .

"Halo fan , lo sama bang ram cepet ke rumah sakit sekarang" .

*

Beberapa menit kemudian di ujung lorong radit melihat fani dan kakanya berjalan tergesa menghampiri nya . Wajah mereka sama dengan yang lain , terlihat cemas .

"Clara baik baik aja kan ?" Tanya fani menatap radit lekat .

"dokter lagi meriksa clara.."

Suara pintu pun terbuka pun terdengar yang membuat ucapan radit terpotong . Dengan sigap radit pun menghampiri dokter diikuti oleh yang lain .

"Bagaimana keadaan clara dokter?" Tanya ibu clara . Dokter tersebut tersenyum sambil mengelap keringat di kening nya menggunakan tissue .

"ini Benar benar keajaiban , tiba tiba saja jantung clara yang rusak menerima cairan obat yang saya suntikan pada infusnya"

Senyumpun merekah pada semua orang termasuk radit yang tersenyum dengan mata yang berkaca kaca . Rasa nya ada kelegaan dalam hati nya .

"Tapi kita harus mengecek kembali jantung clara dengan ronsen"

"Lalu bagaiman keadaanya sekarang?"

"Sekarang ia sedang istirahat , kalian bisa menemui nya setelah dia bangun nanti mungkin 2 atau 3 jam lagi"

"Apakah saya boleh masuk ke kamar rawat nya ?" Tanya fany

"Tentu , tapi pastikan itu tidak mengganggu istirahat nya . Saya permisi dulu" lalu dokter pun berlalu bersama suster yang membawa beberapa perlatan dokter .

Fani , rama dan keluarga clara pun mulai masuk ke dalam satu persatu menyisakan radit seorang yang terpaku beberapa saat di tempat nya berdiri . Ia merogoh saku celana nya mengambil kotak beludru yang semalam ia buka . Memandang cincin itu sekilas sambil tersenyum kecil lantas bergumam "aku akan menyematkan cincin ini di jari manis mu segera" ucap nya seraya perlahan melangkah masuk ke dalam menyusul orang orang .

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang