Chapter 4 : Bajak
Sehun menyeringai, menatap gue yang sedang terdiam di hadapannya dengan tatapan menggoda. Dia memajukan posisi duduknya, menghapus jarak di antara kita berdua.
"Kenapa? Apa gue harus ngelakuin hal yang sama waktu kita ketemu di koridor?"
Gue gak bisa ngelakuin apa-apa selain menggelengkan kepala. Entah kenapa perkataan Sehun selalu bikin gue mati kutu.
Dia mendengus kasar dan memiringkan kepalanya. "Should we try again?"
Gue hendak buka mulut, saat tiba-tiba Sehun narik lengan gue sehingga gue jatuh nimpahin dia.
Mata gue melotot, merasakan gundukan gue yang bersentuhan dengan dadanya.
"Kenapa lo malah jatuh? Tahan sedikit dong. Gue mau bangun, bukan mau narik lo ke bawah," ucap dia tepat di depan wajah gue.
"Kenapa gue harus ngebantuin lo bangun? Kenapa gak bangun sendiri aja?" tanya gue yang berhasil membungkamnya.
Sehun terkekeh pelan. "Kenapa nanya balik? Jangan bilang lo ngulur waktu karena gak mau jauh-jauh dari gue?" tanya dia sambil ngelirik dada gue.
"Brengsek!" gue langsung bangun dan narik kerah bajunya sampai dia terduduk di atas kasur.
"Bisa diulang?" gue menatap matanya tajam.
Sehun tersenyum tipis sebelum akhirnya dia menyentuh jari-jari tangan gue dan melepaskan tangan gue dari kerah bajunya.
Dia menatap gue cukup lama dan intens. "Menarik," gumamnya pelan.
"Menarik? Apanya yang menarik?"
Cowok itu gak menjawab, dia bangkit dan berjalan meninggalkan kamar tanpa berniat buat menutup pintunya lagi.
Gue buang napas kasar. "Oh my god, seriously?" gumam gue ikut keluar, gak lupa untuk menutup dan mengunci pintu, biar gak ada orang yang bisa nyelip masuk.
Suasana koridor terlihat ramai, penuh dengan orang-orang yang lalu-lalang, sedang mencari kamar sambil membawa barang bawaan mereka masing-masing.
Gue terus melemparkan senyuman tipis pada setiap orang yang gue lewati, sampai akhirnya, gue berhenti tepat di depan kamar dengan nomor 202.
Clek!
Pintunya terbuka, dan gue langsung memasuki kamar, menemukan Seon yang sedang tiduran di atas sofa. Dia hanya mengenakan bra dan celana legging.
"Wah, ada Kaye!"
"Ngapain lo?" tanya gue, lalu mendaratkan bokong gue di ranjang Seon.
"Buka Instagram"
"Harus banget sambil setengah telanjang gitu?"
"Gerah gue"
"Ya, nyalain lah AC-nya"
"Oh iya, hehe," Seon bangkit dan meraih remote AC yang berada di samping bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates ✔️
FanfictionKaye berhasil masuk ke UWS, salah satu universitas terbaik di Seoul, dan mengira hidupnya akan lancar. Namun, takdir mempertemukannya dengan Sehun, si bad boy tampan yang menjadi roommatenya. Kehidupan bersama Sehun tak mudah, dengan berbagai cobaan...