Chapter 11 : hangout!
Do me a favour?
Yes 👉 vote.
No 👉still vote.
Jadi intinya,
VOTE DONG GAES ADOHHH GAKUAD INI SIDER TAMBAH BANYAK AJA :')
Kalo di bandingin sama chapter 30an, lebih banyakan vote disana dari pada chapter yang belasan. Sedih aqutu ㅜㅜ
At least tinggalin jejak gitu, jangan baca doang. Kalo kalian vote aqu seneng, kalo kalian komen aqu tambah seneng.
Ga minta follow. Cuma minta vote aja aku mah :'D
Happy reading 💋
•••
"Kenapa lo pake turtleneck? Perasaan udaranya gak dingin-dingin amat" tanya Ava sambil melahap makan siang. Gue tidak menanggapi pertanyaan Ava, membuat cewek itu memutarkan bola matanya malas.
Seperti biasa, gue, Ava dan Seon akan selalu berkumpul seperti ini saat merasa bosan. Biasanya kamar gue yang selalu menjadi tempat perkumpulan disaat gabut, tapi kali ini kita memutuskan untuk bertemu di kantin.
"Tolong ya, jangan bikin mood makan gue hilang" jawab gue lalu menyuapkan sesendok sup ke dalam mulut.
Ava dan Seon dengan kompak langsung mengalihkan pandangan mereka menatap satu sama lain, beberapa detik kemudian mereka berdua menatap gue.
Gue tidak mengerti apa maksud dari tatapan mereka, yang jelas gue yakin mereka sedang merencanakan sesuatu.
"Lo yang pegang, gue yang liat" bisik Seon yang masih bisa gue dengar dengan jelas.
Liat? Liat apa?
Disaat gue sedang sibuk berpikir. Tiba-tiba Ava berdiri dan jalan memutar meja.
"Mau kemana lo?" tanya gue. Ava hanya membalas pertanyaan gue dengan cengiran bodohnya dan berhenti tepat di belakang gue.
Grep!
"Holy chicken nuggets!" teriak gue kencang karena tiba-tiba Ava mengunci kedua pergelangan tangan gue. Seon dengan gercep ikut berdiri dan menarik kerah turtleneck gue.
Sekarang gue baru paham apa maksud dari kalimat Seon barusan. Ternyata mereka tau jika gue sedang menyembunyikan sesuatu di balik baju yang gue kenakan hari ini.
"Pegang yang kenceng Va! Jangan sampai lepas!" panik Seon di sela-sela kesibukannya membuka kerah baju gue.
"Eh anjir cepetan dong, sakit nih tangan gue di jadiin borgol buat tangan Kaye. Tenaganya macem tenaga kuda" keluh Ava. Gue bisa merasakan napasnya yang ngos-ngosan mengenai kepala gue.
"Sabar dong nyet, gelap nih ga keliatan, kayak masa depan gue"
"Aminin jangan Se?" tanya gue iseng.
"Ya jangan dong! Gue kan cuma bercanda"
"Ampun udah gak kuat lagi dah gue!" pasrah Ava, pada saat itu juga dia melepaskan cengkraman tangannya.
Seon yang sebelumnya sibuk mengintip langsung diam tak bersuara, dia berjalan dan duduk pada tempatnya kembali.
"Ada apa? Lehernya patah tulang apa gimana?" tanya Ava tak sabar. Gue? No comment. Gue sama sekali tidak buka suara, hanya diam melanjutkan waktu makan gue yang sempat terganggu sambil menetralkan detak jantung.
![](https://img.wattpad.com/cover/74218083-288-k666677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates ✔️
FanfictionKaye berhasil masuk ke UWS, salah satu universitas terbaik di Seoul, dan mengira hidupnya akan lancar. Namun, takdir mempertemukannya dengan Sehun, si bad boy tampan yang menjadi roommatenya. Kehidupan bersama Sehun tak mudah, dengan berbagai cobaan...