Prolog

23.6K 993 11
                                    

"Jan, hayo pulang !" Suara Yoga membuat Raina menghentikan aktivitasnya membaca novel sambil menunggu angkot di halte depan sekolah. Raina hanya melihat kearah Yoga sekilas lalu kembali membaca novelnya.

"Raina, mau pulang bareng ga ?" Akhirnya Yoga mengalah dan memanggil nama"Raina" karena Raina sama sekali tidak menggubrisnya. Raina memang keberatan Yoga memanggilnya Jan atau Hujan. Tapi Yoga lebih menyukai nama panggilan itu, karena menurutnya nama Raina sama seperti Rain dalam bahasa Inggris dan arti Indonesia nya Hujan. Tapi Raina merasa aneh dan sedikit ga suka Yoga memanggil namanya "Hujan" meskipun lama kelamaan Raina mulai terbiasa.

"Aku naik angkot aja deh" Ucap Raina. Yoga tidak kehabisan akal. Dia langsung menghampiri Raina dan menarik tangan Raina dengan paksa. Lalu menyuruh naik motor Ducati miliknya.

"Hayo bareng aku aja, rumah kita kan searah " Yoga meyakinkan.

"Kamu maksa banget" Cetus Raina sambil memakai helm yang di sodorkan Yoga. Yoga cuman tersenyum melihat tingkah Raina.

Yoga Abimanya Bratawijaya. Entah kenapa Raina menyukainya. Mungkin bukan hanya dia yang menyukai Yoga, hampir semua siswi di sekolah menyukainya. Wajah Yoga yang manis dan supel mungkin membuat perempuan menyukainya di tambah keluarganya merupakan donatur tetap sekolah sehingga Yoga bukan hanya di sukai siswi tapi guru guru pun selalu mengistimewakannya.

Tapi nobody is perfect, kebiasaan Yoga yang selalu gonta ganti cewek membuatnya di sebut Playboy. Mungkin Yoga bisa bertahan pacaran paling lama 3 bulan dan pasti ganti yang baru. Sifat playboy itu yang Raina tidak suka. Raina selalu membuat jarak dengan Yoga, terlebih lagi setelah di kelas 12 mereka sekelas. Dan yang membuat Raina aneh, kenapa Yoga selalu mendekatinya padahal jelas-jelas Yoga sudah punya pacar dan hubungan Yoga dengan Cecille memang paling lama. Hampir 2 tahun mereka pacaran.

Yoga melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba di perempatan jalan dia mengerem mendadak, tubuh Raina otomatis menubruk punggung Yoga sehingga membuat Raina bersentuhan dengan Yoga. Raina kaget, dia takut terjadi sesuatu yang buruk.

"Sorry jan, tadi ada orang menyebrang jalan ga lihat kiri kanan. Asal nyebrang aja" jelas Yoga sambil khawatir melihat Raina yang terlihat kaget. Raina hanya menganguk. Yoga pun kembali menyalakan motornya sambil meraih tangan kiri Raina lalu mengenggamnya. Perlakuan Yoga membuat Raina merasa deg-degan, ini pertama kali nya ada lelaki yang memegang tangannya. Dan beginikah rasanya ada seorang cowok yang menggengam tangan kita ? Biasanya Raina hanya mendengar cerita dari teman-temannya tetapi sekarang dia bisa merasakannya sendiri.

"Kamu harusnya pegangan, agar kamu lebih save" Ucap Yoga tanpa melepaskan tangan Raina. Ketika Raina ingin melepaskan tangannya, tangan Yoga menggenggam lebih erat, sehingga Raina tidak bisa melepaskannya.

rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang