Chek this song in mulmed readers . Don't forget listening too 😄
Happy reading guys 😍
***
H-14 a wedding day's
Klik
suara saklar lampu dihidupkan terdengar oleh pendengaran radit . Suasana yang asalnya gelap pun menjadi terang benderang membuat laki laki berlesung pipi itu mengerjap , menyesuaikan pandangan nya .
"Oh my god" jerit seseorang wanita saat melihat kamar radit yang sudah seperti kapal pecah . "What the.." wanita itu pun mendekat ke arah ranjang radit sambil berjingkrak menghindari pecahan pecahan kaca di lantai . Radit yang menyadari bahwa wanita itu mendekat hanya menoleh sebentar lantas menutup kepalanya dengan bedcover tebal .
"Gue ga nerima tamu" ucap radit dibalik bedcover nya . Ranjang nya pun bergerak tanda ada yang baru saja duduk disana.
"Dit.."panggil wanita itu pelan . "Ini udah seminggu , masa lo mau gini terus" ucap nya sambil berusaha menarik bedcover yang membungkus hampir seluruh badan nya .
Tak ada sahutan . Radit memilih bungkam lalu Terdengar helaan nafas berat .
"Dit , gue ngerti lo sayang banget sama clara . Dan lo ga mau kehilangan dia . Tapi please jangan kayak gini" lamat lamat radit mendengar semua ucapan wanita itu . "lo masih punya kita . Temen temen lo , keluarga lo . Kami semua khawatir liat lo kaya gini . Lagipula , clara pasti pulang ko buat lo" radit pun terduduk dan mulai membuka bedcover nya .
"Kapan fan ?" Ucap radit .
Fani terdiam . Ia melihat wajah radit yang amat berantakan . Dengan lingkaran hitam di sekitar matanya dan rambut yang acak acakan . Sejujur nya fani pun tak tahu kapan clara pulang , bahkan ia baru mengetahui bahwa clara pergi melanjutkan S3 di jerman saja baru 3 hari yang lalu saat ia resmi menyandang status sebagai pacar bang rama .
"Lo ga bisa jawab kan ?" todong radit .
"Gue emang ga tau dit , tapi gue yakin clara ga sejahat itu ninggalin lo gitu aja"
"Cihh" radit mendecih sambil mengalihkan pandangan dari fani . "Lo bilang gitu karna lo temen nya . Tapi fakta nya apa ? Dia ninggalin gue ke jerman tanpa bilang selamat tinggal" radit tertunduk "gue sayang banger fan sama clara tapi kenapa dia tega sama gue"
Fani merasa kasihan pada radit . clara yang dia kenal tidak seperti ini . Biasa nya kemana pun dan kapan pun clara pergi pasti ia bilang pada fani . atau jangan jangan ada apa apa dengan clara ?
"Yaudah yaudah maafin gue . Mending lo sekarang makan dulu . Lo kurusan banget dit"
"Ngga gue ga mau makan"
"Lo kaya abege tau ga"
"Berisik lo fan , mending lo keluar dari kamar gue , gue pengen sendiri" ucap radit mengusir fani , radit jengkel terus menerus diceramahi fani .
fani pun menyerah , lagi lagi ia pun menghela nafas berat .
"Yaudah gue keluar , tapi inget dit , hidup lo masih akan terus berjalan dengan atau tanpa clara ! " fani pun menepuk pundak radit sebentar lantas berjalan keluar dari kamar radit . Tapi baru selangkah dua langkah gadis itu berbalik menatap radit sendu "satu lagi dit . Gue minta sama lo , please jangan benci sama clara".
*
Radit mematikan shower lalu mengambil piyama mandi dan handuk kecil untuk mengering rambut nya . ia bersenandung kecil . Kini radit merasa lebih baik namun tiba tiba ucapan fani tadi begitu saja terlintas di benak radit . Fani benar , hidup nya akan tetap berjalan dengan atau tanpa clara . Lagi pula dengan dia yang berantakan seperti tadi tidak akan mengembalikan semua nya seperti semula . Kini tekad nya sudah bulat . Ia akan menunggu clara menyelesaikan study nya . Bagaimana pun ia harus mendukung apapun cita cita clara .
Selesai memakai pakaian radit pun segera menyambar kunci mobil nya di nakas dan segera turun ke bawah .
mama nya mengernyit heran dengan tingkah anak bungsu nya yang beberapa hari yang lalu terlihat depresi tapi sekarang terlihat bersemangat menuruni anak tangga .
"Halo mah" ucap radit langsung memeluk mama yang sedang duduk di meja makan .
"Halo sayang . Udah mendingan ?" Tanya nya .
"See , i'm oke mom" entah omongan fani tadi atau dirinya yang telah menyadari bahwa semua nya tidak benar , yang membuat nya kini menjadi lebih bersemangat .
"oh iyah papah mana?" Ucap radit celingak celinguk menyadari bahwa papah nya tidak ada .
"Papah baru aja berangkat kerja , eh iyah ini anak mamah mau kemana pagi pagi udah ganteng aja" goda mamah nya . Radit yang tengah sibuk mengoleskan selai blueberry ke roti nya menoleh sebentar lalu mengambil selembar roti yang lain untuk ia taruh di roti yang telah ia olesi selai lalu melahap nya .
"Aku..hem mau" ucap nya gelagapan karna mulut nya penuh dengan roti . Lalu tangan nya terjulur mengambil segelas susu yang masih penuh dekat mamah nya .
"Roti nya di telen dulu baru ngomong . Nih minum dulu" radit pun segera menyambar susu yang di sodor kan mamah nya .
"Hah.." radit menghembuskan nafas lega setelah meminum susu itu hingga tandas . Lalu melanjutkan ucapan nya . "Radit mau keluar bentar mah" ucap nya . Lalu berdiri dan mulai beranjak meninggalkan mamah nya . "Oh iyah mah , tolong suruh bi tarsih beresin kamar aku yah mah . Aku pergi dulu" radit pun pergi dengan siulan riang .
"Dasar anak muda" mamah nya menggeleng pelan lalu tersenyum menyadari radit-nya kini telah kembali seperti semula tapi senyum itu tak berlangsung lama, dirinya masih melihat kerapuhan di mata radit . Kerapuhan di balik tingkah ceria nya barusan .
*
Cinta tak mungkin berhenti ..
Secepat saat aku jatuh hati ,
jatuhkan hati ku kepadamu
sehingga hidup ku pun berarti
Cinta tak mudah berganti ,
tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi tuk
sembuh kan hati ..
Tangga - cinta tak mungkin berhenti .
***
A/n: akhirnya ... ! Setelah beberapa kali saya edit akhirnya chapter ini saya post juga 😄 lagi mood lanjutin cerita yang kemaren sempet stuck hihi . Semoga gak busuk busuk amat yakk
Jangan lupa tinggalin jejak readers 😘
Thank's for reading
Sindisagita
(Senin 30 mei 2016 13:51)