chapter 24

38 7 0
                                    

H-9 a wedding day's

Fani berjalan di pelataran rumah clara dengan membawa parsel berisi buah buahan . Ia berniat mengunjungi ibu teman baik nya itu , rasanya sudah lama ia tidak mengunjungi ibu clara .
Ya.. Walaupun sekarang clara tak berada di rumah nya bukan berarti ia tidak boleh mengunjungi ibu clara kan ?

Sudah lama ia tak mengunjungi rumah yang dulu sering ia kunjungi saat rumah nya berada tepat di rumah clara itu . Dan mungkin terakhir kali ia bertemu dengan ibu clara saat ia mengantar clara mengambil baju baju clara saat clara menginap di rumah ibu nya . Itu berarti sudah hampir 3 bulan ia belum bertemu dengan ibu clara .

Fani lihat pintu nya terbuka itu artinya pasti ibu clara ada di dalam rumah . Ia hendak mengetuk pintu saat mendengar suara yang familiar terdengar . Itu seperti suara ibu clara yang terdengar seperti sedang menelfon seseorang .

"iya bel ibu bentar lagi ke rumah sakit ko"

"...."

"Apa?!! Kakak mu ga mau di kemo lagi ?"

Ia tau menguping pembicaraan orang lain itu tidak sopan tapi ia curiga saat mendengar kata kakak dan kemo . Itu berarti clara kan ? Untuk apa ia di kemo ? Dan rumah sakit ? Bukan kah ia mendengar dari mulut ibu nya sendiri minggu lalu kalo clara melanjutkan studi nya di jerman .

"Bella berikan telfon nya pada suster"

"...."

"Hallo sus , saya mohon sus tolong bujuk clara di kemo , sebentar lagi saya akan kesana"

Seketika fani jadi ingat obat dalam tabung yang berada di atas nakas yang ia temukan sewaktu berada di bali (chapter 13) . Ia ingat waktu itu ia mengambil satu buah pil dari sana . Waktu itu ia berniat menanyakan nya pada dokter , tapi waktu itu ia berfikir untuk percaya saja pada clara karna dia sahabat baik nya jadi mungkin dia tidak akan membohongi fani jadi ia memutuskan tidak melakukan niat nya itu .

Tapi sekarang , kecurigaan nya dalam dan membuat ia harus melakukan niat-an nya itu kembali . Ia harus mengetahui tentang semua kejanggalan ini semua . Tentang kepergiaan clara ke jerman , kemo , rumah sakit dan tentu saja obat itu ! .

*

"Sus saya pengen tanya , dokter doni ada jadwal hari ini ?" Tanya fani .

"Baik mba sebentar saya liat dulu jadwal nya " jawab recepcionist rumah sakit itu . Dia terlihat membuka buka dan jari telunjuknya seperti menelusuri sesuatu .

"Dokter doni hari ini sedang tidak ada jadwal harus nya hari ini dia libur tapi karna tadi ada operasi mendadak jadi dia ke rumah sakit . Kebetulan ia baru saja selesai , jadi jika mba ingin menemui nya bisa langsung ke ruangannya saja" ucap recepcionist itu panjang lebar .

"Kalo begitu terima kasih" ucap fani tanpa basa basi .

ia pun segera berjalan tergesa menuju ruang dokter doni , dokter yang menangani ibu nya dulu .

Tok tok tok

"Silahkan masuk" ucap seseorang dari dalam ruangan . "oh kamu fan . Silahkan masuk" dokter doni mempersilahkan fani masuk dan fani segera masuk dan duduk di kursi .

"Jadi ada apa kamu menemui saya ? Apa penyakit ibu kamu kambuh lagi?"

"Ngga dok jadi gini saya kesini mau nanya tentang ini" fani pun memberikan tabung berisi satu buah pil putih kepada dokter doni . Dokter mengambil tabung itu dan mencoba mengamati obat itu .

"dari mana kamu mendapat kan obat ini ?" Ucap dokter doni .

Fani bingung harus jawab apa . Jika ia menjawab yang sesungguhnya bahwa ia sedang menyelidiki seseorang , apa kata dokter doni ? Jadi lebih baik ia berbohong kali ini .

" emm jadi gini dok saya.. disuruh ibu saya menanyakan obat itu untuk... oh iyah untuk sodara saya yang lagi sakit . Jadi sodara saya itu berbobat dan mendapat obat itu tapi sekarang obat nya abis jadi saya mau beli obat itu lagi tapi saya gak tau itu obat apa" ucap fani , dokter doni hanya mengangguk ngangguk .

"Oh begitu . begini fan , saya belum tau pasti ini obat apa . Saya pun tidak bisa mengira ngira obat apa ini . Karna obat seperti ini ada banyak sekali yang mirip . Nanti kalo saya ngira ngira terus saya salah ntar sodara kamu malah keracunan obat" dokter doni terkekeh pelan "begini saja besok saya tanya dulu ke saudara saya yang di bagian apoteker pasti dia tau obat apa ini , jadi lusa kamu bisa datang lagi kemari dan mengetahui obat apa ini"

Fani pun hanya mengangguk lalu berpamitan pada dokter doni lantas berjalan keluar ruangan dokter doni .

*

Fani masih saja kefikiran tentang obat tadi . ia jadi sedikit cemas dengan clara . Bagaimana jika yang di bicarakan ibu clara adalah clara dan juga obat itu ada hubungan nya dengan pergi nya clara yang menurut nya kurang jelas . Ia benar benar penasaran .

"pokonya Gue harus selidiki" ucap sambil menyalakan mesin mobil nya .



***



A/n:
Part ini tadi nya mau di post kemaren . Tapi berhubung saya kemarin sibuk nganter kakak saya prewedd jadi saya lupa wkwk

Maafkan jika part ini kurang segala segala nya :(

Tapi tetep dong hargai cerita saya . tetep vote yahhh :)

Ps: merdeka !!! Biarin deh telat juga wkwk 🌟

Sindisagita
(Kamis, 18 agustus 2016 10:09)

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang