Pagi hari ini, (namakamu) sudah berada di sekolah. Rencananya, ia akan bertanya semuanya kepada Carissa. Karena semenjak (namakamu) dan Iqbaal putus, Carissa tidak sekolah selama 3 hari.
"Deo, si Icha belum masuk juga ya?" Tanya (namakamu) sambil menghampiri Deon, ketua kelas (namakamu).
Deon menoleh kepada (namakamu), "Sakit dia, sekarang insha Allah udah sekolah lagi." Balasnya.
"Oh gitu ya, yaudah deh makasih ya." (namakamu) berjalan keluar kelas dan menemui Michael.
"Gimana? Udah ngomong sama Icha?" Tanya Michael sambil duduk di lantai depan kelas (namakamu).
Sebelum (namakamu) menjawab pertanyaan Michael, ia lebih dulu memanggil Dianty untuk menghampirinya, "DANT! SINI DULU DEH BENTAR."
Dianty pun menoleh dan mengernyitkan alisnya, tapi ia tetap menghampiri (namakamu). "Kenapa?" Tanya nya sambil melihat Michael yang sedang bersandar di tembok.
"Hai Dayenti!" Sapa Michael sambil tersenyum kikuk.
"Lo duduk dulu sini, kita bicarain nanti gue ngomong apa aja sama si Icha." Ajak (namakamu) yang langsung dihadiahi injakkan di kedua kakinya.
Kaki kanan di injak oleh Michael, dan kaki kiri di injak oleh Dianty. Sakit emang, mereka yang meminta di jodohkan. Mereka juga yang menyakiti (namakamu).
Dianty pun ikut duduk di lantai. Ia hanya diam dan mengangguk-ngangguk kepalanya. Sama persis seperti apa yang Michael lakukan.
"Gue kok berasa ngomong ama patung ya? Sumpah gue ngomong bukannya kasih saran malah ngangguk-ngangguk gaje." (namakamu) memutar kedua bola matanya kesal.
"Udah ah curhat sama lo pada mah malah di anggurin. Sana balik ke kelas lo." (namakamu) berdiri dan menarik Michael serta Dianty untuk ikut berdiri.
"Iya, iya tunggu bentar kenapa sih bu?" Dianty menepuk-nepuk rok bagian belakangnya agar tidak kotor.
"Yaudah gue balik ke kelas dulu ya? Dant, duluan ya." Pamit Michael sambil tersenyum dan berjalan menuju ke kelasnya.
Dianty pun hanya mengangguk ragu dan mencubit lengan (namakamu), "ANJIR SAKIT DANTY. LO KALO SENENG JANGAN NYIKSA ORANG GINI DONG." Teriak (namakamu) sambil mencoba melepaskan cubitan Dianty.
"Ah iya! Sorry gak sengaja! Hehe. Duluan ya, tuh si Icha dah dateng. Bye." Dianty menginjak kaki (namakamu) dan berlari menuju kelasnya.
(namakamu) berbalik ke belakang dan mendapati carissa sedang menatap sinis (namakamu). "HAI!" Sapa (namakamu) sambil mendekati Carissa.
Carissa hanya tersenyum palsu dan meninggalkan (namakamu) di luar.
Empat jam pelajaran telah siswa-siswi lewati. Kini waktu nya beristirahat. (namakamu) tidak memilih kantin, ia hanya mengajak dan menarik Carissa untuk pergi ke taman."Cha ih lo kok gitu ke gue?" (namakamu) menatap mata Carissa.
"Diem deh lo. Maunya lo apa?" Carissa duduk di sebelah (namakamu).
"Jelasin se jelas-jelasnya kalo lo emang beneran Soniq, dan berusaha ngehasut Iqbaal buat jelekin gue? Plis bilang kalo itu bukan lo Cha." (namakamu) terus menatap mata terkejut Carissa.
"Plis lo bilang kalo itu bukan lo Cha. Plis." Kata (namakamu).
"Kalo itu emang beneran gue gimana?" Balas Carissa dengan nada dan wajah yang datar.
"Ko-kok lo tega sam-sama gue Cha?" (namakamu) kembali menahan tangisnya. Soniq yang dimaksud (namakamu) dan Iqbaal adalah Carissa sahabatnya. Sahabatnya tega memfitnah dirinya di belakang. Menyakitkan memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Lucky Charm
Fanfiction(namakamu) memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan tinggal bersama kakaknya. Ia mulai bersekolah di sekolah yang sama bersama Iqbaal. Siapa yang tidak kenal Iqbaal CJR? Cowok tampan dan kekinian, namun tetap sholeh dan pintar. Kedua nya mulai dekat d...