chapter 18

51 3 0
                                    

H-23 a wedding day's

Clara S.G

Bu jam 10 clara pulang ke bandung.

Sent

Setelah mengirim pesan singkat pada ibu lalu ku taruh ponsel ku di atas bantal.  Baru saja kemarin aku membereskan isi koper ku ke dalam lemari, sekarang aku harus kembali mengemasi baju baju ku lagi .

Satu persatu baju mulai ku susun rapih ke dalam koper.  Aku berencana menghabiskan sepanjang sisa bulan ini di bandung,  bersama keluarga ku.

Pekerjaan? 

Itulah yang sedang aku fikirkan sejak dua jam yang lalu , pasalnya aku sudah terlalu banyak mengambil cuti bulan ini. 

Kalo sudah seperti ini hanya ada 2 pertanyaan

1.Apakah wanita ular itu akan memberi ku izin cuti lagi? 

2.atau wanita itu akan memberikan surat izin cuti sekalian dengan surat keterangan pengeluaran ku dari kantor atau Phk?

Oke, pertanyaan yang kedua itu cukup menyeramkan.

Mau tidak mau aku harus menemuinya , agar tau pertanyaan mana yang benar.  Lah ko jadi kaya ngisi ulangan  gini sih?

Astagfiruloh ra focus!

Aku segera berjalan menuju kamar mandi dan menyambar handuk . Tujuan ku saat ini:  mandi dan segera berangkat ke kantor meminta surat izin cuti ku lagi pada bu herlina setelah itu pulang ke bandung.

*

Aku berdiri mematung di pinggir jalan menunggu taksi lewat sambil sesekali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan ku.  08:15

Sepertinya aku akan terlambat sampai ke bandung. -batinku

Sebuah taksi pun berhenti di depan ku. Lalu akupun masuk dan menyebutkan alamat kantor ku berada. 

Di sepanjang perjalanan tak henti henti nya aku mengecek semua notification siapa tau ada pesan,  BBM , atau line dari radit.  Karna semenjak peristiwa sore di cafe itu radit tidak menghubungiku SAMA SEKALI . Apa perlakuan ku kemarin sangat fatal hingga membuat nya hilang di telan bumi seperti ini?  Rasanya seperti ada yang hilang. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menghubunginya duluan.

Clara s.g

Maaf

Sent

1 menit

2 menit

5 menit

Benar benar Tak ada jawaban. jadi aku dapat menarik kesimpulan bahwa radit benar benar marah. Tanganku kembali mengetikan sesuatu.

"Neng udah sampe.." ucap supir taksi yang sukses membuatku mengurungkan niat ku menghubungi radit lagi.  Ku masukan ponsel ku ke dalam tas dan setelah membayar argo nya aku segera masuk ke dalam kantor. 

sebenarnya aku sedikit malu berhubung sudah hampir seminggu aku tidak masuk.  Tapi mau bagaimana lagi?  Mungkin setelah ini aku akan di pecat?  entahlah..

Ah iyah sekarang aku harus kemana dulu.  Ke ruangan bu herlina atau...  keruanganku menemui fani? Oh iyah apakah fani masuk hari ini?  Sepertinya aku akan ke ruangan ku dulu dan jika fani masuk,  aku akan meminta fani mengantarku  ke ruangan bu herlina.

*

"Lo gila ya? " ucap suara agak cempreng sambil satu tangan nya menjitak kepalaku. Aku hanya mengaduh kesakitan sambil mengusap ngusap puncak kepala ku.

"Cuma 3 hari ko fan" ucapku memberikan tatapan andalan ku:  puppy eyes.

"Lo tau sendiri kan gimana bu herlina ? Lo mau kita terutama lo di makan hidup hidup sama dia ?"aku menggeleng pelan.

Karna fani mengucapkan itu aku jadi ingat bagaimana perangai atasan ku yang satu itu.  Aku ingat sekali waktu bu herlina memecat pegawai hanya karena ia pulang setengah hari. Padahal pegawai yang aku ingat kalau tidak salah namanya mawar itu sudah bilang kalo ia pulang karna menjemput orang tua nya dari makasar .tapi menurut gosip yang beredar bu herlina malah marah marah dan bilang bahwa dia ga profesional dalam pekerjaan nya.

Saking kejam nya dia

Fikiran fikiran bodoh itu membuat nyali ku untuk meminta surat izin menciut.  Apa aku mengundurkan diri saja?  Tapi kan aku belum mencoba?  Siapa tau bu herlina sedang waras dan akhirnya berbaik hati memberiku surat izin lagi.

"Tapi fan plis .. kita kan belum nyoba?  Gue terima deh apapaun resiko .  Walaupun di pecat adalah salah satunya.  Gue cuman kangen ibu itu aja" ucap ku sememelas mungkin sambil mengegam tangan fani meminta persetujuan. oke , salahkan aku dan mulut bodohku ini karna aku benar benar tidak serius dengan ucapan ku yang satu ini .

Wanita manis yang saat ini  memakai blezer berwarna tosca dengan rok selutut plus hills 5cm berwarna senada itu terlihat menarik nafas kasar lalu membuang nya perlahan
.

"Oke oke gue anter,  tapi lo harus janji kalo kali ini ga dikasih lo harus berhenti minta cuti dan kembali kerja bareng gue" ucap nya . Kedua sudut bibir ku tiba tiba terangkat membentuk sebuah lengkungan . Aku tersenyum lalu memeluk fani erat tiba tiba membuat wanita itu mengaduh sesak nafas karna ulah ku 

"hehe maaf . Refleks fan" aku cuman nyegir .

*

Kami terdiam sejenak ketika memasuki lorong yang agak panjang di lantai 3 dan di ujung lorong ini adalah ruang bu herlina .

Aura negatif benar benar terasa bahkan hanya dengan menatap ruangan nya saja . bulu kuduk kami meremang . Rasanya kami sedang berada di rumah angker dengan banyak mahluk halus mengelilingi kami . Oke itu lebay . Tapi serius deh di lorong ini benar benar gerah .

Aku dan fani saling pandang .

"Lo yakin ra?" Ucap fani ragu"

"Fan please .. kali ini aja" ucap ku meyakinkan . Kami pun mulai berjalan perlahan menuju pintu kayu bercat putih tulang itu . Ketika kami sudah sampai persis di depan pintu dan hendak membuka pegangan nya tiba tiba saja pintu terbuka dari dalam dan menampakan seorang wanita sedang menangis sesenggukan , aku tau dia adalah salah satu teman ku di ruangan sebelah.

"Mba lena ? Mba kenapa?"

Mata mba lena yang masih di penuhi air mata menatap sendu padaku dan fani .

"M..ba di pecat" ucap nya serak dan parau .

"Ko bisa ?" tanya fani .

"Cu..ma ga.ra gara sa..ya minta izin cuti.. 2 .hari" ucap mba lena yang langsung berlari pelan menjauh dari ruangan iblis yang mematikan itu .

Aku dan fani hanya bisa menatap nanar kepergian mba lena. Kami berdua saling pandang (lagi) . Tanpa disadari kami menelan ludah pahit bersamaan .

"fani , clara!"

aku dan fani membeku di tempat . Mampus ! Aku lupa bahwa setelah pintu di buka mba lena , ia belum menutup pintu nya kembali.

Kepala kami berdua berbalik bersamaan .

"Ada perlu apa kalian datang kemari ?"

Aku dan fani tersenyum paksa pada bu herlina .

Clara .. habis lah riwayat mu !



***

A/n: alhamdulilah . Setelah lama ga update ini chapter di publish jugaヽ(´▽`)/

Maaf yah sekarang jadi jarang update , soalnya sekarang saya ada sampingan sambil nunggu kelulusan wkwk. adakah yang nunggu kelanjutan cerita abal ini ? Wkwk ngarep banget deh saya .*abaikan

Jangan lupa votment readers . Hargai karya orang lain yah .

See you in next chapter and babay ✌

Thank's

Sindisagita
(Minggu , 01 mei 2016 19:22)

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang