Chapter 26 : I'm fragile
Hari yang sangat melelahkan.
Matahari sudah mulai tenggelam saat gue baru saja menyelesaikan kelas terakhir gue. Setelah selesai berpamitan dengan teman-teman, gue langsung melangkahkan kaki untuk kembali ke kamar.
"Baru balik, Kay?" suara itu terdengar saat gue hendak meraih kenop pintu. Gue menoleh dan mendapatkan Ava yang sedang mengunci pintu kamarnya.
"Iya, capek banget gue" balas gue sambil memperhatikan Ava. Alis gue bertautan saat menyadari penampilan Ava yang terlihat berbeda. "Buset, mau kemana lo?"
Ava menatap gue. "Ke kamar Luhan"
Gue melotot. Pantas saja penampilannya kali ini terlihat sangat terbuka, Ava hanya menggunakan tanktop dan juga hot pants. "Mau ngapain lo disana, njer?"
"Nyuci baju Kay, mesin cuci gue dirusakin Seon" jelasnya. Gue manggut-manggut, pantas saja dia menggunakan baju seperti itu, ternyata karena Ava tidak punya baju lagi.
"Sekalian kelonan heheheh" lanjutnya dan pada saat itu juga, Ava langsung kabur.
Gue cengo, menatap Ava yang sedang berlari menuju lift. "Kampret" umpat gue lalu membuka pintu. Jiwa jomblo gue berteriak kencang.
Begitu sudah di dalam, gue langsung melepas sepatu lalu mengambil sebotol air dari dalam kulkas dan meneguknya sampai tandas. Setelah itu, gue melempar botol yang sudah kosong tadi ke dalam tempat sampah.
"Laper masak apa ya?" gumam gue sambil menatap isi kulkas yang sangat penuh.
Sebenarnya gue bisa memasak banyak macam makanan secara bahan-bahan yang ada di dalam kulkas itu lengkap. Tapi pada akhirnya gue memutuskan untuk memasak yang simple, yaitu nasi goreng kimchi.
Cklek!
Gue langsung menoleh saat mendengar suara pintu yang terbuka, ternyata hanya Sehun.
"Ga usah di anggep" bisik gue pada diri gue sendiri.
Tanpa memperdulikan keberadaan Sehun yang sedang duduk di sofa, gue kembali fokus pada urusan gue sendiri.
Setelah selesai mengikat rambut, gue langsung mulai memotong daun bawang lalu menyalakan kompor.
"Halo?"
Mendengar suara itu, gue pun mendongak. Terdapat Sehun yang sedang menempelkan ponselnya pada telinga. Shit, ternyata dia sedang menelpon seseorang.
"Hahahaha nga, ini baru pulang" lanjutnya sambil tertawa kecil.
Gue menarik napas lalu membuangnya dengan cepat. Lalu mengedarkan pandangan gue ke bawah dan kembali memotong daun bawang.
Begitu wajannya sudah panas, gue langsung memasukan nasi dan mulai masak.
Tak sampai lima menit, makanannya sudah jadi. Dengan cepat gue langsung menuangkan nasi goreng ke atas piring yang sudah gue siapkan.
"Udah makan?"
Gue hanya diam, berjalan menuju meja makan sambil membawa piring dan juga sekaleng soda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommates ✔️
FanfictionKaye berhasil masuk ke UWS, salah satu universitas terbaik di Seoul, dan mengira hidupnya akan lancar. Namun, takdir mempertemukannya dengan Sehun, si bad boy tampan yang menjadi roommatenya. Kehidupan bersama Sehun tak mudah, dengan berbagai cobaan...