Bagaimana aku bisa memberitahu yang sebenar nya ? jika aku melihat nya khawatir saja aku tak mampu ? Apalagi sampai membuatnya sedih .
***
Tettt...tettt
Bel apartement ku berbunyi . Itu pasti radit . aku yang tengah bersiap siap untuk makan malam bersama orang tua radit pun Buru buru merapihkan barang barang yang akan ku bawa ke dalam tas dan mengecek kembali penampilan ku di cermin sebentar . Setelah itu segera buka pintu apartement .
Aku lihat mata coklatnya meneliti penampilan ku dari atas sampai bawah seperti sebuah scanner saat aku membuka kan pintu untuk nya . alis ku tertaut ke atas . Heran . ada Apa dengan nya ? apa ada yang salah dengan ku ? Atau aku salah kostum ? Aku mengikuti arah pandangan nya dan mulai melihat diriku sendiri dari atas sampai bawah . Takut ada yang salah dengan penampilan ku
"Ada apa ? ko kamu liatin aku gitu banget ? Ada yang salah sama penampilan ku ?" Tanyaku penasaran .
"ehmm ngga ko . Cuman... kamu kelihatan cantik aja malam ini ra"
Aku tak membalas kata katanya karna ku rasa saat ini wajah ku pasti sudah memerah padam karna malu . Dia selalu sukses membuatku tersipu .
"Yuk berangkat?" Radit menarik tanganku agar menggandeng lengan nya . Dan berjalan menuju lift .
"silahkan masuk tuan putri" radit membuka kan pintu mobilnya untuk ku . Aku tersenyum sekilas lalu ku pukul pelan lengan nya . Dia pikir aku anak kecil apa ?
"makasih , Kamu apaan sih kaya anak abg aja" ku lontarkan komentarku pada radit .
"hehe gapapa dong ra , orang sama pacar sendiri ko" lalu ia menutup pintu mobil dan berjalan memasuki kursi supir.
"Udah siap ?" Tanya nya . Aku hanya mengangguk lalu radit menekan pedal gas dengan kaki nya .
Hening .
Tak ada pembicaraan antara aku dan radit hanya terdengar alunan lagu lembut dari radio mobil radit saat di perjalanan . Ku lirik radit sebentar ku lihat Matanya tengah fokus memperhatikan jalanan . Lalu mata ku beralih menatap keluar jendela mobil . Tepat nya melihat langit malam kota jakarta yang bertabur milyaran bintang . Indah gumam ku pelan .
"Apa ra ? Kamu bilang apa" sontak saja aku memalingkan wajah ku ke arah radit . Padahal aku mengucapkan nya pelan . Tapi telinga nya sangat tajam sampai mendengar gumaman ku barusan .
"Eh ngga itu aku lagi liatin bintang bintang . Indah yah ?" Jawabku jujur sambil menatap nya .
"Mana bintang ? semua bintang yang ada di atas sana kalah indah sama bintang yang lagi aku tatap di mata kamu"
kurasakan pipi memanas . Sepertinya pipiku memerah lagi . Kenapa lelaki ini selalu mengatakan gombalan gombalan yang membuat pipi ku bersemu ?
"Huu kebanyakan nonton sinetron yah kamu ? Gombal mulu dari tadi" aku dan radit pun tertawa bersama . Hingga tak tetasa kamipun sampai di pekarangan rumah radit .
Saat aku dan radit berada di depan pintu tiba tiba aku hentikan langkah ku .
"Kamu kenapa ra . Ayo masuk . Mamah sama papah udah nungguin di dalem"
"Bentar dit aku gugup ketemu orang tua kamu" bola mata radit berputar jengah . Ini memang bukan kali pertama aku bertemu dengan orang tua radit tapi entah kenapa rasanya aku selalu gugup jika bertemu mereka .
"Tenang ya sayang . Sekarang coba kamu tarik nafas dalam dalam lalu buang perlahan"
Aku coba mengikuti instruksinya .