chapter 17

70 5 0
                                    

H-24 a wedding day's

"Fan ga ada yang ketinggalan kan?"

"Bentar bentar" ucap nya menimang nimang "koper ada , tas ada , jaket udah , ponsel ? Always there . Umm apa lagi ya?" Kali ini fani nampak berfikir "oh iyah" ucapnya sambil menepuk jidatnya pelan .

Aku terkejut dengan gerakannya tiba tiba dan langsung menatap nya dengan pandangan penasaran .

"Apa? Ada yang belum lengkap?"

"Gue belum liat senyum bang rama hari ini" ucap fani dengan santai nya . Mata ku sontak saja membulat . Apa apaan dia?

Kuraih bantal yang ada di ranjang dan langsung menghantamkan nya pada fani .

"Aw aw sakit ra"

"Biarin biar tau rasa" ucap ku masih kesal dengan gurauan nya yang menurut ku not funny itu .

"Gue becanda kali ra . Lo ko pake urat sih ? Lo lagi pms ya ? Atau jangan jangan ..."

"Jangan jangan apa?

"Lo ga punya selera humor" sedetik berikut nya ku dengar tawa meledak dari fani . Fani kenapa sih hari ini ? Nyebelin banget .

"Anjrit . Lo fikir gue apa ga punya selera humor nyet ?"

"Ya kali aja kotak tertawa lo rusak" cibir nya.

"Kotak tertawa? Apaan tuh?"

"Yaelah ra . Itu loh bagian organ tubuh kita yang bikin kita tertawa" ucap nya menatap ku serius .

"Emang ada yang kaya gitu?"

"Lo ga pernah nonton spongebob ya?" Selidik nya masih menatap ku dengan pandangan serius . Mataku kembali membulat saat aku menyadari kalau aku telah dipermainkan nya lagi .

"Anjrit otak bocah"

"Biarin dari pada lo otak mesum" katanya . Oke kali ini fani benar benar membuat ku jengkel . Eh tapi ko otak mesum? Jangan jangan fani tau soal aku dan radit malam tadi ? Oh tuhan semoga saja tidak . Semoga dugaan ku salah .

"Gue mesum apaan coba?" Ucap ku sesantai mungkin menutupi kecanggungan ku membahas hal sensitif  semacan ini .

"Ahh so polos lo . Gue tau semua nya ko ra"

Seperti dugaan ku , Ternyata fani tau !

oke ini benar benar moment awkward .

"Tentang apa?"

"Soal apa yang lo lakuin malam tadi sama radit . Lo fikir gue ga tau ? Gue liat semua nya ra . Ga gue aja , bahkan bang rama pun liat ?"

Apa? Fani tau? Bang rama juga ? Sontak saja pipi ku memanas . Segera ku palingkan wajah ku dari pandangan fani . Aku ga mau fani liat pipi ku yang blushing . Aku butuh keresek . Keresek mana keresek ? Buat nutupin muka yang udah panas kaya kebakar .

"Haha muka lo biasa aja dong . Ga usah di merah merahin gitu . Lo malu ya sama gue ? Santai aja lagi . Biasanya malu maluin juga" ucap nya enteng .

Double sialan si fani . Batin ku .

"Udah ah apaan sih lo jadi ngomongin begituan . Cepet keluar pesawat kita bentar lagi take off"  ucap ku berusaha mengalihkan pembicaraan sebelum muka ku benar benar memerah dan meledak saking panas nya .

"Cie clara blushing cie"

"Berisik!"

*

Sret sret sret

Ku seret perlahan koper ku keluar dari bandara .

"Welcome back jakarta!" Seruku sambil merentangan tangan tanpa perduli dengan tatapan orang orang yang memandangku aneh .

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang