Tepat pukul tujuh malam, mobil yang menjemput Ali dan Prilly kini memasuki sebuah Resort yang berada di Sumba Barat. Resort yang sudah memiliki nama, bahkan terkenal sampai ke mancanegara. Yaitu Nihiwatu Resort.
Prilly hanya melebarkan matanya dan berdecak kagum karena diri nya kini menginjakan kaki di Resort yang terbilang sangat terkenal itu. Prilly tau untuk menginap di Resort ini harus mengeluarkan budget yang terbilang sangat mahal, karena Resort ini harus dipesan terlebih dahulu agar kita bisa memanjakan diri di Resort itu dan bukan kalangan biasa yang memesan kamar di Resort itu.
Ali, Prilly dan Dr. Celia beriringan memasuki Resort. Dan Ali langsung bergegas menuju bagian recepcionist. Setelah itu, Ali memberikan kunci Villa kepada Dr. Celia. Karena memang Ali sengaja memesan Villa di Resort itu.
Memang di Resort itu menyediakan 33 Villa. Dan pengunjung bisa memilih mana Villa yang akan dipesan. Dr. Celia berlalu meninggalkan Ali dan Prilly. Prilly masih meneliti setiap design dari Resort mewah itu.
"Kak, ini pasti harganya sangat mahal. Prilly tau Resort ini tuh adalah Resort yang sudah mengalahkan hotel-hotel terbaik di dunia, bahkan hotel di Amerika juga kalah dengan Resort ini." Ucap Prilly.
"Iya sayang. Tapi kakak kan udah bilang, bagi kakak ngga ada yang mahal kecuali kebahagiaan kamu." Jawab Ali sambil menggandeng Prilly untuk menuju Villa mereka.
"Kita memesan Villa kak?"
Ali tersenyum menawan membuat Prilly menyatukan kedua alis nya.
"Istri kakak bawel banget ya. Resort ini kan memiliki 33 Villa sayang. Mulai dari Villa Kanatar, Lulu Amahu, Lamba, Marangga, Kasambi, Wamoro, Lantoro, Puncak, Rumah Pohon Mamale dan yang paling mahal itu Raja Mendaka."
Prilly mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Kakak hebat ya bisa hafal semua Villa yang ada di Resort ini."
"Ada mbah google sayang, dia yang memberi tau kakak semua Villa yang ada di Resort ini." Ujar Ali tanpa rasa malu.
"Iiih kakak, Prilly pikir kakak emang tau. Terus Dr. Celia di Villa mana kak? Kenapa ngga bareng sama kita?"
"Dr. Celia di Villa Lantoro, kita di Villa Raja Mendaka."
"Kak? Seriusan? Kata kakak tadi yang paling mahal Raja Mendaka?" tanya Prilly memastikan.
"Iya..."
"Jadi kita di Villa itu? Mahal kan sayang."
"Udah ah ngga usah bawel. Cukup menikmati semua nya ya. Kakak ngga mau kamu banyak protes." Tegas Ali tak terbantahkan. Dan Prilly hanya mendengus sebal.
Keduanya beriringan menuju Villa untuk menginap mereka. Prilly kembali melihat Villa yang ada di hadapan nya. Keterkejutan Prilly semakin bertambah melihat konsep Villa yang di masuki nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surga
FanfictionCerita ini sebagian di private. Jadi follow terlebih dahulu. Bersatu karena sebuah perjodohan, bersama tanpa pernah saling mengenal. Tidak pernah terpikir, jika aku akan menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak aku kenal. Hanya karna perjodohan...