r o o m m a t e s [ 2 2 ]

15K 2.4K 233
                                    

Chapter 22 : A Day with Suho

2200 words, pencet bintang di kiri bawah sebelum mulai baca chapter ini.

To be honest, gue suka risih sama yang spam comment cerita gue tapi ga vote. Lain kali kalau gue ngeliat yang kaya gini gue ga akan diem aja loh ya ^__^

Tolong budayakan vote, satu vote juga udah berharga banget buat gue.

Kali ini gue targetin deh, nyampe 100 votes baru gue up next chapter.

Sekian terimakasi :)

Happy reading~ xoxo


👀👅👀

Setelah kelas terakhir gue untuk hari ini selesai, gue langsung melangkahkan kaki gue menuju kantin kampus dengan cepat.

Gue bener-bener butuh minuman dingin untuk menyegarkan pikiran gue.

"Jus alpukat satu, es nya yang banyak, kembaliannya ambil aja ya" ujar gue sambil menyodorkan uang lalu duduk pada kursi kosong yang berada disana.

Hampir setiap sudut ruangan di kampus ini di pasangin ac, tapi entah kenapa gue malah merasa gerah.

"Oi, Kaye!!"

Siapa lagi nih?

Gue memutarkan kepala gue, mencari asal usul suara seseorang yang tadi memanggil gue.

Ini gue ga tuli kan? Tadi gue ngerasa ada yang manggilin gue, tapi kok orangnya ga ada ya?

"Oi!!!" teriakan nyaring yang sudah tidak asing di telinga gue kembali terdengar. Tapi kali ini suaranya bener-bener dekat,

"Kaye!!!"

Suho tiba-tiba datang dan duduk di kursi yang berada di hadapan gue.

Suho tiba-tiba datang dan duduk di kursi yang berada di hadapan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kampret!" gue melempar dompet super berat gue. "Kaget anjir"

"Aw!" Suho mengelus kepalanya yang terhantam dompet. "Itu dompet segede gaban gitu dalemnya apa aja sih? Sakit tau" lanjut Suho sambil manyun-manyun.

"Bon, voucher, kartu sama foto" jawab gue jujur.

"Kirain berat sama duit"

"Gue ga setajir lo"

Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang