r o o m m a t e s [ 3 0 ]

12.9K 1.9K 279
                                    

Chapter 30 : Gone

Sehun Point of View


Gue menatap pemandangan di luar jendela mobil. Langit terlihat benar-benar gelap, padahal jam masih menunjukkan pukul dua sore.

Sepertinya sebentar lagi hujan akan turun.

Tangan gue bergerak memutar stir mobil, dengan sekali gerak gue berhasil memarkirkan mobil Mercedes gue dengan posisi sempurna.

Begitu selesai langsung saja gue keluar dari mobil dan melangkahkan kaki gue menuju gedung dorm dengan cepat.

"Aw!" teriak seseorang. Suaranya sudah tidak asing di telinga gue.

Gue menghentikan langkah kaki gue tepat di depan pintu masuk gedung, dan ternyata bener— orang yang barusan gue tabrak itu Ava.

"Eh kakak ipar, maaf ga liat tadi buru-buru" kata gue iseng manggilin dia pake embel-embel kaka ipar.

Biasanya Ava akan menanggapi ucapan gue malu-malu kucing, tapi kali ini dia hanya diam dan malah menatap gue, melotot?

"Ayo Va kita cari lagi," timpah Seon yang tiba-tiba muncul dari belakang Ava.

Dahi gue berkerut melihat penampilan mereka berdua yang terlihat sangat acak-acakan.

Napas mereka tidak beraturan, badan mereka juga basah dengan keringat, benar-benar terlihat seperti orang yang baru saja mengikuti lomba panjat pinang.

"Yuk Va, kita gapunya waktu buat ngeladenin orang kayak dia" lanjut Seon sambil menarik tangan Ava menjauh dari pandangan gue.

Gapunya waktu buat orang kayak dia?

Tunggu, dia yang Seon maksud itu gue kan?

Lamunan gue langsung buyar begitu mata gue melihat pintu lift yang terbuka jauh di ujung sana.

Dengan langkah lebar, gue berlari ke arah lift yang sedikit lagi ketutup.

Tak!

Jari gue bergerak mencet tombol lift tepat sebelum pintunya tertutup.

"Hun!" sapa seseorang begitu gue masuk ke dalam lift.

"Eh Dyo!" gue menepuk pundak Dyo pelan.

Dia mengangkat alisnya lalu tersenyum tipis. "Tadi abis ketemu Yoona ya?"

Apa? Bertemu Yoona? Pertanyaan yang sangat random dan tidak masuk akal. "Loh—"

"Jangan boong" Dyo memotong ucapan gue. Baiklah, kali ini Dyo tidak bercanda. Dia memang sedang menggoda gue.

Gue menggeleng, "Nga—"

"Santai aja kali Hun, gue kan udah tau rencana lo" kata Dyo.

"Ck, jangan motongin omongan gue" tegas gue. Seketika Dyo tidak mengucapkan apa-apa lagi —dia memberikan gue kesempatan untuk berbicara.

"Gue abis balik dari laundry, kenapa jadi Yoona?"

Senyuman yang ada di mukanya perlahan meluntur, "Serius Hun?"

"Serius kok" jawab gue jujur.

Tangan gue bergerak mencari sesuatu di dalam saku celana. "Nih bon nya" kata gue sambil menunjukkan bon yang barusan gue dapat dari tempat laundry.

Wajah Dyo langsung berubah pucat. Telunjuknya terangkat —menunjuk pintu lift di hadapannya yang masih terbuka lebar.

"Tadi gue nabrak Yoona di luar, dia lari-lari kayak lagi ngejar sesuatu.."

Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang