🍁🍃 Alexi 🍃🍁Aku tidak bisa membayangan apa yang baru saja terjadi padaku. Baru beberapa waktu yang lalu aku berada di duniaku sendiri menunggu Eezar dan Neal untuk merayakan hari-hari terakhir masa lajangku. Kini tiba-tiba aku sudah berada di dunia lain yang menurut penuturan Hara adalah dunianya.
Disinilah aku, sebuah istana megah dengan lantai marmer yang indah. Dindingnya kokoh dengan atap tinggi menjulang. Aku berdiri di anak tangga terakhir menuju lantai dasar. Pandanganku tertuju pada lampu besar yang menggantung di tengah langit-langit istana.
Hara sedang berada di kamar orangtuanya. Raja dan Ratu kerajaan ini katanya. Aku sempat teringat sesuatu saat aku memasuki tempat ini. Mengingat masa-masa yang sempat aku lewati di istana ini. Walau seperti sebuah mimpi yang tidak masuk akal.
Dari arah belakangku, aku merasakan kedatangan seseorang. Para penjaga sudah pergi meninggalkanku sejak Hara melangkah bersama mereka. Aku berbalik menghadap kearah datangnya suara langkah kaki.
Seorang laki-laki bertubuh kekar berjalan menuju kearahku. Diwajahnya penuh dengan wibawa dan kharisma yang tinggi. Aku berani bertaruh bahwa itu adalah sang Raja. Aku berniat memberi salam padanya tapi sejauh ini aku tidak tau adat yang ada di dunia ini.
"Ada yang bisa aku lakukan untukmu?" Tanyaku pada akhirnya.
Laki-laki itu terus berjalan semakin dekat denganku. Ekspresi wajahnya sangat datar hingga aku berpikir ia tidak sedang memperhatikanku. Beberapa langkah lagi dan dia mulai berhenti. Jubahnya yang panjang menjuntai seketika berhenti bergerak.
"Sudah lama kita tidak bertemu, Alexi." Ucap Raja padaku.
Entah sudah seberapa lama aku tidak menginjakkan kakiku di sini. Sepertinya apa yang dikatakan Hara semua itu adalah kenyataan. Aku pernah disini, bersama yang lain di dunianya.
"Iya, Yang Mulia Raja." Aku memperhatikannya. Setiap jengkalnya.
"Kejutan yang menyenangkan kau bisa datang kembali kesini bersama putriku." Raja melangkah maju. "Putri yang selama ini menghilang karena pergi dari istana. Dan, bagaimana kau bisa meyakinkannya untuk kembali?"
Aku tidak juga mengerti dengan jelas apa yang sedang Raja ini katakan. Aku membawa kembali putrinya yang pergi meninggalkan istana. Hara lari tanpa mengatakan apapun. Dan aku disini sekarang membawanya pulang.
"Maaf. Tapi aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang anda bicarakan. Aku tidak cukup mengenal putri anda. Kalau pun benar dia datang untuk menemuiku di sana, aku tidak bisa berbuat apapun. Dia melakukan atas keinginannya sendiri. Benar begitu?"
Ekspresi wajah raja berubah masam. Sangat jelas terlihat ia merasa tersinggung dengan kata-kataku. Aku tidak perduli. Aku hanya mencoba mengatakan yang sebenarnya. Aku tau Hara dari apa yang ia ceritakan padaku. Entah semua itu benar terjadi atau tidak.
"Dia hanya tidak berpikir panjang tentang keputusan yang ia ambil. Hanya sebuah kenakalan remaja." Raja mengangkat satu tangannya lalu menatapku. "Hentikanlah mulai dari sekarang. Kau bisa kembali keduniamu dan lanjutkan hidupmu dengan nyata."
"Kau menyuruhku pergi?"
"Itu jauh lebih baik untukmu. Perjanjian kita sudah selesai. Kau dapatkan kebebasanmu dan kami kebebasan kerajaan. Apa itu belum cukup seimbang?"
Aku terdiam sesaat. Kebebasan. Ya, kebebasanku untuk hidup diduniaku sendiri. Seharusnya memang tidak ada yang harus aku pertimbangkan. Aku bisa melanjutkan hidupku dengan tenang.
Entah apa yang membuatku tiba-tiba menahan diri. Sepersekian detik lalu aku baru saja ingin menyatakan persetujuanku dengan Raja. Tapi seperti sesuatu yang menahanku dari itu. Aku tidak bisa mengatakannya. Mengatakan aku bersedia pergi dan meninggalkan ini semua dibelakangku. Termasuk putrinya, Hara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Love ( New Year Eve-Part II)
RomanceKeputusan yang berat bagiku untuk memilih satu diantara dua hal yang aku cintai. Tapi disetiap malam-malamku tak tenang saat bayang wajahnya tak juga hilang. Terutama tanda manis dibibirku saat terakhir bersamanya. Aku hanya ingin dia tau bahwa ia j...