chapter 29

31 3 0
                                    

H-4 a wedding day's

Rama lembur lagi hari ini , dan ini semua gara gara radit tidak masuk ke kantor karna menemani clara di rumah sakit . Maksudnya lembur lagi itu , dengan terpaksa semua pekerjaan radit harus rama yang handle . Dan itu benar benar menguras otak dan tenaga rama . Jika tidak ingat radit adik kandung nya , mungkin sudah rama pecat dia . Kebetulan mama dan papa sedang pergi ke luar negri mengurusi bisnis mereka .

Ia baru saja sampai di rumah pukul 23.35 malam . Semua badan nya amat sangat terasa kaku , apalagi bokong nya . Bayangkan saja ia harus duduk lama sambil menatap layar laptop selama berjam berjam . Alhasil semua badanya terasa pegal pegal . Biasanya jam segini dia masih melek nonton film box office di tv , Awas saja jika ia bertemu radit di dalam ia akan menyuruh radit memijit nya .

Rama mulai berjalan masuk sambil menenteng tas kerja dan juga jas hitam nya , tangan nya mulai mengendurkan dasi yang mulai teras mencekik lehernya dan melipat tangan kemeja nya hingga sikut . Ia heran melihat rumah sangat sepi di tambah beberapa lampu yang sudah di matikan . Ia melirik arloji di pergelangan tangan nya . Mata nya tak salah lihat ko , ini baru jam setengah duabelas malam . Tapi radit ga kelihatan , apa dia belom pulang ? Atau dia sudah tidur ? Rama mendecih dan mengenyahkan fikiranya berfikir radit sudah tidur karna dia tau kalau radit itu raja nya begadang dan tentang tidur lebih awal ? Bukan radit banget .

Rama pun segera naik ke lantai dua menuju kamar nya . Saat melewati kamar radit , ia melihat lampu kamar nya masih menyala lewat pintu kamar yang sedikit terbuka .

Tuhkan gue bilang juga apa ? ga mungkin banget dia tidur lebih awal . Tuh orang pasti lagi maen PS atau ngga lagi gitaran sambil nyanyi lagu lagu melow . Nah itu baru radit banget . Ucap nya dalam hati .

Lalu ia mendekat untuk melihat apa yang sedang adik nya lakukan di dalam kamar . Ia membuka pelan pintu kamar radit , Ketika rama iseng akan mengagetkan radit di kamar , ia tiba tiba mematung di tempat saat melihat radit sedang anteng duduk di atas ranjang nya sambil melipat kertas kertas warna menjadi burung burung kertas . Saking anteng nya melipat kertas radit sampai tak menyadari bahwa rama sedari tadi memperhatikanya di ambang pintu . Lalu ia menyisir seluruh kamar radit . Hampir Semua di penuhi burung burung kertas warna warni . Rama tidak habis fikir dengan adik nya itu . Maksudnya , untuk apa ini semua ? Rama rasa adik nya sudah mulai tidak waras .

"Dit" panggil nya . Radit pun menoleh dan mulai mendekati nya dengan langkah seribu dengan wajah yang sulit terbaca .

"Lo pulang lama amat sih , gue udah nunggu lo dari tadi"

Alis rama bertaut "kenapa?" Radit menarik tangan nya agar masuk ke dalam dan mendudukan rama di ranjang nya . "Bantuin gue bikin burung kertas"

Rama tiba tiba bangkit , radit hanya melihat nya heran . Dan dengan cepat rama pun menjawab "ngga . Gue baru pulang ngantor , gue cape mau istirahat" .

"Ayolah bangram ini tinggal dikit lagi ko tinggal seratusan lagi dari seribu" ucap nya enteng

Rama benar benar terperanjat . Jadi adik nya ini bikin seribu burung kertas . Adik nya benar benar tidak waras . "Tapi buat apa dit?"

"Tadi gue baca di google salah cara bikin orang sadar dari koma dengan cara membangkitkan atau mengingatkan ia dengan hal atau kegiatan yang dia sukai . Dan gue tau banget kalau clara itu suka bikin burung kertas kaya gini" tangan nya meraih salah satu burung kertas yang baru saja tadi selesai ia buat .

"Percuma dit dia itu koma , penyakit nya itu parah banget dan kemungkinan dia sadar itu kecil . Percuma lo bikin bikin bikin beginian" rama sebenar nya kasian melihat radit yang seperti ini , salah satu alasan ia mengatakan seperti itu adalah ia tau kemungkinan clara sadar dan sembuh itu sangat kecil . melihat penyakit clara yang sudah benar benar parah dan terlebih lagi pacar nya sendiri fani yang bilang begitu tempo hari . Rama hanya ga mau kalau adik nya itu kembali pada keadaan nya saat terjerat skenario kebohongan yang dibuat oleh orang yang di sayangi nya sendiri .

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu?" Tersirat nada kemarahan saat radit mengucap kalimat nya .

"Dia itu bentar lagi mati!"

Bukk

Satu tinjuan keras mendarat di pipi rama .

"Lo ga berhak ngomong kaya gitu"

Bukk..

"Clara pasti sembuh , dan gue bakal lakuin apa aja buat bikin dia sembuh"

Radit berhenti memukul kaka nya dan beralih menarik kerah baju rama .

"Inget kata kata gue , Clara pasti sembuh!" radit bersikukuh . Lalu mendorong rama hingga dia pun jatuh tersugkur ke lantai . Rama memegangi sudut bibir nya yang terasa perih dan mengeluarkan darah segar . Rama sama sekali tak berniat membalas adik nya itu karna dia tau radit sedang marah saat ini dan itu semua karna kata kata nya . Terselip perasaan bersalah menyelimuti nya .

"Maafin gue dit , gue itu sayang sama lo . Gue cuman ga mau lo terpuruk lagi kaya dulu kalo kenyataan nya terjadi apa apa sama clara , itu aja" ucap nya tulus meminta maaf . Kilatan amarah di mata radit pun melunak .

"Tempo hari fani pergi nemuin dokter yang nangangin clara dan dokter itu bilang . Harapan dia sadar itu kecil , harapan dia sembuh itu kecil dan harapan clara itu hidup itu kecil"

Tiba tiba kaki nya lemas dan tubuh nya jatuh terduduk di pinggir ranjang . Semua ini pasti tidak benar , clara nya pasti sembuh , kakanya pasti berbohong padanya .

"Lo pasti bohong" suara nya mulai bergetar . " lo pasti bohong kan sama gue , jawab?" ia berteriak di dalam hening nya malam yang semakin larut .

Rama benar benar miris melihat adik nya seperti ini . Dia memilih bungkam lalu bangkit dan segera meninggalkan radit yang masih terlihat shock di dalam kamar . Rama rasa , saat ini radit butuh waktu sendirian .

Sementara itu radit masih terduduk di sana sambil memeluk kedua kaki nya di depan dada . Ia mencoba mengontrol dirinya agar tetap optimis demi kesembuhan clara . Dia masih menangis disana . Sambil terus merapalkan kata kata dalam hatinya .

Clara pasti sembuh..
Clara pasti sembuh..
Cara pasti sembuh..








***
A/n:
Mohon maaf atas segala kealayan yang terjadi di chapter ini . Semoga kalian semua memakluminya , hehe jangan lupa votment ya readers . Hargai karya orang lain .

(Kamis , 03 november 2016 11.33)

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang