r o o m m a t e s [ 2 1 ]

15.8K 1.6K 237
                                    

Chapter 21 : Date?


"Kak gue pulang dulu" pamit Lucas.

Yap, gue sudah sampai dorm dari dua hari yang lalu. Dan sekarang sudah saatnya buat Lucas untuk pulang ke rumah kembali.

"Ya," jawab gue mengantar Lucas ke ruangan depan. "Terus lo sekarang masih kerja di PHD?" gue bertanya sambil melihat Lucas yang sedang mengikat tali sepatu.

Dia ngegeleng, "Gue di pecat."

"Sue banget ya lo" ujar gue mengingat Lucas yang awalnya hanya berniat untuk melaksanakan kerjaannya sebagai tukang delivery pizza, malah terkunci di dalem gedung ini dan berakhir nginep di kamar gue.

"Banget. Padahal duit yang gue dapet gede juga, lumayan bisa nambahin tabungan" balasnya dan bangkit sambil membenarkan celananya yang merosot.

"Tapi ujung-ujungnya lo malah ikut gue ke Hawaii, kane juga kan lo?!"

Lucas jalan dan berhenti tepat di depan gue, abis itu tangannya bergerak nguyel-nguyelin pipi gue. "Tau aja hehe"

Gue menepis tangan dia dan memandang Lucas dengan death glare gue.

Lucas mengangkat bahunya tak peduli dan mendekati Sehun yang sedang berdiri di belakang gue, abis itu mereka tos-tos ala cowok.

"Gue cabut bang"

"Hm, tiati. Kapan-kapan main kesini lagi" jawab Sehun.

Lucas nyengir, lalu mengangkat ibu jarinya tinggi, "Bisa diatur"

"Salam buat mami papi"

Lucas menanggapi kalimat gue dengan anggukan mantap. Diangkatnya kantong plastik berukuran besar yang berisi barang bawaannya.

"Dadah!" seru Lucas sebelum jalan keluar dan menutup pintu kamar.

Cklek!

Lucas nutupin pintunya, dia shdah bener-bener pulang. Dan sekarang, hanya tersisa gue dan Sehun. Satu atap. Satu kamar. Berdua.

Entah ini hanya perasaan gue, atau situasi saat ini benar-benar terasa canggung.

Gue menepuk pipi gue pelan, lalu berjalan kembali ke sofa dan menghempaskan badan gue disana. Tak lama, Sehun pun menyusul dan ikut duduk di samping gue.

"Em, Kaye" panggil Sehun ragu-ragu.

"Hm?" sahut gue tanpa menoleh.

Sehun terdiam. Gue pun mengalihkan pandangan gue untuk menatapnya dan pada saat itu tatapan kita pun bertemu.

"Hehehe" dia terkekeh pelan. Baiklah, sekarang Sehun sudah membuat gue semakin penasaran.

"Apa sih, Hun?"

"Gue mau ngomong, tapi ga tau harus ngomong gimana"

Gue memicingkan mata. Tiba-tiba hati gue dipenuhi dengan perasaan tak enak. "Apa?"

"Pergi yuk, bosen"

Gue mendengus kesal. "Yaelah, gue kira apaan"

Sehun kembali terkekeh. "Harus mau ya, gue gak nerima penolakan"

Sudah gue duga. Sehun pasti akan memaksa gue untuk ikut bagaimanapun caranya.

"Ck iye-iye" gue mengiyakan ajakkannya walaupun sebenarnya gue sedikit terpaksa. "Kemana?"

"Udah ikut aja, sana ganti baju" usir Sehun sambil menepuk-nepuk kepala gue.

"Bentar ah, mager"

"Mager apa? Lo kan udah mandi, tinggal ganti baju"

Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang