-Dua Puluh Enam-

11.2K 979 7
                                    

Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi kelas 9 SMP Global Islamic School. Karena mereka akan berlibur selama 4 hari di kota Malang, Jawa Timur.

"Sayang! Ntar sebangku sama gue ya.." Iqbaal menarik hijab (namakamu) dari belakang.

(namakamu) meringis karena Iqbaal, hijabnya jadi berantakan dan menjadi jipon,"Goblok, sayang-sayang pala lu bulet!" (namakamu) langsung membenarkan posisi hijabnya agar tidak menjadi jipon.

"Ah elah sebangku sama gue yuk, sekali aja.." Iqbaal terus menghalangi jalan (namakamu).

"Astagfirullah, Iqbaal ih kok lu kampret banget sih? Iya, iya gue sebangku sama lo. Sekarang diem dulu plis," (namakamu) menatap mata Iqbaal yang udah keliatan bahagia setelah mendengar pernyataan (namakamu).

"YES! Silahkan tuan putriku yang cantik jelita, nanti kita sebangku ya!" Iqbaal menggeserkan badannya memberi jalan kepada (namakamu).

"Najis. Alay banget sih lo," (namakamu) menjitak jidat Iqbaal dan berlalu dari hadapannya.

"Najis, dalam kurung dua. Punya pacar kok gitu banget sih gue," Iqbaal memegang jidatnya yang menjadi korban jitakan (namakamu) sambil mengikuti (namakamu) dari belakang.

"IQBAAL GUE DENGER BEGO!" Teriak (namakamu) sambil menengok ke belakang.

"Hehe iya gue tau kok. Gue tau kalo lo denger. Tapi lo tetep sayang sama gue kan?" Ucap Iqbaal mempercepat langkahnya agar sejajar dengan tubuh mungil (namakamu).

"Enggak." (namakamu) menjawabnya berbanding balik dengan harapan Iqbaal.

"Lo kok gi--" Ucapan Iqbaal terpotong oleh kedatangan Khalda, Namira, dan Dianty.

"(NAMAKAMU).. KITA SEKAMAR WOI!" Teriak Khalda tepat di pinggir telinga Iqbaal.

"Anjir lu ngomong bisa di kecilin gak sih? berisik amat si Khal," Iqbaal mengusap-usap telinganya.

"Eh Khalda jahat banget sih lo sama Iqbaal. Hari ini dia special dibully mungkin ya?" (namakamu) terkekeh ketika berbicara seperti itu.

"Emang tadi si Iqbaal di bully sama siapa?" Tanya Dianty.

"Sama gue, tadi dia ngeselin abisnya. So gue jitak tuh pala dia," (namakamu) menepuk-nepuk bahu Iqbaal sambil menyerukan 'Poor you Iqbaal'.

"Kepada seluruh siswa yang mengikuti kegiatan perpisahan ini harap untuk segera menaiki busnya. Kita akan segera berangkat ke stasiun kereta. Di mohon untuk segera menaikinya. Terima kasih," Ucapan dari pak Guru pun memotong kegiatan merumpi cantik ala Iqbaal, (namakamu), Khalda, Dianty, dan Namira.

"Sebangku ya!" Iqbaal kembali mengingatkan (namakamu) untuk satu jok di dalam bus untuk perjalanan ke stasiun Gambir.

(namakamu) memutar bola matanya kesal,"Lo kenapa bawel amat sih?" (namakamu) menjinjitkan kakinya, menarik leher Iqbaal dan menyapitnnya dengan tangan kanannya.

"Ah, makannya punya badan tuh yang tinggi. Jadinya gampangkan nyekik gue kayak gini? Untuk sekarang sih kayaknya gue yang nyekik lo,hehe." Iqbaal melepaskan tangan (namakamu) dari lehernya dan mulai melingkarkan tangan kirinya di leher (namakamu). Menarik dan menyeretnya masuk Bus.

"Iqbaal goblok pacar lo malah di cekik. Mati kan lo yang repot Baal," Ojan mengomentari Iqbaal dan (namakamu) yang melewat di dalam Bus untuk mencari tempat duduk.

"Dia emang goblok dari dulu kan Jan," Ucap (namakamu) menepuk pipi Iqbaal.

"Goblok goblok gini tapi tetep sayang kan?" Ucapan Iqbaal membuat pipi (namakamu) menjadi merah.

You're My Lucky CharmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang