r o o m m a t e s [ 5 2 ]

8.5K 1.2K 434
                                    

Chapter 52 : one direction


Satu jam di pesawat menuju Jepang. Kai merasa sangat bosan karena sejak tadi dia hanya diam sambil memperhatikan Kaye yang sedang tidur nyenyak.

"Muffin, bangun dong" bisik Kai mencet-mencetin pipi Kaye.

Sedangkan yang di ajak ngomong tidak menjawab, masih berada di alam bawah sadarnya.

"Bosen nih gue, dari tadi ngomong sama orang tidur mulu" Kai curhat.

Sama orang tidur.

Daebak.

Untung aja pesawatnya sepi, kalau rame mungkin Kai udah di tendang dari dalem pesawat ini karena di kira orang michin.

"Ayo bangun! Lo dari pagi belum makan loh" lanjut Kai masih belum putus asa. Tapi balasan yang dia dapat hanyalah dengkuran kecil Kaye.

Kai membuang napas panjang sebelum akhirnya dia menyenderkan kepala pada kursi pesawat. "Duh, hopeless banget" gumamnya.

Diam. Hening.

Itu lah suasana yang sedang Kai rasakan sekarang. Bahkan saking heningnya, mata Kai pun perlahan terasa berat.

Dan...

Kai pun ketiduran.

































"HUAAA SAKIT!!!"

Seketika Kai langsung membuka kedua matanya.

"Kaget gue" gumam Kai mengelus dadanya yang masih shock.

Awalnya Kai merasa sedikit kesal karena Kaye baru saja menganggu waktu tidurnya, tapi perasaan kesalnya itu langsung hilang begitu dia melihat raut wajah Kaye. Dia terlihat sangat kesakitan.

"Lo kenapa?" tanya Kai refleks ngerangkul bahu Kaye dan ngelusin rambutnya.

"Sakit peruttttt!" keluh Kaye sambil memegang perutnya.

"Nah kan," balas Kai. "Makanya, kalau di bangunin tuh bangun!" katanya gemas.

"Lah? Kapan lo bangunin gue?" tanya Kaye innocent.

"Segitu kencangnya gue teriakin nama lo, ga sadar?"

Kaye menggeleng.

"Astaga, untung sayang" ujar Kai sebelum akhirnya dia berdiri dan manggilin pramugari disini buat pesen makanan.




"Masih sakit?" Kai duduk di kursinya lagi, dia baru saja selesai memesan makanan.

"Sakit banget Kai. Rasanya kayak di tusuk-tusuk gitu" jelas Kaye. Jarinya bergerak menusuk-nusuk tangan Kai.

Kai menunduk kebawah, menatap jari-jari Kaye yang sedang bergerak menusuk tangannya.

Mungkin Kai hanya menanggapi perlakuan Kaye dengan tatapan datar. Tapi dalam hati Kai berteriak kencang YA AMPUN INI ANAK SIAPA KENAPA GEMES BANGET BAWAANNYA PENGEN GUE KELONIN AJA.

"Kapan terakhir makan?" tanya Kai kembali menatap Kaye.

"Umm" Kaye mikir. "Kemarin?" jawab dia kurang yakin.

Pada saat itu juga, Kai langsung menatap Kaye dengan tatapan galak.

"Kemarin?!"

Kaye mengangguk.

"Ck, gimana ga sakit perut! Pasti lambung lo udah luka"

Kaye manyun soalnya tiba-tiba Kai malah marahin dia.

Roommates ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang