Dua Puluh Delapan

16.6K 1.2K 101
                                    

Daritadi nahan pengen next, berhubung tadi ada sesuatu dulu, jadi aku next nya sekarang...

Ini lanjutan nya, semoga terhibur ya..
Maafkan kalo ngga sesuai sama pikiran kalian, maaf juga kalo feel nya ngga dapet ,ngga sejalur sama alurnya...
So happy reading

Salam hangat...
Tantan^^

***

Ali membanting pintu mobil dengan keras ketika sudah sampai di rumah. Ali masuk dengan emosi yang sudah memenuhi hatinya. Pintu terbuka kasar, pandangan Ali langsung meneliti setiap sudut rumah dan mencari seseorang.

"Itu wajah kenapa ditekuk kaya gitu?" tanya seseorang.

"Mau kemana kamu?" Ali balik bertanya.

"Emang kenapa?"

"Dari tadi bukannya dijawab malah terus-terusan nanya." Omel Ali.

"Aku mau ke rumah temen sebentar Alibabon. Kenapa? Harus sama Prilly lagi? Kasian tau seharian ini udah nganterin aku."

Ucapan Nadira seakan-akan membuat Ali bingung. Bukannya Prilly tadi sedang berada di caffe dengan Rolan.

"Ya elah malah bengong. Udah ah, aku pergi dulu ya. Assalamualaiku."

Nadira meninggalkan Ali yang berdiri mematung di tempat. Prilly yang akan menutup pintu pun kaget melihat Ali sudah berada di rumahnya. Prilly menghampiri Ali.

"Kak? Kakak udah pulang?"

"Iya."

"Kok tumben masih sore kakak udah pulang?" tanyanya lembut.

"Emang kenapa kalo kakak pulang lebih awal? Kamu ngga suka?"

Prilly kaget dengan nada Ali yang sedikit ketus terhadap dirinya. "Ngga kak, maksud Prilly bukan itu. Biasanya kan kakak pulang malem."

"Lantas kalo kakak pulang malem, kamu mau apa? Oh kakak tau, biar kamu bebas kencan sama si Rolan? Iya kan?"

"Maksudnya?"

"Udah deh jangan memasang muka polos kaya gitu. Kakak tau apa kamu lakuin di belakang kakak." Geram Ali dengan nafas yang memburu.

"Kak, Prilly emang ngga ngerti. Arah pembicaraan kakak sebenernya kemana sih?"

"Kamu ngga ngerti apa emang kamu pura-pura ngga ngerti hah?!" bentak Ali.

"Ya ampun kak, istigfar. Prilly ngga tau apa yang kakak omongin."

"Oke. Langsung aja, ngapain tadi siang kamu sama Rolan di caffe hah? Jangan karna kakak nyuruh kamu untuk nemuin Rolan, kamu bener-bener lakuin nya!"

"Kakak tau darimana?"

"Akhirnya kamu mengakui juga, Prilly!" ucap Ali sambil tersenyum kecut.

"Kak, Prilly emang ketemu Rolan. Tapi itu ngga sengaja." Jawab Prilly sambil menahan sesak di dalam dadanya.

"Darimana ngga sengaja nya sih Pril. Kamu itu di caffe berdua sama dia."

"Ngga kak, Prilly ngga berdua. Prilly sama Nadira."

"Kakak liat kamu cuma berdua sama Rolan. Lisa saksinya! Dan kakak liat poto kamu sama Rolan hanya berdua!"

Prilly terkesiap, matanya membulat lebar. Lisa mantan sekertaris Ali melihatnya sedang bersama Rolan di caffe? Dan menuduh nya hanya berdua dengan Rolan? Padahal Prilly bertiga dengan Nadira. Apa yang Lisa rencanakan kali ini? Pikir Prilly.

"Kakak salah faham, ini ngga kaya yang kakak pikirin."

"Alah, dari dulu juga kamu emang suka kan sama Rolan, ngaku aja deh! Jangan bersembunyi di balik muka polos kamu itu Pril,"

Bidadari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang