chapter 26

37 4 0
                                    

H-7 a wedding day's

"Ia ada apa dok ?" Ucap fani saat baru saja sampai di rumah sakit tempat praktek dokter doni . Ia kaget begitu ia pagi pagi sekali mendapat telfon dari dokter doni yang meminta ia segera datang .

"Duduk dulu fan" titah nya . fani pun mengangguk lalu duduk .

"Soal obat yang dua hari yang lalu kamu kasih.." dokter reza bangkit dan mengambil tabung berisi satu buah sample obat milik fani , oh ralat bukan milik fani tapi milik clara yang fani ambil . "Ini bukan obat main main" lanjut nya dengan serius .

Fani menatap dokter doni tak mengerti "maksudnya?"

"Sebenar nya ini hanya obat pereda rasa nyeri" ia beralih mengambil sebuah buku yang sama sekali tak fani mengerti mungkin sejenis buku berbagai jenis penyakit atau jenis obat atau apa? Yang jelas fani lihat fokter doni terus membuka lembar demi lembar kertas di dalam buku itu .

"Tunggu.. tunggu tadi dokter bilang obat ini bukan obat main main . Tapi terus dokter bilang ini hanya obat pereda rasa nyeri , gimana sih ?" Ucap fani sedikit kesal .

Lalu dokter berhenti membuka lembaran kertas dalam buku itu lantas menatap fani cemas "iya itu memang hanya obat pereda rada nyeri tapi .. obat  pereda rasa sakit untuk penyakit jantung kronis"

"Apa?!"

*

Radit POV

dulu , Aku selalu dapat puas melihat nya dimana mana . Melihatnya menangis , tertawa , cemberut . Bahkan dulu aku mampu menyentuhnya , membelai panjang rambut nya mendekapnya penuh kasih sayang .

sekarang pun aku masih bisa melihat nya Entah itu di kamar ku di kamar mandi , dapur , di kantor ku , di mimpi ku , dimana saja . Tapi yang membedakan aku melihat nya dalam bentuk bayangan , menyentuh nya lewat mimpi dan mendekap nya lewat doa .

Seperti sekarang , aku sedang duduk bersama nya di sebuah taman bunga dengan cuaca yang cerah . Bersenda gurau , tertawa bersama tanpa alasan yang jelas , melihat nya memetik sebuah bunga cantik berwarna violet , menghirup aroma bunga lalu berkata "aku menyukai bunga ini seperti aku menyukai mu" . Aku sangat bahagia sekali . Tapi beberapa detik berikutnya semua berubah . Ku lihat bunga bunga di taman ini layu , langit yang semula cerah berubah gelap mendung dan perlahan dia pergi .

entah kenapa aku tak bisa berbuat apa apa selain berteriak memanggil mangil namanya . Setelah ia sudah beberapa meter dariku barulah Aku mulai bisa berlari mengerjar nya sekuat tenaga tapi entah mengapa semakin aku berlari mengerjarnya ia malah semakin jauh . Aku berkata "aku mohon jangan pergi lagi" dengan lirih dan air mata yang perlahan jatuh dari pelupuk mata ku hingga aku terjatuh saat mengejar nya , barulah dia berhenti menjauh tapi masih dengan jarak beberapa meter dari ku . Aku lihat dia hanya tersenyum lalu berkata "kamu akan menemukan ku"

ternyata Itu hanya mimpi .

Aku bangkit dan terduduk di ranjang ku dengan keringat mengucur deras di dahi dan nafas yang tidak teratur .

Ini sudah kesekian kali nya aku bermimpi tentang clara , entah mimpi itu mimpi baik atau buruk tentang nya tapi entah mengapa belakangan ini aku selalu bermimpi buruk tentang clara , aku jadi khawatir .

Aku mengambil segelas air putih di nakas lalu meneguk nya hingga tandas . Lalu meraih ponsel ku dan mendapati beberapa message dan missed call dari fani .

aku membuka beberapa pesan dari fani yang semua isi nya hampir sama , yaitu menyuruh ku mengangkat telfon nya .

Ada apa sebenar nya ?

Tanpa basi basi aku langsung mencari nomor nya di kontak telfon ku lalu menekan tombol Call .

nada sambung beberapa kali terdengar sebelum akhirnya tergantikan oleh suara fani .

"Halo fan ada ap.." ucap ku serak

"Kita harus bertemu" jawab nya sebelum aku menyelesai kan kalimat ku .

"Tapi ada apa fan ?"

"Kita ketemu besok di erche's cafe jam 9"

"Ia ada ap.."

Tut..tut. tut

astaga fani mematikan ponselnya .

Sebenar nya ada apa dengan fani ?

Entah mengapa aku tiba tiba saja tak enak hati . Aku malah berfikir ini semua ada hubungan nya dengan clara .

Dan mendengar nada bicara fani seperti nya hal itu buruk .

Oke oke calm down radit . Tarik nafas ... buang .. be positive . Ini mungkin bukan soal clara . jangan khawatir , mungkin ini cuman tentang bang rama?

tapi shit..
aku benar benar Khawatir kepala ku penuh dengan kata kata bagaimana .

Bagaimana jika ini soal clara ?
Bagaimana jika ia kenapa napa di jerman ? Atau yang lebih buruk,
Bagaimana jika ia beralih pada pria lain ? Oh god ! It's crazy !

tapi aku yakin clara tak seperti itu . Aku sangat mengenal nya dengan baik . Tapi fani.. benar benar membuat ku cemas .

Jadi jika aku ingin mengetahui nya , besok aku harus menemui fani di erche's cafe .

dan semoga saja ini bukan hal buruk tentang clara .

Semoga saja ..



***

A/n:
Next chap ready to read..
Maaf telat post mulu reader :( maaf juga chap ini pendek . Mungkin ini efek galau saya semalam *curhat wkwk*abaikan 😂

Pokonya jan lupa vote comment nya ya reader . Hargai karya orang lain . :)

p.s: oh iyah Thank's banget udah add story aku ke library list kalian . Bener bener kebanggaan tersendiri buat aku :)

P.s.s: rabu , mager , galau , sakit hati dan flat.

(Rabu , 14 sep 2016 8:08)

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang