(Namakamu) tertawa ketika melihat Fresya memeluknya. "Resya kesini sama siapa? Kok sendirian nyamperin bunda?"
Fresya hanya menunjuk laki-laki yang berdiri di belakangnya.
(Namakamu) terkekeh melihat orang yang ada dibelakang Fresya.
Nasti pun ikut terkekeh,"Ayah ngambil barang dimobil dulu bentar ya Fre. Kamu diem sama bunda (namakamu) dulu. Nanti ibu nyusul." Fresya hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar Caca.
Fresya dan Caca pun keluar dari kamarnya dan bermain barbie-barbiean.
Tak lama, Nasti kembali dengan membawa barang dan memberikannya kepada (namakamu).
Setelah itu, datang Iqbaal dengan Zidny yang mendorong roda berisikan bayi berumur 5 bulan. Iqbaal tersenyum ketika melihat (namakamu) dan Nasti.
"Assalamu'alaikum," Salam Iqbaal mendekati Caca dan Fresya.
"Waalaikumsalam, Papa nteng!" Teriak Caca sambil memeluk Iqbaal.
Iqbaal terkekeh dan mengambil Caca ke dalam gendongannya. "Papa kok balu pulang sih? Ayah Nanas kan udah nungguin papa dali tadi." Caca mencolok-colokkan telunjuknya ke pipi Iqbaal.
"Papa kan beli makanan dulu buat Caca. Jadi tadi rada lama, soalnya kan Caca kalo pesen makanan banyak banget kayak bunda." Iqbaal terkekeh sambil melihat istrinya yang mengerucutkan bibirnya.
Fresya tiba-tiba menghampiri ibunya,"Bu, tadi katanya mau beli esklim. Eya kan udah ketemu Caca. Jadi sekalang Eya nagih esklimnya ke ibu. Ayo bu. Ah dasal dede gendut halus pake loda telus." Jelas Fresya dengan huruf 'r' yang cadel.
"Yaudah deh, (nam), Baal, gue sama Zidny pulang dulu ya. Gue cuman ngasihin barang pesenan lo. Duluan ya. Ca, ayah duluan ya." Pamit Nasti kepada Iqbaal, (namakamu) dan Caca.
Iqbaal mengangguk dan tersenyum kepada Zidny dan Nasti.
"Bundaaa, Caca udah tidur siang belom?" Tanya Iqbaal sambil duduk dan mukanya di cubit-cubit oleh Caca.
(Namakamu) mengangguk dan tertawa melihat Caca yang sedang menyiksa ayahnya. "Ca, papanya sakit dong. Jangan di cubitin. Pukulin aja. Caca dari tadi gak mau tidur, gatau kenapa."
"Bun, kita kan hari ini ada undangan ke acara rumpi loh. Bunda mau dateng gak?" Tanya Iqbaal sambil mencubit pelan pipi Caca yang chubby.
"Kak Ros masih ngehost emangnya?" Tanya (namakamu) sambil membuka ponselnya.
Iqbaal menatap (namakamu),"Masihlah, meskipun udah punya cucu juga masih seger kak Ros. Mau dong ayo. Soniq mau liat Bunda sama Caca."
(Namakamu) menoleh ke arah Iqbaal,"Emangnya soniq masih mau ya suka sama om-om kayak kamu? Hahaha." (Namakamu) tetawa sedangkan Iqbaal memanyunkan bibirnya.
"Dih, males lo. Baperan amat jadi orang." (Namakamu) menyenderkan kepalanya di bahu Iqbaal sambil mengajak ngobrol Caca.
Waktu pun menunjukkan pukul 3 sore. Itu artinya keluarga Iqbaal harus segera bersiap untuk pergi ke acara rumpi. Acara yang mempertemukan Iqbaal dengan (namakamu), acara yang menyaksikan Iqbaal jadi pacar (namakamu), dan juga acara yang menyaksikan Iqbaal jadi mantan (namakamu).
Tak butuh waktu lama, Iqbaal sekeluarga telah sampai di studio rumpi. Ternyata, tak hanya keluarga Iqbaal yang diundang. Tapi keluarga Bang Kiki dan Aldi juga.
"Salsha! Makin cantik aja lo." Ucap (namakamu) sambil memeluk Salsha sekilas karena ada Caca di gendongannya.
Salsha tersenyum ketika melihat (namakamu) dan Kak Laras yang memeluknya. Mereka sudah lama sekali tidak bertemu.
Aldi dan Salsha telah memiliki seorang anak berumur 2 tahun yang bernama Callista. Bang Kiki juga mempunyai seorang anak berumur 4 tahun bernama Clara.
"Baal, Di, comate masih pecah di studio sekarang. Apalagi bisa dibilang kita sekarang lagi reuni. Gila ya, mungkin comate udah sama kayak (namakamu), Salsha atau Laras kali ya, kalo enggak jadi istri orang, ya jadi ibu dari anaknya." Ucap Bang Kiki sambil terkekeh dan menggendong Carla.
Acara rumpi pun dimulai. Yang pertama di panggil adalah keluarga Iqbaal. Iqbaal dengan wajah yang semakin tampan dan semakin terlihat dewasa memasuki studio sambil menggendong Caca dan merangkul (namakamu).
"Halo Iqbaal, (namakamu)." Kak Ros bersalaman dengan Iqbaal dan memeluk (namakamu) sekilas.
Kak Ros terkekeh melihat lucunya Caca. "Halo Caca, apa kabar?" Tanya Kak Ros bertanya kepada Caca.
Caca mendongakkan wajahnya kepada kak Ros,"Baik tante." Jawabnya sambil tersenyum lucu.
"Aduh lucunya putri cantik dari Tuan Dhiafakhri dan Nyonya Dhiafakhri ini." Ucap Kak Ros sambil terkekeh.
"Oke jadi apa kabar (namakamu)? Sudah absen dari dunia entertainment selama 4 tahun itu bagaimana rasanya?"
(Namakamu) tertawa dan menatap Iqbaal,"Gimana Baal? hahaha." (Namakamu) tersenyum melihat Caca yang ingin duduk di pangkuan (namakamu). "Ya gimana ya, kadang kangen, kadang juga ngerasa bahagia bisa ngurusin Caca sama aku sendiri. Ya gitu deh pokoknya." Lanjut (namakamu) sambil terkekeh.
"Iqbaal, gimana perasaannya? Udah punya Caca. Yang cantik banget kayak mamanya."
Iqbaal tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya,"Iyadong, pasti cantik. Bahagia pastinya dong, gak nyangka aja dulu kita masih abg labil. Masih smp, sma, eh sekarang tau-tau punya Caca. Gak nyangka sih, apalagi bisa bareng (namakamu) lagi."
"Gimana sih ceritanya. Kan waktu terakhir Iqbaal sama (namakamu) pergi ke luar negri itu kan kalian punya pacar masing-masing. Kok tiba-tiba sekarang bareng lagi?"
Iqbaal terkekeh sambil melingkarkan tangannya di bahu (namakamu) dan menatapnya. "Ceritain gak?" (Namakamu) yang ditatapnya hanya menaikkan kedua bahunya. "Terserah."
"Jadi, ceritanya.."
***
MAU DILANJUT GAK GIMANA CERITANYA (NAMAKAMU) BISA BARENG (namakamu) lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Lucky Charm
Fanfiction(namakamu) memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan tinggal bersama kakaknya. Ia mulai bersekolah di sekolah yang sama bersama Iqbaal. Siapa yang tidak kenal Iqbaal CJR? Cowok tampan dan kekinian, namun tetap sholeh dan pintar. Kedua nya mulai dekat d...