Tiga Puluh Tujuh

14.7K 1K 99
                                    

Hallo....
Sepertinya cerita ini bakalan segera ending...
Setuju ga? Setuju ae lah yaa...

Yang setuju ntar tantan Kasih permen sebiji...
Eeh eeh gue mau tanya dong, kalian suka kaga sih sama ceritanya?
Jujur yee,, yang kaga jujur dosa,, alasannya juga kenapa suka atau kenapa kaga...
Itu buat koreksi si tantan ke depan nya...

Okee udahan aah.. Selamat menikmati
Tantan^^

***

Semakin hari usia kandungan Prilly semakin bertambah. Kini usia kandungan Prilly berusia tujuh bulan satu minggu. Namun akhir-akhir ini wajah Prilly selalu terlihat pucat, dan terlebih lagi ia lebih mudah lelah.

Karena kondisi Prilly yang seperti itu, membuat Ali harus bolak balik kantor untuk bisa lebih mengawasi istrinya. Karena pembantu nya masih di kampung. Ali tidak meminta pembantu nya untuk cepat pulang, karena ia tau di kampung, pembantu nya masih sibuk mengurusi anaknya.

Prilly sedang membereskan majalah yang berada di atas meja. Ia tau ini pasti bekas Nadira yang lupa tidak membereskan nya kembali. Namun tiba-tiba mata Prilly menyipit melihat sebuah kartu undangan.

"Digo dan Lisa," gumam Prilly.

Kemudian dia menutup mulutnya. Lisa dan Digo menikah ketika dia sedang berada di Nihiwatu. Dan tepatnya itu sekitar satu bulan yang lalu.

"Nad," panggil Prilly saat melihat Nadira yang baru menuruni anak tangga.

Nadira manghampiri Prilly, "Iya kenapa, Pril?"

"Ini...," Prilly menyerahkan kartu undangan itu ke Nadira.

"Oh itu, iya mereka menikah karena terburu-buru," ujar Nadira santai.

"Maksud kamu?"

"Digo kebablasan Pril," tambah Nadira lagi.

"Kebablasan? Dia ngga kuat menahan pup? Sampai kebablasan seperti itu," kata Prilly membuat Nadira melongo.

"Pril, maksud aku kebablasan itu ya kebablasan. Aduh gimana ya jelasin nya,"

"Kenapa?"

"Jadi gini loh, si Lisa hamil duluan," ujar Nadira lega. Walaupun tidak dipungkiri perasaan nya sakit ketika menerima undangan itu.

"Astagfirullah, ko bisa?" Prilly menutup mulutnya tak percaya.

"Ya itu gara-gara si joni, keluar di dalam ya jadinya gitu," kata Nadira dan ikut duduk di samping Prilly sambil memakan kue yang ada di toples.

"Joni? Jadi Lisa hamil gara-gara Joni? Temen nya kak Ali? Kenapa malah menikah dengan Digo, harusnya minta tanggung jawab sama Joni dong," tukas Prilly.

Seketika Nadira menatap Prilly tanpa berkedip. Prilly benar-benar tidak tau Joni. Apa Ali tidak menjelaskan apa itu Joni? Pikir Nadira.

"Aduh Pril, yang menghamili Lisa emang Digo, tapi gara-gara joni nya Digo muncrat di dalam."

"Joni nya Digo?"

"Jadi gini loh, Joni itu semacam senjata laras panjang yang bisa membuat wanita hamil," ujar Nadira geregetan.

"Senjata laras panjang yang bisa membuat wanita hamil?" ulang Prilly.

"Iya...,"

"Ya ampun jadi joni itu sesuatu di balik celana lelaki ya Nad? Yang suka bangun sendiri terus tidur sendiri?"

"Iya itu lah pokok nya."

"Ih kamu sama kak Ali mesum, masa 'itu' lelaki disebut joni."

"Ini aku yang bego, apa istri Alibaba yang kelewat polos," gumam Nadira sambil tersenyum ke arah Prilly.

Bidadari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang