Tiga

27.4K 1.9K 42
                                    

Waktu terasa begitu cepat. Tepat di hari ini, pernikahan Ali dan Prilly akan dilangsungkan. Yang pertama diselenggarakan adalah akad nikah di rumah Prilly. Dan untuk resepsinya akan dilangsungkan di Ballroom Ibis Hotel Jakarta.

Semua sudah berkumpul di rumah Prilly termasuk penghulu yang akan menikahkan Ali dan Prilly. Prilly masih berada di kamarnya dengan perasaan tak menentu. Kebaya putih sederhana dengan hiasan mute dan ekor di belakangnya membuat Prilly cantik. Tidak lupa kerudung putih dan mahkota berwarna silver memperindah tampilan Prilly. Riasan make up yang dipoles di wajah Prilly terkesan natural namun tetap mempercantik riasan di wajahnya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aprillya Az-Zahra binti Abdul Zahir dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

Suara bariton dan tegas dari Ali terdengar hingga ke kamar Prilly. Prilly yang bahagia berusaha kuat untuk tidak meneteskan air matanya. Kini dia telah sah menjadi seorang istri dari Aliandra Fathan Bagaskara, lelaki yang baru seminggu dia kenal.

"SAH"

Suara teriakan dan tepuk tangan dari ruang tengah Prilly terdengar. Kini Prilly dipandu oleh penata rias dan saudara perempuannya keluar dari kamar Prilly, mengantarkan Prilly bertemu dengan suaminya. Ketika Prilly keluar, semua pandangan mata tertuju ke arahnya. Tak terkecuali Ali, Prilly yang berjalan menghampiri Ali membuat Ali tidak henti-hentinya menatap Prilly dengan tatapan kagum.

Prilly kini berdiri tepat di hadapan Ali. Ali bangkit dari duduknya. Kemudian Prilly menyalami tangan Ali sebagai penghormatan Prilly kepada Ali, karena Ali sudah sah menjadi suaminya. Tangan Ali bergerak dan menangkup pipi Prilly. Lalu Ali mencium kening Prilly lembut dan Prilly memejamkan matanya.

Air mata haru dari kedua orang tua Ali dan bunda Prilly membuat Ali dan Prilly ikut merasakan kebahagiaan dari orangorang yang mereka sayang. Ali memeluk mamanya kemudian papanya. Begitu juga Prilly yang memeluk ibundanya.

"Bunda... sekarang Prilly sudah sah menjadi seorang istri. Prilly minta do'a dan restu dari bunda, semoga Prilly bisa menjadi istri yang sholehah dan melakukan kewajiban Prilly sebagai seorang istri dan senantiasa menghormati Ali sebagai suami Prilly." Prilly memeluk dan sungkem kepada bundanya.

"Bunda merestui Prilly, do'a bunda akan selalu menyertai Prilly. Semoga Prilly bisa menjalankan itu semua, jadilah istri yang sholehah dan ibu teladan bagi anak-anak Prilly kelak." bunda mengusap kepala Prily yang kini berada di pahanya.

Prilly sudah tidak mampu menahan tangisnya, air matanya jatuh saat bundanya memeluk Prilly dengan kasih dan sayangnya. Setelah Ali dan Prilly sungkem kepada orang tua mereka. Kini Prilly dan Ali sungkem kepada mertuanya.

"Mah... terima kasih sudah mau menjadikan Prilly sebagai menantu mama dan papa. Prilly janji akan menjadi istri yang baik untuk kak Ali." Prilly menyalami tangan mama dan papa Ali.

"Iya nak, semoga rumah tangga kalian selalu diberikan kebahagiaan, laluilah semua liku-liku dalam rumah tangga kalian, do'a kami menyertaimu nak." Mama Prilly mengusap air mata yang menetes dari matanya seraya memeluk menantu tercintanya.

"Bunda... mulai detik ini Prilly sudah menjadi tanggung jawab Ali. Ijinkan Ali untuk menjaga Prilly, menyayanginya dan mencintainya layaknya suami yang selalu menjaga istrinya dengan baik." Ali bersimpuh di hadapan bubda Prilly sambil menyalami tangan bunda Prilly.

"Bunda percayakan Prilly sama Ali. Semoga kalian bisa mengarungi bahtera rumah tangga dengan sebaikbaiknya." Bunda mencium pucuk kepala Ali kemudian memeluknya.

Hari ini adalah hari dimana semua orang banjir dengan air mata. Semua undangan yang hadir dalam akad nikah Ali dan Prilly ikut meneteskan air mata bahagia. Apalagi melihat prilly yang sudah tidak memiliki ayah. Semua orang ikut larut dalam kesedihan sekaligus kebahagiaan dari dua insan yang sudah disatukan dalam suatu ikatan pernikahan.

Bidadari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang