Triing!
Suara notifikasi ponsel Iqbaal membuat pemiliknya menoleh ke arah ponselnya. Terdapatlah sebuah pesan yang berisi.Teh Ody : LEEE
Teh Ody : beliin pancake durian dongg, teteh males pergi nih lagi pw. BELIIN YA LE MAKASIH."(Nam), gue ke sana dulu ya. Bentar." Iqbaal lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri waiters-nya.
(Namakamu) mengangguk dan mulai membuka ponselnya karena makanannya sudah habis.
"Oi, serius amat sih tuh muka." Iqbaal menatap (namakamu) sambil terkekeh.
(Namakamu) melirik Iqbaal dengan matanya yang di sipitkan. "Dari mana lo?" Tanya (namakamu).
"Pesen sesuatu." Balas Iqbaal singkat yang membuat (namakamu) kembali fokus kepada ponselnya.
"(Nam),"
"Hmm."
"(Nam), ih."
"Hmm."
"(Namakamu) ya Allah." Iqbaal sedikit berteriak memanggil (namakamu).
"Iya apa Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan?" (Namakamu) menatap Iqbaal dengan manautkan alisnya.
Iqbaal menopang dagunya dengan kedua tangannya, " Gue mau ngomong ini gak apa-apa ya?" Tanya Iqbaal dengan hati-hati.
"Biasa juga langsung ngomong, sekarang kenapa laporan dulu." Balas (namakamu) yang lagi-lagi fokus ke layar ponselnya.
"Simpen dulu hp nya, (Nam)." Iqbaal menarik ponsel (namakamu) dan menyimpannya di meja.
(Namakamu) menatap Iqbaal dengan malas. "Kenapa sih Baal, penting amat kayaknya."
"Okay, kaloguesayangsamalo, lobakalgimana?" Kata Iqbaal tanpa menggunakan spasi.
"Hah? Lo sayang sama gue? Sama!" Balas (namakamu) dengan lantang.
Iqbaal dengan refleks membulatkan matanya, "Lo beneran (nam)?"
"Beneran lah. Lo sayang gue kan? Yash, i love me too."
Iqbaal menurunkan badannya yanh tadi excited menjadi lemas.
"Mak--" Ucapan Iqbaal terpotong karena seorang waiters datang dan memberikan pesanan Iqbaal.
"Makasih mas." (Namakamu) tersenyum kepada Waitersnya, lalu menoleh kearah Iqbaal. "Punya siapa?"
"Punya gue. Yaudah yuk pulang." Iqbaal beranjak dari duduknya dan menarik tangan (Namakamu) dengan lembut.
"Makasih ya." Kata (namakamu) saat sudah di perjalanan pulang.
"Hah? For?" Tanya Iqbaal sambil menatap (namakamu) bingung.
(Namakamu) terkekeh dan melihat ke jendela. Dua detik kemudian kembali menatap Iqbaal. "For loving me."
Iqbaal masih menatap (Namakamu) dengan bingung. "Maksudnya?"
"Gue ngerti sama apa yang lo omongin tadi di meja." (Namakamu) tersenyum dan kembali menatap jendela.
Iqbaal tersenyum lebar mendengar jawaban dari (Namakamu). "Jadi, gimana?" Tanya-nya to the point.
"Gimana apanya?" Tanya (Namakamu) kepada Iqbaal.
"Would you be my girlfriend?" Dengan lancar Iqbaal mengucapkan kalimat itu kepada (Namakamu).
***
Gantung yhaaa😂😂😂
Vomments dong,kasih kritik dan sarannya yaaa pemirsa pemirsaaa😭
typo? im sorry ;))Capt ini paling pendek yhaa??
gue janji dehh capt selanjutnya panjang,tapi--- agak ngaret HAHAHAA..
Hayooo enka jawab apa tuhhh? comment yaaaaaaa thankyouuuu😘
btw,makasih ya udah mau read cerita abal ku ini😭❤️😁241215
850pm
717 words
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Lucky Charm
Fanfic(namakamu) memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan tinggal bersama kakaknya. Ia mulai bersekolah di sekolah yang sama bersama Iqbaal. Siapa yang tidak kenal Iqbaal CJR? Cowok tampan dan kekinian, namun tetap sholeh dan pintar. Kedua nya mulai dekat d...