r o o m m a t e s [ 4 9 ]

8.2K 1.3K 348
                                    

Chapter : finally

Seon baru saja keluar dari dalam kamar mandi begitu Kaye tiba-tiba bangkit dari posisinya.

"Ta, makanannya gue simpen di kulkas ya. Gue udah ga mood makan" jelas Kaye yang hanya dibalas anggukan pasrah dari Tita.

Kaye pun jalan ke arah dapur sambil membawa mangkuk berisi jjajangmyeon dengan santai, seolah kejadian beberapa menit lalu bukanlah apa-apa.

"Kalau mau makan ambil aja, jjajangmyeon nya baru gue makan dikit" Kaye menutup pintu kulkas, lalu berjalan jalan menuju meja makan dan meraih hapenya yang tertinggal di sana.

"Mau kemana, Kay?" tanya Seon. Sekarang dia sudah bergabung dengan Dyo dan Tita di meja makan.

"Keluar" jawab Kaye singkat.

"Keluar kemana?" kali ini Dyo yang bertanya.

"Ada kelas. Gue pergi dulu." ujar Kaye beranjak dari sana.

Bukan Dyo namanya kalau dia akan membiarkan Kaye pergi begitu saja. Dengan sigap Dyo langsung berdiri dari posisinya dan menahan tangan Kaye.

"Ada ya kelas jam sembilan malem?" tanya Dyo pelan.

Sedangkan Kaye, dia hanya menundukkan kepalanya kebawah.

"Stop pretending that everything is alright" bisik Dyo pelan. "I know its killing you inside"










Plak!

Tita mukulin pundak pacarnya kenceng. "Jangan di gituin! Tambah pengen nangis tau!" makinya.

Perasaan salah mulu gue di mata Tita. umpat Dyo dalam hati sambil menatap Tita datar.

Cewek itu berdiri dari posisinya, jalan menghampiri Kaye dan membawanya masuk ke dalam pelukannya. "Ga ngerti lagi gue, lo kenapa kuat banget sih?"

Kaye menggelengkan kepalanya pelan. "Oke mungkin yang kemarin masih bisa gue tahan,"

"Tapi kali ini gue ga kuat Ta. Udah ga kuat lagi, sakit banget rasanya" lanjut Kaye.

Hanya mendengar suaranya saja Tita sudah tau jika Kaye tidak baik-baik saja. Namun yang bisa Tita lakukan hanyalah diam mendengarkan semua keluh kesah Kaye sambil mengelus punggungnya pelan.
















"Jadi, sekarang lo mau gimana?" tanya Tita setelah melihat Kaye sudah merasa lebih tenang.

"Gue mau sendiri dulu" balasnya jujur. "Gue pengen nenangin pikiran gue dulu" lanjutnya.

"Ya udah, di kamar lo aja ya?"

Kaye mengangguk.

"Jangan kemana-mana loh ya, di dalem kamar aja"

Kaye mengangguk lagi.

"Mau gue anterin?"

Kaye menggeleng. "Lo disini aja sama Dyo, gue bisa sendiri"

Tita tersenyum tipis dan melepas pelukannya. "Take your time" ujarnya sambil menatap Kaye yang sedang berjalan ke arah pintu.

"Jangan lupa kunci pintu!" teriak Dyo sebelum Kaye menghilang dari pandangan mereka semua.
























Capek.

Itulah yang Kaye rasakan saat ini.

Terlalu capek, sampai mau nangis aja rasanya susah banget.


















Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang