Chapter 48 : unknown number
"Astaga sayang kamu abis ngapain?" Seon berlari menghampiri Suho dengan wajah panik. Tangannya bergetar, hendak menyentuh wajah Suho yang di penuhi luka.
Kaye ikut bangkit dari posisinya, jalan mendekati Seon dan Suho yang sekarang sudah duduk si sofa.
"Aduh kenapa bisa gini sih?" tanya Seon sangat khawatir.
Suho tidak menjawab, dia memejamkan matanya dan menyenderkan ke sofa. Membiarkan tubuhnya yang lelah itu untuk beristirahat.
"Tunggu ya aku ambil air hangat dulu" ujar Seon sebelum beranjak dari tempatnya.
Sedangkan Kaye, cewek itu hanya berdiri menatapi Suho dengan penuh rasa bersalah. Kalau saja dia tidak menceritakannya pada Suho, mungkin kondisi cowok itu tidak akan seperti ini.
Dengan wajah murung, Kaye bergerak menghampiri Suho dan duduk disampingnya.
"Ho.." panggil Kaye pelan.
"Hm?" tanya Suho masih dengan mata terpejam.
"Gara-gara gue, lo jadi gin-"
"Shhh, udah. Ga ada yang salah disini" potong Suho cepat.
Kaye meremas celananya. "Tapi, lo jadi kayak gini.."
Dengan perlahan Suho membuka matanya, menatap Kaye yang sedang mencemaskan kondisinya. "Gue gapapa Key. Cowok udah biasa luka kayak gini"
Kaye mengangguk canggung dan bangkit dari posisinya, hendak jalan meninggalkan Suho sendiri dan membiarkannya untuk beristirahat.
"Key" Suho menahan lengan Kaye, mencegahnya pergi.
"Stay strong, okay?" tanya Suho.
Ingin sekali Kaye menjawab iya. Tapi entah mengapa rasanya susah sekali. Tiba-tiba lidahnya terasa kaku.
"Lo kuat kok, I know that." lanjut Suho dengan senyuman di wajahnya.
Tidak. Suho tidak berniat untuk menyinggung Kaye. Dia hanya ingin memberi semangat agar cewek itu kuat. But the fact is, mendengar ucapan Suho barusan malah membuat Kaye jadi pengen nangis. Padahal tak ada yang harus di tangisin.
Pernah ga sih kalian di bilangin 'jangan nangis lagi' di saat baru selesai nangis?
Pasti pada saat itu juga jadi pengen nangis lagi kan? Nah itu lah yang lagi Kaye rasain sekarang. Pengen nangis tanpa sebab.
Dengan cepat Kaye menganggukkan kepalanya. Dia melepas genggaman Suho dari tangannya dan jalan ke arah kasur Seon. Dia tidak ingin Suho melihat matanya yang sudah berkaca-kaca ini.
"Sini aku bersihin luka kamu dulu" terdengar suara Seon dari arah ruang tamu.
Kaye membalikkan badannya, pandangannya tertuju ke arah sofa menatap Seon yang sedang membersihkan luka Suho.
"Se" panggil Suho.
"Kenapa sayang?" balas Seon sambil memeras handuk di baskom kecil.
"Ngeliat kelakuan Sehun sekarang, aku ngerasa kalau aku udah gagal jadi hyung nya."
"Ck, jangan ngomong gitu!" Seon mencubit lengan Suho pelan. Membuat cowok itu meringis kesakitan.
"Ya abis aku kan ga pernah ngajarin dia buat nyakitin hati cewek"
Tangan Seon berhenti bergerak. Dia menatap cowok di hadapannya curiga. "Kamu berantem sama Sehun ya?!"
"Hm, sekarang dia nakal, makannya aku pukulin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates ✔️
FanfictionKaye berhasil masuk ke UWS, salah satu universitas terbaik di Seoul, dan mengira hidupnya akan lancar. Namun, takdir mempertemukannya dengan Sehun, si bad boy tampan yang menjadi roommatenya. Kehidupan bersama Sehun tak mudah, dengan berbagai cobaan...