chapter 14

59 6 0
                                    

H-27 a wedding day's

waktu masih menunjukan pukul 06.10 pagi . Tapi aku sudah berada di balkon kamar hotel ini . ku pejamkan mataku lalu merentangkan tangan sambil menghirup aroma pagi hari di bali . Tercium aroma laut yang khas menusuk hidung . Membuat aku yang masih terpejam ini tersenyum sekilas .

Malam tadi itu ... hampir saja .

"Ra lo gapapa kan ? Ko ada obat di nakas?" Ucap fani di luar kamar mandi

"umm apa fan ? Bentar gue cuci muka dulu" saat aku keluar kamar mandi . Ku lihat wanita cantik yang memakai piyama tidur bermotif bunga bunga itu sedang berdiri di depan kamar mandi dengan satu tangan terlipat di depan dada dan satu tangan nya lagi memegang tabung kecil berisi pil .

mampus . Itu Obat ku!!

"Mau jelasin ini?" Ucap nya sambil menyodorkan tabung itu ke arah ku .

Aku memasang ekpresi wajah santai ku agar fani tak curiga "oh itu.. emm kan lo tau kalo itu vitamin gue fan" fani memandangku dengan pandangan menyelidik dan tak yakin .

"Yakin lo? Lo ga boong kan sama gue ?"

"Jadi lo gak percaya sama gue?"

Pandangan wajah fani masih sama . Pandangan wajah menyelidik dan tak yakin . Keringat dingin mulai mengalir deras di kening ku . Bagaimana kalo fani ga percaya ? Atau fani nekad dan pergi ke rumah sakit menanyakan nya pada dokter ? Atau bagaimana kalau...

"Oke gue percaya sama lo" ucap nya . Aku menghembuskan nafas lega . "Tapi Awas lo yah kalo boong sama gue . Gue ga mau lagi kenal sama lo" aku sedikit terkejut mendengar ucapa fani tapi aku harus tetap tenang .

"Iyah fani-ku yang cantik nya melebihi cleopatra" ucap ku manja sambil mencubit pipi fani sekilas .

"Ish! apaan sih lo ra , geli tau ga? Yaudah kalo gitu lo tidur gih , gue tau lo ga tidur kan dari tadi?" Aku mengangguk sekilas . "Yaudah sana , awas minggir gue mau ke kamar mandi nih kebelet" dengan buru buru fani pun masuk dan menutup pintu kamar mandi .

"Huft.. tadi itu hampir aja" ucap ku pelan seraya menarik selimut dan mencoba tidur .

"Sampe kapan lo mau rentangin tangan disitu?" Kudengar suara lembut yang menyapa ku . Suara yang amat sangat ku kenal .

"Sini deh fan , udara nya sejuk tau" rambut panjang ku yang sengaja ku gerai bebas terbang tertiup angin . ku dengar langkah kaki mendekat .

"Lo mau masuk angin ? Mendingan lo cepet mandi deh . Katanya kita mau ke pantai?"

Oh iyah . Aku lupa ! .batin ku

Ku tepuk pelan jidatku . "Oh iyah gue lupa . Yaudah gue mandi dulu . Ehh tapi lo udah mandi kan ?"

Fani memutar bola matanya jengah "Udah lah . Menurut lo?"

"Oh udah . Kirain belom soal nya dari tadi kaya ada bau bau apa gitu ?" Ucap ku yang langsung berlari kecil meninggalkan fani .

"Sialan lo ra"

*

Aku , radit , fani , bang rama sudah siap untuk menghabiskan hari pertama kami di pantai .

Fani yang paling terlihat sibuk dengan kedua tangan nya penuh membawa barang . Tangan kanan nya memabawa bola voli dan payung pantai sedang kan tangan kiri nya membawa tas yang aku yakin isinya hanya ponsel nya hedset , make up dan tabir surya .

Aku menggeleng pelan
"Lo mau kemana fan ? Mau kondangan yah? Ribet amat"

"Apa sih ra ? Gue kan harus tampil maksimal di depan bang rama?"

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang