Ini jadi terakhir next untuk minggu ini dan minggu depan. Karena Laptop si Tantan lagi ngadat.
Jadi untuk sementara dipending dulu selama dua minggu yaa... harap maklum hehe...
Ini chapter udah ditulis dari kemaren ,untung udah di copy di hp jadi tinggal publish...So jangan kangen sama peri cantik dan imam tampan yaa (Pede ya gue)...
Mereka berdua pasti kembali ko ,kaya lagu nya Pasto ... Aku pasti kembali.....Haaa udah aah curcolnya.... Nih dikasih next nya. Maaf kalo makin kesini makin gaje haha...
Jangan lupa klik bintang nya yaa... Gue ngga suka sama siders, serasa ngga menghargai penulis...
Eh tapi terserah sih itu hak kalian...Oke segitu dulu...
Salam Hangat...Tantan^^
***
Ali dan Prilly sudah bersiap-siap. Tetapi sepertinya Prilly masih marah kepada Ali atas candaan nya tadi pagi. Bagaimana tidak, Ali dari tadi terus saja menggoda istri nya. Berharap Prilly akan memaafkan atas candaan nya, tetapi Prilly malah semakin marah.
Gimana Prilly tidak akan marah, jika Ali meminta maaf dengan tawaran Ali akan memuaskan Prilly di ranjang. Dengan konyol nya Ali mencolek-colek pinggang Prilly, namun Prilly malah semakin sebal.
Putus asa karena Prilly masih saja marah kepadanya, akhirnya Ali berjongkok di bawah Prilly sambil memainkan tangan nya. Persis seperti anak kecil yang sedang menggambar di tanah. Bibir Ali terlihat manyun, dan wajah nya di tekuk.
"Main-main sendiri, manyun-manyun sendiri, ngambek-ngambek sendiri, jongkok pun sendiri..."
Ali bersenandung kecil dengan mengganti lirik lagu dangdut yang dipopulerkan oleh Caca Handika - Angka Satu. Prilly yang melihat dan mendengar nyanyian Ali hanya tertawa pelan. Prilly tetap melanjutkan aksi nya mendiamkan Ali. Tak lama Prilly ikut bersenandung membalas nyanyian Ali.
"Lay lay lay lay lay... kakak udah dibelay, kakak minta jatah, padahal semalem udah..." balas Prilly dengan lagu Jablay milik Titi Kamal.
Ali mendengus lalu kembali bersenandung. "Ku tersisih tak terpakai lagi, dari pandanganmu dan perhatianmu..."
"Sshhttt... shhttt..."
Ali mendongak melihat Prilly berdiri di hadapan nya dengan perut membuncit. Ali berdiri dan berhadapan dengan Prilly. Lalu Prilly mengerling genit kepada Ali.
"Mata ini, mata ini punya abang, bibir ini, bibir ini punya abang, pipi ini, pipi ini punya abang, hidung ini, hidung ini punya abang..." Prilly bernyanyi lagi, kali ini lagu Selvy Kitty - Punya Abang, dinyanyikan oleh Prilly.
"Asekkk... lanjuuut neng..." Ali malah bergoyang ala dangdut mendengar nyanyian Prilly.
"Eh kakak malah joget. Kata nya mau ngajak Prilly jalan-jalan."
"Abisnya ada biduan dangdut nyasar ke kamar kakak."
"Enak aja Prilly disamain sama biduan dangdut. Kan yang mulai duluan kakak, bukan Prilly."
"Iya deh kakak yang mulai. Ya udah kita jalan-jalan ya. Kebetulan di Sumba akan diadakan tradisi Pasola."
"Tradisi Pasola? Tradisi apa itu kak?"
"Nanti juga tau. Yuk sekarang kita kesana."
Ali dan Prilly keluar dari Villa. Ali mengajak Prilly ke lokasi dimana tempat tradisi itu dilaksanakan. Raut wajah Prilly terlihat sangat bahagia. Melihat Prilly seperti itu, hati Ali menjadi menghangat.
Tibalah mereka di tempat di adakan nya tradisi Pasola. Disana sudah banyak warga yang melihat tradisi Pasola. Mulai dari warga lokal hingga turis mancanegara. Karena memang tradisi ini juga sudah mendunia seperti pantai Nihiwatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga
FanfictionCerita ini sebagian di private. Jadi follow terlebih dahulu. Bersatu karena sebuah perjodohan, bersama tanpa pernah saling mengenal. Tidak pernah terpikir, jika aku akan menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak aku kenal. Hanya karna perjodohan...