Chapter 28

26 0 0
                                    


🌸🍃 Hara 🍃🌸

Hari-hari berlalu dan aku masih belum sepenuhnya menyadari apa saja yang sudah terjadi dalam hidupku. Dimulai dari keputusanku untuk meninggalkan keluarga dan kerajaanku demi Alexi. Dan saat ini ketika aku sudah berada di dunia laki-laki itu, kenyataan pahit membuatku menyesali segalanya.

Perjalananku penuh dengan rasa sakit dan kekecewaan. Tapi apa yang bisa aku lakukan selain terus melangkah karena aku tak mungkin mundur. Sejak aku memutuskan untuk meninggalkan kerajaanku, aku tidak dapat kembali.

"Hara.." Suara riang milik gadis muda yang cantik menyadarkanku dari lamunan.

Aku mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya menyadari sekelilingku. Elysia menatapku dengan ekspresi bingung. Entah sejak kapan aku melamun hingga meninggalkannya yang sibuk membuat hiasan untuk kue buatan kami.

Aku sedang berada di rumah Elysia. Dia satu-satunya teman perempuan yang aku kenal dan dekat. Beberapa kali aku menghabiskan waktu dengannya jika tidak ada pekerjaan lain. Selain untuk menghilangkan kegalauanku tentang Alexi tentunya.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Ah, bukan apa-apa Ely. Kau sudah menghubungi Neal? Dia akan datang kan?" Aku berusaha memperbaiki perasaanku untuk terlihat lebih bersemangat. Walau nyatanya berada di dekat Neal dan Eezar sama saja dengan mengingatkanku pada Alexi.

"Tentu saja. Dia sedang dalam perjalanan ke sini." Elysia mengangkat hasil karyanya. Sebuah kue berbentuk love yang khusus ia buat untuk Neal. "Lihat Hara. Cantik bukan?"

Aku memgangguk setuju. "Kau berbakat Ely." Pujiku padanya.

Betapa manisnya hubungan mereka itu. Walau sudah berlangsung cukup lama mereka tetap baik dan begitu romantis. Bagaimanapun sikap Neal pada Elysia yang terkadang membuat gadis itu menangis. Tapi Elysia tetap pada hatinya untuk Neal. Diam diam aku pun merasa iri.

Dari ujung mata aku lihat pergerakan seseorang diluar dapur. Aku mempertajam penglihatanku hingga seseorang itu melangkah kearah dapur sambil berseru.

"Ely!" Dari suaranya dapat aku yakini bahwa itu adalah Neal.

"Iya Sayang! Masuklah aku didapur." Sahut Elysia. "Nah, mereka datang. Ayo Hara mereka harus mengapresiasikan hasil kerja kita."

Elysia membawa sebuah nampan dengan beberapa piring berisi kue yang beragam bentuknya. Ia melangkah menuju ruang tengah menghampiri Neal. Aku mengikutinya dari belakang. Tak lama kemudian dari arah pintu depan aku melihat Eezar dan seseoang yang tidak aku duga akan datang juga, Alexi.

Elysia meletakkan piring-piring itu di meja. Kemudian berlari kecil menuju Neal. Seperti saling mengerti satu sama lain, Neal langsung memeluk Elysia dan menciumnya di kening. Jujur saja aku merasa agak tidak nyaman menyaksikan itu.

"Hei... bisakah kau lebih memberi sisi privasi di sini." Komentar Eezar.

"Kau iri saja." Sahut Neal sambil melepaskan pelukannya dari Elysia.

Elysia terkikik. "Hai Eezar. Ku pikir kau kesini dengan gadis baru."

"Kau meledekku?"

"Tidak." Elysia tertawa. "Ayo duduklah. Alexi, aku pikir kau sibuk dengan persiapan pernikahanmu."

Entah kenapa tapi sesaat setelah Elysia mengatakan hal ini tepat di hadapanku, hatiku seperti hancur berkeping-keping. Luka yang sempat membaik kini tergores lagi. Aku memalingkan pandanganku menjauh dari tatapan mereka yang mengetahuinya.

"Tenang saja. Semuanya sudah beres." Alexi melemparkan senyum manisnya pada Elysia.

Aku mengutuki diriku yang masih terus menginginkan senyum itu untukku. Aku mengambil posisi duduk disamping Eezar. Begitu juga dengan yang lainnya menempati posisinya masing-masing.

Finding Love ( New Year Eve-Part II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang