r o o m m a t e s [ 1 0 ]

20.1K 1.8K 229
                                    

Chapter 10 : sudah tydack virgin



Kedua mata gue terbuka begitu merasakan sinar matahari yang menghunjam wajah gue.

"Shit" gue merasakan sakit kepala hebat. Tangan gue bergerak keatas untuk memijat kepala yang terasa sangat pusing ini.

Haus. Gue baru sadar kalau tonggorokan gue rasanya benar-benar kering. Gue butuh air.

Dengan cepat, gue menyibakan selimut yang menutupi badan gue untuk bangkit.

Bruk

Badan gue kembali terbaring di atas kasur. Gue mengernyit heran, kenapa gue jadi lemes gini?

"Akhirnya lo bangun juga"

Gue menoleh ke sumber suara dan mendapatkan Sehun yang sedang duduk di atas sofa sambil memperhatikan gue.

Gue menoleh ke sumber suara dan mendapatkan Sehun yang sedang duduk di atas sofa sambil memperhatikan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun pun turun dari sofa dan jalan menghampiri gue.

"Nih minum" dia menyodorkan botol minum berukuran satu liter yang tentu saja langsung gue terima.

Mata Sehun membesar, dia tidak menyangka jika gue akan menghabiskan air sebanyak itu hanya dalam beberapa tegukan. Iya, gue emang sehaus itu.

"Gimana, udah enakan?"

Gue menjawab pertanyaan Sehun dengan anggukan lemas. Sehun berjalan mendekat. Gue bisa merasakan jari-jari besarnya bergerak menyentuh kelopak mata gue pelan.

"Mata lo merah" tuturnya menatap gue yang terbaring tak berdaya di atas kasur.

Badan gue rasanya sakit semua, kepala gue pusing, tenaga gue tidak ada, dan sekarang, mata gue merah. Gue... Kenapa?

"Lo hangover." jelas Sehun sebelum beranjak ke arah dapur.

Jadi ini yang namanya hangover?













"Hun" panggil gue begitu merasakan perasaan tidak enak di bagian perut.

Sehun yang sedang sibuk memotong bawang putih pun hanya membalasnya dengan deheman pelan.

"I don't feel good"

Mendengar ucapan gue, Sehun pun langsung membalikan badannya untuk menatap gue. "Keluarin aja" balasnya dan setelah itu pun Sehun kembali melanjutkan aktifitasnya.

"Keluarin? Keluarin apaan?" gumam gue tidak mengerti.

Gue memejamkan mata saat merasakan mual di perut gue. Perasaan tidak enak itu semakin jadi. Sial, sepertinya gue akan muntah.

Kini gue baru mengerti apa maksud dari ucapan Sehun barusan. Dengan cepat gue langsung bangkit dari kasur. Meskipun sakit, gue tetap memaksakan diri untuk menggunakan sisa tenaga gue dan pergi menuju kamar mandi.

Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang