r o o m m a t e s [ 1 7 ]

16.8K 1.7K 248
                                    

Chapter 17 : holangkaya bebas

Drt..

Drt drtt..

Getaran itu berhasil menggangu tidur nyenyak gue. Cukup nyenyak, sampai-sampai gue lupa waktu.

Waduh, jam berapa nih? gue bergumam seraya melihat ke arah jendela, ternyata di luar sana langit sudah gelap.

Drrttt..

Mendengar getaran itu lagi, cepat-cepat gue langsung mencari hape yang ternyata berada di bawah selimut.

"SIAPA SIH? GANGGU AE!" sembur gue begitu mengangkat teleponnya.

"Ini mami. Jaga omongan kamu!"

Mata gue yang sebelumnya terasa sangat berat, kini langsung berubah segar. Gue melirik layar hape gue untuk memastikan, dan ternyata benar, gue sedang berbicara dengan mami.

"Oh mami kirain siapa hehe. Kenapa mi?"

"Kamu lagi apa?"

"Lagi di kasur, Kaye tadi tidur tapi kebangun"

"Udah makan belom?"

"Belom"

"Yaudah, makan dulu sana. Minta temenin sehun aja"

"Hm"

"Mami matiin ya telponnya"

"Hm" dan ternyata pada saat itu juga mami langsung memutuskan panggilannya.

"Haduuu" dengan lemas gue menurunkan tangan. "Kok gue ngantuk lagi ya?"

Gue menyalakan hape, jam menunjukan pukul satu malam. Gue pun kembali menelungkupkan wajah gue di bawah bantal.

Sedikit aneh, tapi gue merasa nyaman dengan posisi seperti ini. Mungkin gue merasa terlalu nyaman, sampai perlahan-lahan gue mulai merasa ngantuk dan kedua mata gue pun bergerak menutup dengan sendirinya.

"Ekhem!"

Deheman itu membuat gue bangun dan terduduk.

Cukup dekat, mungkin sekitar tiga langkah dari posisi gue, di sana terdapat Sehun yang sedang berdiri sambil memperhatikan gue.

"A-apa?" tanya gue canggung.

Entah mengapa gue merasa sangat awkward.

"Lo gak laper?" tanya Sehun. Tidak seperti biasanya, kali ini ekspresi wajah Sehun terlihat sangat aneh.

Apa dia merasa ilfeel karena melihat wajah bangun tidur gue? Atau mungkin.. ada sesuatu yang menempel pada wajah gue?

"Jawab" tutur Sehun lagi, tapi kali ini wajahnya terlihat biasa saja.

"Gue ga lap—"

Krrruuukkk!

Gue memejamkan kedua mata gue. "Oh crap!" umpat gue pelan. Tanah mana tanah? Gue mau ngubur diri aja bisa ga?

"Pfftt, cacing-cacing di perut lo udah demo tuh" ujar Sehun sambil berusaha menahan tawanya.

Tidak usah tanya lagi bagaimana perasaan gue saat ini. Rasa malunya sudah menembus dna.

"Jadi, sebenernya lo laper atau engga, nih?" tanya Sehun yang lebih terdengar seperti godaan.

Gue mendengus kesal, "Ya laper lah!"

Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang