(namakamu) dan rombongan dari SMP GIS hari ini sedang berada di Gunung Bromo. Semuanya terlihat sangat ceria karena melihat pemandangan yang menabjukkan diatas sana.
"Baal, pemandangannya indah ya?" Tanya (namakamu) kepada Iqbaal yang sedang mengamati objek sekitar Gunung Bromo.
"Yoi. Tapi lebih indah orang yang di pinggir gue deh," Iqbaal menolehkan wajahnya kepada (namakamu).
"Gak salah lo bilang Ari indah?" Teriak (namakamu) melihat ke sebelah kanan Iqbaal, disana terdapat Ari sedang memotret keaadan sekitar disini.
"Gini nih, punya pacar yang kelewat bego." Kata Iqbaal sambil menidurkan dirinya di cap mobil.
"Yang gue maksud indah itu elo (nam), elo. Gak jadi kan gue ngegombalnya?" Lanjut Iqbaal sambil mencoba menutup kedua matanya.
"Dih apaan deh lo manggilnya. Ya mau gimana, otak gue lagi gak mudeng." (namakamu) ikut menidurkan dirinya di atas cap mobil, di sebelah kiri Iqbaal.
"Makanya jangan pikirin pelajaran terus, kali-kali pikirin kenapa gue ganteng gitu." Kata Iqbaal yang masih terus memejamkan matanya.
"Siapa bilang gue mikirin pelajaran?" Tanya (namakamu) sambil menoleh kepada Iqbaal.
"Terus mikirin apa dong?" Iqbaal membuka matanya dan menoleh juga kepada (namakamu).
"Mikirin kamu!" Kata (namakamu) yang membuat pipi Iqbaal bersemu merah karena gombalan (namakamu).
"Ih pipinya merah ih, HAHA Iqbaal. Ternyata cowok bisa salting juga ya?" (namakamu) terus tertawa dan memvideokannya menggunakan snapchat.
"Ya iyalah. Cowok juga manusia, bisa salting dan baper kayak cewek. Contohnya aku nih. Hahaha," Iqbaal membalasnya sambil tertawa.
"Kamu belajar gombal dari siapa?" Lanjut Iqbaal kepada (namakamu).
"Yeu aku gak belajar dari siapa-siapa. Cuman memperdalam dari gombalan-gombalan gak penting yang selalu kamu kasih buat aku," Balas (namakamu) sambil bangkit dari tidurnya dan meminjam kamera polaroid yang dibawa oleh Dianty.
"Dant, minjem dulu ya!" Teriak (namakamu) kepada Dianty.
Tak ada balasan dari Dianty, ia hanya mengacungkan kedua jempol tangannya bertanda setuju.
"Baal selfie yuk!" Ujar (namakamu) sambil mencoba membangunkan Iqbaal.
Namun Iqbaal mungkin tertidur disaat (namakamu) menjawab pertanyaan Iqbaal yang terakhir.
"Dih tidur." Gumam (namakamu).
"Foto sambil tidur leh ugha ya Baal?" (namakamu) memposisikan kamera polaroid di depan mukanya.
"Say cheese!" Ujar (namakamu) dan menekan tombol 'shutter' di atas kamera pilaroid itu.
Tercetaklah foto (namakamu) dan Iqbaal yang menurut (namakamu) itu pose yang sangat lucu.
(namakamu) membuka lockscreen ponsel milik Iqbaal dan membuka aplikasi kamera. Memotret keadaan sekitar Gunung Bromo adalah hal yang sangat berbahaya jika lupa dilakukan.
"Hoaam," Iqbaal mengerjapkan matanya dan bangkit mengikuti posisi duduk (namakamu).
"Udah berapa lama aku tidur?" Tanya Iqbaal sambil melihat ponsel dirinya yang sedang dipakai (namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Lucky Charm
Fanfiction(namakamu) memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan tinggal bersama kakaknya. Ia mulai bersekolah di sekolah yang sama bersama Iqbaal. Siapa yang tidak kenal Iqbaal CJR? Cowok tampan dan kekinian, namun tetap sholeh dan pintar. Kedua nya mulai dekat d...