chapter 33

25 3 0
                                    

The wedding day's

Radit berjalan keluar dari mobil nya dengan jengkel mengingat kejadian sial nya kemarin yang membuat dirinya tak jadi mengunjungi rumah sakit .

Kemarin ketika baru saja beberapa meter ia meninggalkan toko bunga itu tiba tiba saja mesin mobil nya mogok mendadak , sementara jarak tempat nya dan rumah sakit masih lumayan jauh . Kesialan nya tak berhenti sampai di situ , ketika ia akan mengabari sekaligus meminta bantuan bang rama , eh ponsel nya lowbatt . Jadi dengan terpaksa ia pulang kerumah dan menunggu esok .

Tapi saat radit mulai memasuki rumah sakit semua kekesalan nya kemarin hilang begitu saja , hanya dengan memikirkan senyum clara yang akan ia lihat hari ini .

Ting

Ia segera keluar dan berjalan dari lift . Senyum sumringah tercetak jelas dari bibir nya , sesekali ia menghirup aroma wangi bunga yang ia beli (lagi) karna kemarin bunga nya layu . Lalu menatap cincin bermata satu yang akan ia semat kan pada jari manis clara hari ini . Hari pertunangan nya .

Ya , ia akan memulai lagi semua nya dari awal .

Walaupun bukan sebuah pernikahan seperti yang ia harapkan . Setidaknya kali ini ia akan mengikat clara dalam sebuah pertunangan , menjaga ia dengan sebaik baiknya dan tak akan membiarkan ia kehilangan clara lagi untuk kedua kalinya .

Ia tak akan membiarkan itu terjadi lagi .

Radit melirik ponsel nya sekilas sebelum memasuki kamar rawat clara . Aneh sekali . Tak ada satupun pesan atau panggilan dari siapapun untuk mengabari nya tentang perkembangan clara ?

*

"Na, tolong ambilin ayah pot bunga ukuran sedang di gudang" panggil ayah nya pada nana . Tapi tak ada jawaban dari nana . Padahal ayah nya yakin tadi ia melihat kalau nana sedang menyiram bunga tepat di belakang nya yang sedang menata pot pot .

"Na ambilin pot" ulang nya . Tapi masih sama , tak ada jawaban . Akhirnya ayah nana berbalik dan mendapati anak nya yang sedang melamun sambil menyiram bunga dengan asal . Lihat saja , karna tidak fokus , nana malah menyiram kan air hanya pada satu pot yang membuat air membanjiri satu pot bunga . Sisanya ? Air yang terlalu banyak membuat tanah di sekitar nya becek .

"Na?" Panggilnya yang kini mulai khawatir karna anak gadis nya terlihat senyum senyum . Ayahnya menepuk pundak nana .

"Dia.. manis" ucap nana sambil terus menyiram bunga nya .

"Na.. nana?" Ayah nya mulai mengoyang goyangkan pelan tubuh nana

"Eh.. iyah yah kenapa?" Nana melirik kebawah dan mendapati tempat yang ia pijaki sudah becek akibat ulah nya sendiri . Dengan sigap ia berpindah tempat .

"Maaf" ujar nya yang menyadari bahwa itu kesalahan nya gara gara ia melamunkan ..

"Cowo yang tadi?" Seolah dapat membaca fikiran anak nya yang sedari tadi memang melamunkan radit yang kembali ke toko bunga dan membeli bunga yang baru . Nana hanya diam .

"Dia.. tampan , baik . Tapi dia punya tunangan na"

"Iyah yah nana tau" ucap nya sendu sambil menunduk dalam beberapa saat . Lalu nana melirik jam yang melingkar indah di pergelangan tanganya .

"Udah jam 2 yah . Nana harus kerumah sakit . Nana ganti baju dulu ya" ucap nya berusaha menepis otaknya yang jujur saja ada sedikit rasa kecewa . Entah kenapa ada yang aneh mendengar kata kata ayah nya tadi . Lalu ia berjalan tergesa menuju rumah nya yang tepat berada di belakang toko bunga .

*

Radit berdiri di ambang pintu yang terbuka lebar dan melihat pundak tegap dengan rambut panjang yang terurai bebas memunggunginya sedang terduduk di tempat tidur . Clara tampak mengobrol seru dengan orang tua serta bella sambil sesekali tawa terdengar . Dan suara tawa itu membuat Radit tersenyum sekilas . Apakah itu benar benar punggung clara ? Maksud radit clara nya ? Radit tidak sedang bermimpi kan ? Jika ini mimpi radit tidak ingin terbangun sampai kapan pun . Sungguh , jika tak ingat bila clara baru saja siuman dari koma nya sudah pasti radit akan segera berhambur memeluk nya sekarang .

Semua orang yang sedang berada di dalam ruangan mendadak diam saat menyadari kedatangan radit .

Radit yang tak dapat berkata kata hanya bisa mengetuk pintu perlahan . Membuat wanita yang sedang memunggungi nya itu bergeming dan segera berbalik .

"Clara.." radit berkata pelan .

Clara hanya diam menatap radit tanpa ekpresi apapun .

Radit segera berjalan menuju clara dan segera memeluk nya erat , sangat erat . Tapi clara masih diam , ia tak membalas pelukan radit sama sekali . Sementara Air mata haru benar benar tak dapat radit tahan dan begitu saja mengalir bebas di pipi nya . radit tak peduli jika menangis dapat membuat kejantanan laki laki menurun . Yang ia perdulikan hanya lah clara , ia rindu clara . Amat sangat .

"Aku rindu kamu ra" ucap nya disela sela pelukanya . Tapi kemudian jawaban yang di lontarkan clara membuat radit benar benar seperti terhempas ke dasar jurang . Clara berkata dengan gusar .

"Bu , dia siapa ?"

Radit melepaskan pelukanya perlahan lalu menatap clara lekat . Perasaan takut mulai menggelayuti hati nya saat ini .

"Kamu bilang apa ra ? ini aku radit , pacar kamu "

"Pacar ?" Ucapnya pelan lalu tersenyum sekilas pada radit "maaf mas tapi pacar aku namanya rio . bukan radit" clara bangkit dari kasur nya "clara mau ke kamar mandi dulu"

"Biar bella anter mba" lalu mereka berdua berlalu meninggalkan radit yang masih terdiam terpaku di tempat .

saat itu juga dunia nya seperti berhenti .

Radit menatap ibu clara mencoba meminta penjelasan dalam diam lewat tatapanya . Tapi radit hanya melihat tangis dari ibu clara . Lalu radit menatap pada bang rama dan fany secara bergantian . Rama mengerti dengan arti tatapan radit .

"Clara amnesia dit"

"Apa?"

"Dokter bilang memori clara selama beberapa tahun ke belakan hilang"

Apa tadi radit berfikir akan memulai semuanya dari awal ? Radit menarik kembali kata kata nya jika ia tau bahwa kalimat itu berarti benar benar memulai semua nya dari awal . Maksud nya Sangat awal .

Dan apa tadi ia berfikir jika ini mimpi ia tak ingin bangun kembali ? Ralat . Ini memang seperti mimpi . Tapi mimpi buruk . Dan jika ini benar mimpi . Ia ingin segera bangun dari mimpi buruk nya .










*

A/n :

Si rio kamvret saya datengin lagi nanti di next chap  . Siap siap lu tong .

Rio : yaelah thor . Upah gue yang kemaren aja belom turun sekarang di suruh dateng lagi .

Author : rioooo kamvrettt . *ngacungin golok

Rio : eh ampun ampun thorr *kaburrt

*sekian*

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang